Ini adalah fanfiction, jadi jangan terlalu berharap akan sama seperti yang kalian baca atau kalian tonton.
hanya sebuah ketikan dari korban imajinasi liar tanpa batas.
I Still Love You
even you are didn'tby : Boku_Rhy-san
happy reading
-------------------------Setelah mendengar jawaban itu, aku akhirnya mengerti seperti apa cara berfikir pria berpakaian hitam merah itu, ia memang lebih mementingkan orang lain dibanding dirinya sendiri. Membuat siapapun yang melihat itu akan merasa bahwa dia terlalu sombong karena selalu ikut campur urusan orang lain. Tapi tetap saja, sikap nya yang urakan membuat siapapun akan kesal pada tingkahnya. Satu kata. Konyol!!.
.
.Hari ini pembelajaran pertama di Gusu, setelah beberapa kali absen kelas, bukan malas aku tidak seperti itu. Aku mendapatkan giliran berjaga malam adn aku baru saja kembali setelah perjalanan jauh, dan semua penghuni Gusu sudah faham hal itu. Namun baru malam pertama aku berjaga, aku melihat sesosok pemuda yang tengah berlarian diatap dan membawa apa itu Emperor Smile? Bukankah sudah tertulis dengan jelas bahwa Gusu melarang siswanya minum arak? Aku menghentikan pergerakannya, tanpa bertanya seolah ia tau kalau aku bertanya, dan dengan senyum polosnya dia menawarkan sekendi padaku, ketika aku berkata bahwa arak dilarang di Gusu, dia menjawab "dengan peraturan sebanyak dan tulisan sekecil layaknya barisan semut itu siapa juga yang mau membaca?". Astaga anak itu, dia tetap mencoba menawarkan arak itu dan mencoba mengajak ku bekerja sama agar dia tidak aku laporkan, aku menolak dan bertarung dengannya, sejauh yang tau kemampuan berpedangnya sungguh bagus, cepat tapi kasar, penuh tenaga dan tidak segan segan untuk serius.
Ternyata cerita yang selalu kudengar dari orang orang jika murid Jiang memang memiliki kemampuan yang baik dalam bertarung itu benar. Terbukti ketika aku diminta kakak untuk menemaninya mengurus masalah Water Abyss, karena ulah klan Wen yang semena mena membuang masalah ke kota Caiyi. Ketika itu kakak juga membawa 4 orang tambahan, yakni Jin Jixuan, Shu She, duo Jiang yaitu Jiang Cheng dan Wei Wuxian sebagai alasan membantu pekerjaan kami, padahal menurutku hanya aku dan kakak pun bisa menyelesaikannya tapi kakak berkilah jika kedua murid Jiang akan sangat membantu karena pengalaman mereka melawan hantu air di Lotus Pier, juga kemampuan berenang klan Jiang tidak perlu dipertanyakan, karena hidup dikelilingi air, mau tak mau mereka akan pandai berenang. Masalah datang, dan kami melawan hantu air itu, tapi diawal sungguh aku sangat tidak suka dengan sikap Wuxian yang ceroboh, dengan sengaja ia menyiram kan air danau ke perahu yang aku gunakan, tapi dibalik itu, ternyata dia mencoba menolongku dengan tidak mengatakan ada apa sebenarnya, kakak tersenyum indah sekali kepada Wuxian itu, seolah dia sangat berterimakasih kepada Wuxian, padahal aku juga tak apa. Entah kenapa aku merasa kesal, dan kulihat tuan muda Jiang Cheng menatap kakakku terus menerus, dan menepuk dahi nya ketika mendengar kelakar dari saudara angkatnya itu.
Masalah datang lagi ketika Water Abyss itu berubah seolah menjadi pusaran air dan menarik perahu kami ketengah pusaran, kami langsung menaiki pedang spiritual kami masing masing, namun Shu She dan rekannya terlambat menaiki pedang mereka, dan perahu mereka hancur, aku melihatnya, Shu She berusaha menggapai perahu yang tak tenggelam, dengan susah payah, kakak memerintahkan kami untuk memprioritaskan keselamatan anggota yang dibawa kakak, maka dari itu, aku, Jin Jixuan dan kakak memisahkan diri, Jiang Cheng dan Wei Wuxian bekerja sama, karena mereka sudah terbiasa berdua, namun bukannya menyelamatkan diri mereka, Wei Wuxian malah berusaha menyelamatkan Shu She, pada akhirnya ia yang dikejar oleh hantu air itu. Menurutku untuk apa ia bertaruh untuk menyelamatkan murid yang ia tak kenal, bagaimana jika sesuatu terjadi kepadanya, sedangkan kami semua tau, resiko jika melawan hantu atau boneka mayat berjalan adalah kematian. Melihatnya berusaha sekuat tenaga membuatku tak nyaman, maksudku bagaimana bisa seorang bocah brandalan sepertinya bersikap seolah dia adalah pahlawan? Aku mengacuhkan sikapnya tapi lagi lagi hantu air itu sangat cepat, pedang Wuxian yang bernama Suibian juga cepat, namun seperti ada yang janggal, ketika aku hendak membantu Jiang Cheng sudah bergerak terlebih dahulu menyelamatkan Wuxian dengan mencoba menarik Wuxian. Tapi ketika tangan mereka hampir bersentuhan hantu air itu menarik kaki Wuxian yang tengah menangkap Shu She, dan mereka pun jatuh ke air, Shu She selamat, namun mengapa Wuxian tidak juga naik keatas, apa hantu air itu masih menariknya? Bukankah aku sudah menebas helaian hantu air itu? Tanpa sadar aku turun kebawah menangkap kerah baju Wuxian, dan ia sadar sembari terbatuk ketika kerah bajunya ku tarik. Dia bertanya, 'bagaimana bisa aku menarik kerah bajunya sedangkan menurutnya aku bisa menarik pergelangan tangannya?' aku hanya menjawab jika aku tak terbiasa bersentuhan dengan orang lain. Dia terkekeh lalu berkata "bukankah kita sudah sangat dekat, kita menghabiskan waktu sebulan penuh bersama". Dan lagi, kekehannya selalu bisa membuat bungkam tanpa kata.
YOU ARE READING
I Still Love You, even you didn't ( ISLY)
Fanfictionkisah para kekasih antara dia yang mencintai dia, yang lebih mencintai dia yang lain, tapi dia yang lain lebih memilih orang lain, yang pada dasarnya orang lain itu menyukai si 'dia' yang pertama. tidak akan terlalu sedih, karna saya bukan tipe oran...