15🌰

28 7 0
                                    

[Biasakan vote dulu sebelum membaca yah readers]


"Assalamualaykum, selamat pagi kiyara sayang"

"Eungh.. "Enguh kiyara

Perlahan mata kiyara pun terbuka. ia merasa bingung dengan ia kini berada di atas bangkar dan ucapan sus melina yang mengatakan bila hari ini telah pagi..

Kiyara mencoba duduk untuk mengembalikan kesadaran dan ingatannya tentang apa yang telah terjadi, namun ia sama sekali tak mengingat apa-apa, dan....

"Awww, kepala aku"

"Kenapa kiya?? Kepala kamu sakit? "

"Iya mbak "

"Mungkin itu karna kemarin kamu tidurnya sambil duduk, terus pinsang kayak orang mati aja tau"

Ucap sus melina sambil membantu kiyara untuk berbaring kembali

"Mbak ihh, do'a-in kiyara mati yah, mbak jahat"

"Nggak jahat kok, emang kenyataannya gitu"

"Masa iya kiyara pingsan gitu banget, kiyara tidur kali bukan pingsan"

"Awalnya sih kata dokter fariz kamu tidur, tapi pas mbak bangunin shalat magrib kamu nggak bangun-bangun, apa coba kalau nggak pingsan? "

"Dokter fariz? "

"Iyalah, dia kan dokter yang nanganin kamu sampai sekarang,masa yah dia tuh tiga kali pasti ke kamar rawat kamu periksa kondisi kamu, makanya dia yang liat kamu tidur di depan jendela terbuka lagi"

"Ooh gitu"

"Ngapain sih kamu tidurnya depan jendela terbuka? Mau bunuh diri gitu? Tapi malah ketiduran di kursi roda.Hahaha hahahha"ledek sus melina kemudian tertawa terbahak-bahak

"Mbak kok ketawain aku!"

"Hahhahaha"tawa sus melina yang menggelegar dalam ruangan

"Mbak ihh!!!kok ketawanya tambah keras"

"Hah hah hah,mbak capek"

"Capek apa coba"
"Capek ketawain kamu"

"Aku ngambek"
Ucap kiyara melipat tangan di dada dengan bibir monyong kedepan karna ngambek

"Ciyeee ngambek"ucap sus melina sambil menoel-noel pipi gembul juga ga

"Jangan ganggu"
Sambil mengerucutkan bibir dan membelakangi sus melina

"Kalau ngambek yaudah,hari ini kamu nggak usah pulang aja,terus mbak nggak usah tinggal sama kamu.ya udah mbak keluar pergi aja,tadinya barang-barang mbak mau di bawa kerumah kamu.tapi nggak jadi deh.kamu kan juga ngambek sama mbak"

"Siapa bilang aku ngambek,nggak kok,kan mbak yang ngerocos dari tadi nggak berhenti-ganti"

"Tadi ngomongnya ngambek,jadi rencana pindahannya nggak jadi deh"
"Tapikan kiyara udah bilang nggak ngambek"

Setelah lama cekcok dengan ngambek ngambeknya juara,sus melina dan kiyara pun kini telah menuju kerumah kiyara ......

"kiya kamu belum pamit sama dokter garis,Astagfirullah"ucap sus melina sambil tepok jidat

"Hemmm,nggak apa-apa mbak,kan dua hari sebelumnya dia yang bilang kalau akau boleh pulang"

"iyasih,tapi kemarin kan kamu habis pingsan lagi juara"

"Nggak usah bahas itu deh mbak,tiba-tiba kepala aku pusing banget"

"Pusing,janganlah kiyara kita kan belum sampai rumah kamu"

"Dari sini udah deket kok mbak,tinggal belok kanan di pertigaan berikutnya udah nyampe kok,rumah warna biru yah mb..."
Belum selesai ucapan kiyara ia pun pingsan di pangkuan mbak kiyara

"Kiya kiyara bangun.kita kan belum sampe,kiyara bangun sayang"kata sus melina khwatir sambil mencoba membangunkan kiyara

"Pak di pertigaan berikutnya belok kanan rumah biru yah pak,langsung ngebut yah pak!"

"Iya iya mbak"kata supir taxi tersebut.......

[°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°]

Alhamdulillah partnya udah jdi,walaupun masih absurd banget

Jangan bosen di baca yah

Hijrahku berujung PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang