Gue masih inget banget pertama kali ketemu Ara. Pertama kali masuk SMA gue sekelas sama Ara gue berpikir bahwa si Ara orang nya agak songong, tomboy dan suka menyendiri. Pada masa itu, anak-anak cowo disekolahan gue memandang bahwa perempuan harus memiliki body goals, pintar, dan bersih, kalau bisa sihhh postur tubuhnya kayak gitar Spanyol (gue aja gatau tuh wujud asli gitar spanyol kayak apa).
Gue merasa kebanyakan anak cowo di zaman gue masih duduk dibangku SMA banyak melakukan body shaming dan hal tersebut menjadi hal yang sangat lumrah dikalangan anak SMA dikala itu. Malahan dengan enteng nya mereka membawa nama orang tua si perempuan yang mereka bullying (kalau cowo itu tau nama orang tua perempuan korban bullying mereka).
Gue sering ngelihat Ara duduk sendirian didepan koridor kelas atau dia sedang asik mengobrol dengan anak-anak cowo ya yang pada akhirnya membully dia ada juga sih yang tidak. Setelah ada waktu luang, gue menyempatkan diri untuk mendekati Ara dengan dalih mengajak dia makan siang bareng. Ketika gue berjalan kedepan koridor kelas gue, sepertinya timing gue ngajak Ara makan siang bareng dengan suasana tenang sedikit meleset, gue melihat Ara sedang dijahili oleh anak-anak cowo kelas gue.
"Hi ra .. ngapain lu di dpn kelas sama anak" cowo itu? Lu di jahilin ya sama mereka?".
"Iyaa dhar gue di jahilin sama mereka maka nya gue adu bacot sama mereka. Eh malah menjadi jadi".
"Oiyaa ... kenalin nama gue Adhara Sri Wibowo gue belum pernah ngobrol sama lu sebelum nya tapi gue tau nama lu, ra yuk makan bareng sama gue dikelas bunda gue kelebihan kasih bekel"
"Iyaa dhar ga apa-apa. Kenalin juga nama gue Ara Rosalinda Nasution. Waahh ... ibu lu masak ? pasti masakan nya enak ... Gue boleh nih makan bekel lu?".
"Iyaa ra ga apa-apa, lagian gue ga akan bisa ngehabisin bekel gue sebanyak ini".
"Oke deehh let's go .... Tapi kita beli es mang bodong dulu dhar .. biar tambah seger"
"Ayooo ..."
Gue dan Ara langsung menjadi teman akrab dan gue baru tahu nama rosalinda di nama kepanjangan nya ara terinspirasi dari serial telenovela karena hampir tiap hari ibu nya sering lihat telenovela yang judul nya "rosalinda". Setelah perkenalan itu, gue dan ara menjadi teman baik. Ternyata si ara jarang punya teman dekat perempuan, dari zaman dia SMP dia banyak bergaul dengan anak laki-laki menurut ara bergaul dengan anak laki-laki itu lebih seru ga bawa perasaan ketimbang bergaul dengan perempuan sebaya yang banyak menguras perasaan dan banyak drama.
Selama kita berteman satu sekolah sebelum Ara pindah SMA ternyata ada seseorang yang mengamati pertemanan kita sejak lama. Entahlah maksud orang ini apa ke kami akan tetapi hal tersebut membuat kami agak creapy tapi bikin baper juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Pertama (Bukan Buku Biografi)
Non-FictionCerita aku, kamu, dan dia. Ada orang asing menjadi dekat, ada orang asing menjadi boomerang, ada orang asing yang mengada-ngada. That's my life :)
