Namaku Beni, beberapa waktu lalu aku melakukan business trip ke Kalimantan, tepatnya ke Kota Katapang bersama rekanku, sebut saja Kusuma.
Karena kami hanya stay 1 hari, kami memutuskan untuk booking satu kamar dengan twin bed. Biasa, efisiensi perusahaan haha. Oke lanjut.
Sesampainya di sana, kami langsung ke tempat tujuan, dan sampai di hotel sekitar maghrib.
Pertama kali memasuki hotel ini, aku merasa hawanya sedikit tidak enak, tapi aku menepisnya. Mungkin karena aku kelelahan saja
Sekitar ba'da Isya, baru kami turun menuju restaurant hotel untuk mengisi perut yang sudah daritadi berteriak kelaparan.
"Mas Beni ?!" Sapa seorang laki-laki di pintu masuk restoran. Ia berjalan kearah meja kami.
"Ah, Capt ! Lagi terbang kesini ?" Tanyaku. Rupanya itu adalah salah satu pilot kami. Ya, aku bekerja di salah satu maskapai di Indonesia. Tapi aku bukan pilot hehe
Lama tidak bertemu, akhirnya kami berbincang cukup lama. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.00. kemudian Mas Kusuma pamit ke kamar untuk beristirahat duluan.
5 menit kemudian, aku kebelet, akupun pamit kepada temanku itu.
"Aduh Capt, saya kebelet nih. Balik duluan ya."
"Elah, di sana juga ada toilet tuh mas. Buru-buru amat." Sambil menujuk kearah toilet yang ada dipojokan resto.
"Hahaha, sekalian istirahat Capt. Besok flight pagi soalnya." Jawabku kemudian.
"Okedeh kalo gitu. Sampai ketemu di Jakarta ya Mas Beni."
Akupun berjalan cepat kekamar.
Ketika aku masuk, ternyata ada orang di toilet. 'Haduh, tau gitu tadi di bawah aja. Kalo udah gini kan males turun lagi.' Keluhku.
Akhirnya aku memutuskan untuk menunggu saja.
Selang 10 menit, tidak ada tanda-tanda Mas Kusuma selesai. Tapi aku tadi mendengar suara hp di dalam. Akupun memastikan bahwa ia di dalam toilet.
"Mas... Mas Kusuma lagi pake tilet ya ? Tar gantian ya..."
"hmmm..." Jawab suara dalam toilet.
Tidak berselang lama Terdengar suara hp di dalam toilet.
'sepertinya dia sambil main game. Hmmm pantas aja lama.' Fikirku.
10 menit berselang, Mas Kusuma tak kunjung keluar. Mau ku ketuk, gaenak. Yaudah tunggu lagi aja deh.
'Masih bisa ku tahan. Mungkin sebentar lagi.' Bathinku.
20 menit berselang...
Terdengar suara flush...
Terdengar suara hp lagi...
Kemudian hening.
Akhirnya, aku sudah tidak kuat lagi. Aku bangun, kemudian mengetuk pintu toilet, tapi tidak ada jawaban dari dalam.
"Mas..."
"..."Tidak ada jawaban.
Tok...tok...tok...
"Mas, gausah becanda deh, kebelet juga nih !"
"..." Masih tidak ada jawaban.
Akhirnya, kucoba untuk membuka pintunya. Dan ternyata kosong! Tidak ada orang di dalam & tidak ada tanda-tanda toilet bekas dipakai.
Karena sudah kebelet, aku gak hiraukan.
"Bodo amat ah !" Ucapku, kemudian masuk ke dalam toilet & menyelesaikan hajatku dengan cepat.
Aku kemudian menyalakan TV & cepat-cepat masuk ke dalam selimut.
5 menit kemudian, mas Kusuma datang. Aku menceritakan semuanya. Tapi dia tidak percaya.
"Ah, Mas Beni kecapean kali, makanya halu." Ucapnya.
Mas Kusuma kemudian mengambil laptop dan menyalakannya.
"Mas Kusuma, bikin laporannya besok aja. Perasayaan gaenak nih."
Dia malah terkekeh dan melanjutkan pekerjannya.
*****
Keesokan paginya Mas Kusuma bercerita bahwa semalam ia diganggu. Mulanya ketika ia sedang mengerjakan laporan, terdengar suara ketukan. Kemudian ia segera membuka pintu. Ia berfikir temannya tadi hendak mampir ke kamar kami. Namun, ketika pintu dibuka, ternyata tidak ada siapa-siapa di sana. Ia kemudian kembli berkutat dengan laptopnya.
Tok...tok...tok...
Kembali terdengar suara ketukan.
Tidak ia hiraukan, mungkin itu kamar sebelah. Fikirnya.
Semakin lama suara ketukan itusemakin intens.
Tok...tok...tok...tok...tok...
Ia mulai penasaran, dengan suara tersebut. Dan mendengarkan dengan seksama. Ternyata suara itu berasal dari lemari di dalam kamar ini.
Ia berfikir bahwa itu suara tikus. Kemudian dengan langkah mengendap, ia membuka lemari tersebut. Dan ternyata kosong. Ia kemudian menutup lemari itu dan kembali ke meja untuk mengerjakan laporan.
Bulu kuduknya mulai meremang ketika suara ketukan itu mulai terdengar. Kali ini suaranya lebih brutal. Sehinggamembuat lemari itu nyaris terbuka.
Duk...duk...duk...duk...
Ia kemudian menutup laptopnya dan loncat ke kasur.
Ia juga menceritakan bahwa semalam ia ke kamar untu istirahat duluan, lalu ia kembali ke bawah ketika menyadari dompetnya tertinggal. Setelah itu ia memutuskan untuk ngobrol sebentar dengan temannya itu.