I saw the devil

2.5K 227 25
                                    

"Jimin.. Bangun.." kedua kelopak matanya terangkat..

Menunjukkan pupil mata kecokelatannya malas-malas..

Jimin mengucek sebentar kedua matanya, sedetik kemudian merentangkan kedua tangannya keatas..

Jimin tertidur tadi..

Sial..

Bagaimana bisa dia tertidur di pemakaman suami tercintanya?

"Sudah dimulai?" Jimin memandang Jungkook lekat..

Jungkook terlihat dewasa dengan sedikit brewok yang sengaja ia tumbuhkan demi mendiang suaminya dulu..

Katanya, ia suka merasakan sensasi kasar pada brewok tersebut, geli..

Sayangnya, brewok itu baru tumbuh stelah suaminya tiada..

Sial..

"Belum Jimin.. Kau baru tertidur 10 menit.." Jungkook menegakkan tubuhnya..

Berpaling untuk memandang peti mati yang masih kokoh menampung berat tubuh suaminya didepan sana..

Andai ia bisa..

Jungkook juga ingin menangis seperti yang Taehyung lakukan..

Menangis memohon keajaiban agar tubuh kaku yang tak bisa ia lihat itu bangkit kembali..

Andai ia bisa..

Jungkook juga ingin berani seperti Yoongi..

Yoongi yang sekarang menelusuri seluruh kota demi menemukan dan membunuh bedebah yang sudah merenggut kebahagiannya..

Andai ia bisa..

Jungkook juga ingin setenang Jimin..

Jimin yang terlihat santai, terlihat tanpa beban diwajahnya, meski ia tau bahwa Jimin sedang sangat terluka sekarang..

Bahkan mungkin jauh lebih terluka dari dirinya..

"Aku akan melihatnya untuk yang terakhir kali.. Setelah itu, aku akan pergi menyusul Yoongi.." Jimin berdiri..

Jungkook mundur selangkah, memberi Jimin celah untuk melangkah..

Suara isakan Taehyung teredam suara ketukan alas sepatu Jimin yang menabrak lantai gereja..

Semakin dekat jaraknya dan peti dihadapannya..

Semakin bertambah beban yang menggelayuti kedua kaki Jimin..

Nah..

Seberat apapun itu, akan Jimin hadapi..

Jimin sedikit menunduk untuk memandang seseorang yang berbaring didalam sana..

Setelan putih yang ia kenakan terlihat sangat cocok pada tubuh rampingnya..

Lelaki itu terlihat sangat sempurna..

"Aku sudah menepati janjiku yang pertama padamu.." Jimin tersenyum sebentar "Kau.. Dan setelan putih yang kau inginkan.." air mata Jimin terlalu egois untuk tidak mau keluar membanjiri kedua pipinya..

Terlalu egois untuk tidak mau menangis, meski sudah berhadapan dengan sosok yang tengah terbaring itu..

"Dan aku akan menepati janjiku yang kedua.." tangan kanan Jimin meremas pelan kemeja bagian depannya..

Dadanya mendadak merasa sesak, melihat suaminya dan busana putih yang membungkuh tubuh putih pucatnya membuat Jimin terlempar dari dunia nyatanya sekarang..

Fake Bottom (MinJin) √Bottom Seokjin {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang