happy reading
Di Osaka nggak check-in hotel, di Korea pun sama karena sepakat untuk tinggal di rumahnya Raka. Nggak jauh dari airport sih, masih sekitaran Incheon,
"Eh Ra, ceritain yang tadi di pesawat dong. Obrolan lo sama Dirga itu,"
Yang lain noleh sekilas ke Adrian dan natap Kira. Seandainya mereka nggak di tempat umum, Kira kayaknya udah geplak mulut embernya Adrian,
"Lo ada cerita apa, Ra?"
"Ada masalah atau gimana, Ra?"
"Di ikutin stalker kemana-mana, Ra?"
"Lo kena pelecehan seksual sama Om-Om mesum?"
Sebelum yang lain ikut nanya, Kira lebih dahulu bicara dan motong ucapannya Satria,
"Gue nggak ada masalah apa-apa, nggak diikutin stalker dan nggak kena pelecehan seksual juga. Gue cuma ketemu sama Om gue di airport,"
"Hah?"
"Iya, Om gue yang ngebuat Bunda gue keguguran dan itu hal yang disengaja, gue denger obrolan Om sama Tante gue,"
"Loh, serius?"
"Iya. Sampe sekarang, Om gue itu belum minta maaf ke Bunda gue dan malah kabur ke Osaka semenjak kejadian keguguran itu,"
"Gila, anjir,"
"Terus, Bunda lo gimana?"
"Udah naafin sih tapi ya tetep aja kesel. Mau marah juga ngapain, kejadiannya udah lewat juga,"
"Heem bener, kejadian kayak gitu emang nggak ada yang tau. Om sama Tante lo emang dasarnya iri kayaknya,"
"Tante lo itu nggak bisa hamil? Atau gimana, sih?"
"Mungkin, nggak tau deh,"
Kira ngangkat bahu nggak peduli dan lanjut jalan bareng mereka. Tenang sih soalnya nggak akan ada yang ngerti sama obrolan mereka,
"Akhirnya gimana mereka?"
"Nggak gimana-gimana. Sampe sekarang emang belum ada anak, kalau pun ada ya paling anak adopsi,"
"Nggak usah di pikirin Ra, anggap angin lewat aja yang kayak begitu, kita mau liburan jadi nggak boleh overthinking,"
"Heem Fan, makasih loh,"
"Santai aja sih, kayak ke siapa aja pake makasih segala,"
Karena emang rumahnya deket dari airport, jadi mereka jalan kaki ke rumahnya Raka sambil ngobrolin yang barusan, nggak kerasa udah sampe aja di rumahnya,
"Sekarang beres-beres aja dulu, nanti agak sorean kita jalan-jalan deh,"
Walaupun masih kepikiran kejadian tadi, Kira berusaha anggap itu angin lewat aja karena mau liburan juga bukan mau mikirin begitu. Kejadian di Osaka biarin aja deh, nggak peduli,
"Kira,"
"Hoi, kenapa?"
"Lo nggak dendam kan sama Om dan Tante lo? Maksud gue, karena mereka gugurin kandungan Bunda lo secara sengaja, lo nggak jadi dendam kan?"
"Nggak, gue nggak ada dendam sama sekali cuma kesel aja, Kez. Kalau pun emang iri, yaudah mereka bisa usaha sendiri dan nggak usah nyelakain orang juga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✔ | SLOW UPDATE, REVISI ] SOLID | 95-98 line
General FictionKita bukan teman, bukan juga sahabat. Tapi, kita keluarga. ⚠ harsh word. kajehaaa, 2019