About Lan Xichen

1.4K 133 16
                                    

Dari sini, kita mulai personal overview. Di part personal overview ini, alur akan maju mundur dan akan sangat berbeda dari 3 chapter sebelumnya karna mulai dari sini kehidupan di Gusu Lan sudah berjalan sekitar beberapa bulan. Dan keseluruhan dari chapter ini adalah sudut pandang Lan Xichen -aduh kang, ganteng pisan, lemah kokoro-.

.

Aku Lan Xichen, nama lain ku Lan Huan, aku anak pertama dari dua bersaudara, aku memiliki seorang adik yang sangat menggemaskan, Lan Wangji namanya -kang sehat tidak? Wangji kok gemesin-. Tahun ini Gusu akan kedatangan banyak tamu dari beberapa sekte terkemuka, jadi kuharap tahun ini akan sangat menyenangkan, lagipula menambah teman untukku dan Wangji yang pendiam itu.

Hari dimana para murid undangan dari beberapa sekte pun tiba, aku sangat senang saat Gusu ramai oleh orang - orang diluar sekte kami. Ada Lan Ling Jin sekte dari teman baikku Jin Guang Yao, Qinghe Nie yang dipimpin oleh sahabat terbaikku Mingjue, juga sekte yang terkenal akan pertahanan tidak tertembusnya Yunmeng Jiang, tapi semua sudah datang kecuali Yunmeng, entah mengapa aku sedikit khawatir, apa mereka tidak mau mengirimkan anak didik mereka kesini? Karna semua sekte kurasa sudah hadir, aku dan Wangji memutuskan untuk duduk santai di undakan bukit, dibawah pohon rindang tempat dimana kami biasa bertukar pikiran. Ah kuralat sedikit, aku yang berbicara, Wangji yang menjawab.

"KEMBAR!!" terdengar sebuah teriakan yang membuat kami mau tidak mau menoleh, seketika pandanganku terkunci kepada seseorang. Indah, kalimat pertama yang sebut dalam hati. Kami pun turun untuk menyapa dua tamu yang paling ditunggu oleh ku. Ketika kami tiba, seseorang tengah memukul kepala seseorang yang lain, interaksi yang lucu, kadang aku berfikir kapan aku dan Wangji bisa seperti mereka berdua, dan aku hanya tersenyum melihat kenyataannya.

"Ah kalian pasti murid - murid dari Yunmeng, maafkan atas keterlambatan kami dalam penyambutan" ujarku saat itu sambil tersenyum.

"Tidak perlu tuan muda Lan, kami juga baru tiba, malah terkesan kami yang tidak sopan karna berkeliling sendiri, maafkan kami" balas pemuda itu sambil membungkuk.

"Kurasa kalian akan sakit punggung jika begitu dalam waktu lama" tegur pemuda lainnya, aku dan tuan muda Jiang yang sedang saling membungkuk pun refleks bangkit, aku pun tersenyum dan berfikir bahwa pemuda itu lucu juga. 

"Jiang Wanyin" katanya, "Ini Wuxian, Wei Wuxian sedang yang lain tengah beristirahat di kamar masing masing" lanjutnya. Mereka memperkenalkan diri, bukan mereka tapi tuan muda Jiang ini memperkenalkan dirinya dan temannya. Marga mereka berbeda? Tapi bukankah mereka bersaudara? Pantas saja seragam mereka berbeda, tapi mereka sama sama dari Yunmeng, atau Yunmeng melatih murid sekte lain? Aku hendak bertanya tapi ku urungkan, melihat Wangji selalu menatap kedua pemuda itu, hei tunggu, raut wajah itu? Wangji agak sedikit bahagia menatap kedua pemuda di hadapan kami. Tapi dia bahagia menatap siapa? Aku juga sedang bahagia sebenarnya, kedua tuan muda dihadapan kami sangatlah menarik. Tak salah kan jika aku menyukai salah satu diantara mereka? Sepertinya Wangji pun begitu. 

Setelah perkenalan singkat itu, Jiang Cheng dan Wei-gongzi meninggalkan kami berdua, aku terdiam, entah kenapa aku merasa waktu sangat cepat berlalu, aku seperti tidak ingin mereka berdua cepat cepat pergi dari hadapanku. Hal itu terus berlanjut hingga beberapa waktu selanjutnya.

Hari demi hari kami lalui, aku terus saja mencari alasan agar bisa dekat dengan kedua pemuda utusan Yunmeng, entah dalam hal mengurus keperluan pelatihan, mengejar mayat hidup, dan beberapa hal lain nya. Sungguh aku sangat bahagia bisa dekat dengan mereka, hingga pada suatu hari aku memberanikan diri untuk lebih dekat dengan tuan muda dari Yunmeng, senyum tulusnya itu mengundang siapapun yang memandang untuk jatuh hati, walaupun dia terkenal biang onar, tapi tetap saja aku tidak bisa mengabaikan kebaikan dirinya yang tanpa pamrih, dan selalu saja melupakan hal baik yang dia lakukan untuk orang lain.

I Still Love You, even you didn't ( ISLY)Where stories live. Discover now