27🍚

22 8 0
                                    

[Biasakan vote dulu sebelum membaca yah readers]


Kiyara pov

Setelah sus melina pergi..
kiyara merasa hatinya sakit, entah mengapa ia tak tahu, namun jujur disaat kiyara menolak lamaran tersebut terbesit rasa yang entah ia tahu apa itu...

Ia menolak lamaran tersebut pun karna ia merasa masih harus memperbaiki diri

"Gimana mau nikah ngaji aja kiyara banyak salahnya, terus kiyara kan masih pengen banget belajar lebih mendalam tentang islam kan tapi kalau udah nikah aku juga bisa belajar yah, ada guru ngaji halal nya pula, emang sih kiyara udah pengen nikah tapi Kalau untuk sekarang kecepetan banget. Tapi kenapa tadi aku kek bingung ngejawab pertanyaan sus melina yah? Kan kiyara dari kemarin udah mabtapin diri buat belajar aja dulu, kalau nikah bentar - bentaran aja, ahh aku pusing sendir jadinya ini"

"Andai papah sama mama masih hidup pasti mereka bisa.... Astagfirullah kok aku jadi gini lagi sih, kiyara nggak boleh selalu terpuruk gini, kiyara kan harus kuat"ucapnya meyakinkan diri sendiri

"Apa keputusan aku buat ke pesantren supaya nggak terlalu terpuruk dengan kenyataan bahwa sekarang ini aku tinggal sebatang kara tanpa keluarga, tapi kan selalu ada sus melina yang nemenin aku, huffft....
Semoga keputusan aku pergi dari rumah ini itu keputusan yang terbaik untukku, aamiin"

"Apapun suasana dan keadaannya di pesantren aku harus terima, bismillah "

Saat kiyara sudah berdiri dari duduknya dan hendak mengambil Handphone nya di atas meja belajarnya ia melihat foto kebersamaannya dengan para sahabat -nya

"Apa aku hubungin mereka yah? "

"Tapi...... "

"Ahh, mending aku beri tahu mereka saja aku nggak mau lagi terlihat egois "

" nelfon atau sma yah?? "

"Hmmm, tapi aku belun siap kalau ngomong langsung walaupun lewat telfon sih"

"Mmm, gimana yah"ucap kiyara sambil mengetuk ngetukkan jarinya ke kepalanya".

"Wa aja deh me group, biar semuanya lihat kan"

Isi chat-nya

Group fisabilillah

Kiyara:

assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh, temen-temen jam 3 nanti aku akan pergi ke pesantren dan mungkin 3 atau 4 tahun lagi aku bakalan kembali lagi kesini😌. Soal papah dan keluarga aku udah tahu dan itu langsung membuatku sangat kecewa kepada kalian entah apa alasan kalian nutupin itu tapi seharusnya kalian ngomong karna aku berhak tahu...
Dan waktu masih Dirumah sakit itu disitu lah aku tahu semuanya membuatku menjauhi dan mendiamkann kalian. Mungkin agak ke kanakan tapi itu kenyataan yang pahit yang sangat suli aku terima.

Afwan bila selama ini aku banyan salah...

Wassalamualykum warahmatullahi wabarakatuh "

Aisyah
√√(read)

Izah
√√

Febri
√√

Fia
√√

Melihat teman -temannya telah melihatnya ia pun of dan mematikan Handphone nya

"Perpisahan adalah awal untuk menata hidup baru. Perpisahan tidak sebegitu buruk yang orang lain bilang patah hati, Karena perpisahan itu mengajarkan kita untuk terus maju.
Perpisahan itu tidak ada, yang ada kita melanjutkan hidup baru, kalau kita tidak bisa menghadapi perpisahan. Maka kita akan menghadapi pilihan sulit. Maju atau Mundur? Berhenti atau bertahan? Pilihan yang tepat adalah berjuang dengan berjuang kita sanggup menghadapi perpisahan.
Selamat tinggal teman-teman "

tanpa sadar air mata itu kembali datang tanpa permisi

Menyadari hal itu kiyara pun menghapus kasar air matanya dan pergi mengambil wudhu untuk menenangkan hatinya

Setelah wudhu ia melihat jam tangannya
"Sudah jam setengah 3 nih, aku kebawah aja lah nunggu adik sepupunya mbak melina"

Dengan kesusahan kiyara membawa kopernya turun melewati tangga hingga mengakibatkan suara berisik

Namun baru beberapa tangga ia lewati....

"Mau saya bantu? "

Kiyara kaget mendengar suara laki - laki di dekatnya(tapi nggak terlalu dekat yah)

Ia pun menoleh dan..

"Astagfirullah! "Kaget kiyara

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°




Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh.
Syukron buat yang udah vote 😊..

Kira-kira itu siapa yah?























Hijrahku berujung PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang