Kemal Yang Diperkenalkan Oleh Sang Senja

39 0 0
                                    

Hi kemal apa kabar ? semoga selalu sehat dimanapun kamu berada. Laki-laki yang gue maksud di part sebelumnya yaitu kemal, nama kepanjanganya Muhammad Kemal Ariesta. Dia lahir dikeluarga yang menurut gue islami banget tapi toleran terhadap perkembangan zaman. Pertama kali gue kenal kemal, waktu itu dikelas gue yang jago bahasa arab itu Kemal, terus teman perempuan gue yang namanya Azura dan Santhika. Ibarat kata gue berguru ke Kemal supaya nilai bahasa arab gue naik dan lulus di rapor kenaikan kelas. Mungkin perasaan gue ke Kemal muncul sejak tugas bahasa indonesia yang kebetulan gue sama dia satu kelompok drama keluarga yang disitu gue berperan menjadi seorang ibu yang memiliki anak yang durhaka, sedangkan dia sebagai bapak dari anak gue.  Entah disebut takdir atau apa, gue sering banget satu kelompok sama dia entah itu di tugas kelompok bahasa indonesia atau tugas kelompok seni budaya. Terakhir kali satu kelompok sama dia ketika tugas kelompok seni budaya aransemen lagu daerah, kita semua menjadi paduan suara yang amat sangat merdu suara nya kalau kalian tahu aransemen lagu daerah kami ini menjadi lagu daerah paling asik di nyanyikan (agak bangga dikitlah ya). 

Selama gue satu kelas sama Kemal, yang gue lihat Kemal ini memang agak sedikit jaim ke teman perempuan akan tetapi kalau dia sudah kenal sama salah satu perempuan di kelas dia ga terlalu jaim. Kata Kemal, dia tipikal orang yang ga bisa membuka obrolan dengan lawan jenis (perempuan).  Gue akrab sama Kenal setelah kami lulus SMA dan melanjutkan kuliah di kota yang sama. Gue jadi tahu lebih dekat kepribadian nya si Kemal yang menurut gue agak sedikit tidak terbaca sama gue dan pada akhirnya gue menemukan semua jawaban yang selalu ada diotak gue tentang sifat dan sikap Kemal. Gue selalu bertanya diotak gue tentang sikap pendiam dia terhadap perempuan yang pada akhirnya banyak yang bilang dia disebut laki-laki yang tidak suka dengan perempuan justru suka sesama jenis. Hahaha itu sepertinya sekedar guyonan belaka. 

Cerita gue suka sama Kemal ini menyebar dan menjadi candaan ketika kelas 3 SMA. Teman-teman gue mengetahui bahwa gue suka sama Kemal, tapi Kemal ga pernah ngerespon kodean gue yang selama ini ngedeketin dia. Gimana mau ngedeketin, sekedar menyapa saja seperti ada benteng tebal yang membatasi. Teman-teman kelas gue selalu bilang bahwa gue sama dia ini pasangan yang serasi, ya gue sih cuma bisa tersipu malu karena waktu itu gue sedang baper-baper nya sama cowo dan gue mencoba membuka hati gue lagi. Gue fikir dengan gue menunggu respon dia yang pada akhirnya dia mengerti perasaan gue ke dia dan dia memberi jawaban, ternyata runtuh semua karena sampai kita dipersatukan di kota yang berbeda pun dia tetap tidak memberikan jawaban akan perasaan nya ke gue. 

Gue dikasih tahu sama teman terdekat gue dan dia juga sekelas sama kami, kalau Kemal itu menganggap gue cuma sebagai seseorang yang dia kagumi. Gue sampai sekarang tidak mengerti maksud dari kata "kagum" nya dia ke gue itu apa. Gue ga mau terlalu banyak berfikir dan pertanyaan tersebut menjadi angin lalu. 

Selama gue satu kota kuliah nya sama dia, lambat laun gue jadi ga nyaman sama dia. Gue merasa Kemal bukan orang gue kenal lagi, dia sering chat ke gue kalau dia ngerasa bete di lingkungan kostan nya dia dan ga tahu harus hang out sama siapa. Itu yang gue rasain selama ini, yang inti nya gue cuma sebagai pelarian nya dia kalau dia lagi jenuh sama akitivitas perkuliahan dia. Karena sudah keseringan seperti itu, gue jadi enggan hang out bareng sama dia lagi. Terakhir kali gue hang out bareng sama dia yaitu nonton film Avengers Infinity War. Setelah itu, gue sama dia ga pernah hang out bareng lagi. 

Gue merasa sebagai pelarian kejenuhan kemal hanyalah asumsi gue pribadi, mungkin berbeda cerita menurut kemal sendiri. Semoga Kemal bisa menurunkan sedikit gengsi  nya untuk dapat melihat isi hati nya dan dapat secara terbuka dibicarakan isi hati nya ke orang yang dia maksud. Supaya tidak menjadi beban dikemudian hari.

Gue sama kemal hang out bareng lagi setelah gue selesai seminar proposal penelitian. Kemal tiba-tiba ngechat dan ngajak gue nonton film jepang yang waktu itu sedang booming-booming nya diantara para pecinta film jepang. 


Anak Pertama (Bukan Buku Biografi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang