-Pict: Anissa Davinia Tita
"Kak itu saos," ucap Anissa melihat Fania membuat sandwich tapi pakai saos bukannya pakai selai, "Hah?," ucap Fania melihat sandwich ditangannya
"Oh my god! Kenapa ini saos!?," teriak Fania saat sadar dari lamunannya, "Oh came on lahh, kakak kenapa sih? Gak fokus terus," tanya Anissa menatap kakaknya di meja makan
Fania menyimpan sandwichnya dan mengambil roti yang baru, "Tidak apa-apa kok Anissa," ucap Fania tanpa menatap Anissa
"Kakak bohong, kakak berbeda dari sebelumnya," ucap Anissa dan Fania tidak mengubrisnya dan hanya berkata, "Sutt, kakak ingin makan," ucap Fania dan langsung melahap sandwich coklatnya
Anissa hanya diam, hening seketika dan makanan mereka habis, "Ayo, nanti kita terlambat," ucap Fania mengajak adiknya, "Tunggu, ngaca dulu, takut makeup luntur," ucap Anissa mengambil handphone dan berkaca di handphonenya
"Ckck, menyebalkan," ucap Fania berdecak sebal, "...Cepatlah, nanti kita terlambat sekolah!," ucap Fania geram dan langsung pergi menuju mobil di depan rumahnya
"Haish tunggu!," teriak Anissa berlari mengejar Fania, "...hoshh hosh, kamu jahat kakak, masa adikmu yang imut ini ditinggalkan," ucap Anissa ngosngosan dan Fania tidak mengubrisnya, mereka naik ke dalam mobil hitam yang sudah menunggu sedari tadi
"Sudah siap non?," tanya Bapak supirnya, "Iya Pak," balas Fania singkat, suasana di mobil sangat hening, tidak ada satupun yang berbicara
"Kak, katanya bakalan ada anak baru di sekolah ya?," tanya Anissa memulai pembicaraan, "Hm, iya kayaknya," jawab Fania dan melirik adiknya
"Kata teman-temanku mereka adik kakak, apakah mereka sama seperti kita? Ditinggalkan orang tua saat masih sekolah Smp ini?," tanya Anissa menatap kakaknya, "Mungkin tidak, mami sama papi kan kerja buat kita Anissa," ucap Fania menjawab pertanyaan Anissa
Anissa berfikir sebentar, "Ahh, baiklah kalo begitu, sepertinya mereka sangat sayang kepada kita," ucap Anissa, "Iyalah, kan anaknya, masa gak sayang sama anak," balas Fania dan melihat pada kaca mobil disampingnya sambil menyenderkan badannya
"Mih, pih, kapan pulang, Anissa kangen kalian, Anissa kangen mami yang selalu jadi temen ngobrol, Anissa kangen papi yang suka bawain Kstuff kalo pulang kerja" ucap Anissa dan matanya mulai berkaca-kaca, Fania menatap Anissa, Fania berfikir, "Apakah aku menjadi seorang kakak tidak baik padanya,?" batin Fania dan memeluk Anissa
Anissa kaget tapi dia membalas pelukan kakaknya, "Maafkan kakak Anissa, kakak tidak menjagamu dengan baik," ucap Fania masih memeluk, "Tidak kak, kakak sangat baik, hanya saja kakak terlalu jutek padaku," jawab Anissa dan melepaskan pelukannya
"Non, sudah sampai," ucap Pak supir atau biasa disebut Pak Nono, "Makasih Pak Nono," ucap mereka serentak, "Iya non, sudah tugas Bapak dari kalian kecil untuk menjadi supir kalian," ucap Pak Nono, Anissa dan Fania pergi menuju kelasnya
Baru juga sampai di halaman sekolah, mereka menjadi bahan obrolan anak-anak di sekolah, "Lihatlah, mereka terlihat akrab hari ini," ucap seorang siswi yang melihat Anissa dan Fania tertawa karena mengingat masa lalu saat masih kecil
"Kak, aku ke kelas dulu ya, kalo ada apa-apa kabarin aku kak," ucap Anissa kepada Fania, karena Anissa kelas 7J Smp dan Fania kelas 8K, mereka satu sekolah, hanya saja berbeda tingkatan kelas
"Haiya Anissaku, semangat belajarnya," ucap Fania mengangkat sebelah tangannya tanda semangat, rasanya Anissa sangat suka dengan perbedaan kakaknya yang sekarang dibandingkan yang dia kenal sebelumnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Jadi Cinta.
Roman pour AdolescentsMusuh? udah biasa, tapi ini gak biasa. -ANISSA DAVINIA TITA(tokoh utama) -FEBRIAN ADIRA PRATAMA -ZIA ANGELIA ANATASHA -ZIEN ALDRIK WILIAM'S -FANIA KALISTA AMALIA -GIOVANO ABRAHAM -CLARA AMELIA -RENALD PRASETYA