Si tomboy

36 0 0
                                    

Hi .. gue adik nya Adhara, perkenalkan nama gue Elkhiffa el Chamali Wibowo. Orang tua gue ngasih nama gue dari nama latin zodiak gue. Gue 7 tahun lebih muda dari kakak gue Adhara, ini kisah gue kalau kalian suka/tidak sama kisah gue itu masalah kalian yaa hehehe.

Ade gue emang orang nya ceplas ceplos dan banyak bergaul sama laki-laki yang kemudian membuat kesan bahwa dia anak yang tomboy tapi diumur nya saat ini yang menginjak 15 tahun dia mencoba lebih feminim. Doakan saja supaya dia jadi feminim karena itu adalah cita" dia sedari 2 tahun yang lalu hahaha.

Waktu kami kecil, kami sama seperti kakak adik pada umum nya yang sering berkelahi yang besok nya sudah kembali membaik dengan bujukan permen lolipop kesukaan kami masing-masing. Jangan ditanya tentang perkelahian kami, karena perkelahian kami ibarat 2 kubu sedang merebut wilayah jajahan. Gue pakai senjata andalan gue yaitu buku" tebal gue sedangkan ade gue pakai senjata pensil yang dia raut setajam mungkin. Yaahh begitu lah perkelahian kami yang pada akhir nya berderai air mata tidak ada yang melerai dan membentuk goresan luka di kaki, tangan, dan di wajah.

Bukan kakak adik nama nya kalau tidak sering berkelahi sedari kecil. Mungkin ada saja yang tidak pernah berkelahi dengan sesama saudara nya seperti kami (kami salut). Dari perkelahian kami, gue mendapat pelajaran bahwa kami semakin dekat dan tidak pernah mendapati konflik yang menegangkan diusia kami sekarang ini.

Ade gue ini sedang menghadapi masa puber nya sebagai anak remaja. Yaa kalian tahu lahh anak ABG seperti apa?. Sedang dimabuk cinta padahal cinta monyet, sedang ada peran batin harus mendengarkan kata hati atau kata orang tua dan lain sebagai nya.

Bagi kalian yang punya adik di masa" sama seperti adik gue sekarang. Please jangan cuek sama adik lu, adik lu sedang mencari pendengar yang baik dan meminta nasehat yang dapat memecahkan keresahan yang ada di hati nya entah resah karena kasmaran atau keresahan pergaulan dengan teman satu geng/sekolah nya.

Ade gue ini orang yang bisa dibilang tomboy, kalau malas udah deh malas akut apalagi kalau weekend. Oiyaaa nama panggilan adik gue ifa kata dia biar ga susah manggil nama dia hehehe.

Ifa mau cerita sedikit nih ...

Gantian gue ya kak yang cerita ... Gue sama kak Adhara sering berkelahi kalau setiap kakak pulang kerumah (kak Adhara sedang menyelesaikan kuliah sarjana nya di kota kembang). Gue suka berkelahi sama kakak gue karena hal tersebut yang gue kangenin kalau kakak ada dirumah. Kalau ga ada kakak ga ada partner adu jotos pokok nya, mau sampai kaki memar pun beberapa menit kemudian kami baikan lagi kok.

Gue lagi di masa" kasmaran sama laki-laki di sekolah gue dan gue juga ada di masa" kelabilan milih" teman mana teman yang baik/tidak buat gue. Gue sering nangis kalau cerita masalah teman" gue ke kakak, tapi kakak selalu bilang "gausah di respon, cuekin aja dan jadi diri kamu sendiri jangan sampai goyah". Itu ujian gue masuk di fase ABG.

Gue juga punya mantan pacar lohh ... pacar gue satu angkatan sama gue hanya saja berbeda kelas tapi sekarang kami sudah putus karena ada permasalahan batin anak ABG (masih labil). Gue sama mantan gue ini satu organisasi di sekolah, kami ikut organisasi siswa intrasekolah. Eits jangan salah kami masih berteman baik sampai hari ini walaupun agak sedikit canggung.

Gue sama kakak gue sering bertukar keluh kesah. Kadang gue juga bisa jadi kakak nya kakak gue kalau kakak gue lagi dilema sama masalah percintaan nya atau pertemanan nya.

Gue emang termasuk adik yang keras kepala dan ga mau kalah dari kakak gue dan juga gue suka iri an sama kakak gue padahal iri nya gue itu ga perlu gue lakuin. Gue sering kali marah kalau bunda belikan barang" buat kakak tapi gue sudah mengurangi rasa iri gue ke kakak gue kok (suer deehh).

Gue sering dimarahin bunda karena ga nurut sama bunda dan kerap kali di bandingkan dengan kakak. Ya memang kakak orang nya pendiem, legowo dan nurut sama bunda walaupun sering ga mendengarkan bunda.

Seiring berjalan nya waktu, umur gue semakin menua gue sadar apa yang diucapkan bunda bukan untuk membandingkan gue dengan kak Adhara tapi gue harus belajar dari kak Adhara.

Inti nya gue bersyukur punya kakak yang bisa menjadi pendengar yang baik terutama dari adik yang cerewet, banyak permintaan nya, sering ceplas ceplos, sering ngajak berkelahi dan lain-lain.

Terima kasih para readers kisah gue ga semenegangkan kalian kira kok kalau kisah gue semenegang kan mungkin kak Adhara bakal bikin satu buku yang ceritain kehidupan gue dari orok sampai sekarang hehehe

Anak Pertama (Bukan Buku Biografi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang