Ini adalah fanfiction, jadi jangan terlalu berharap akan sama seperti yang kalian baca atau kalian tonton.
hanya sebuah ketikan dari korban imajinasi liar tanpa batas.I Still Love You
even you didn'tby : Boku_Rhy-san
happy reading
-------------------------Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, keinginan kabur Wuxian sembari membawa Jiang Cheng hanya angan kosong. Tepat setelah Zhuliu menolong Wen Chao yang hampir terjatuh ke dasar jurang Luanzhang, Zhuliu bermaksud memukul Jiang Cheng tepat di dada dimana Jindannya berada. Namun Wuxian dengan sigap menghalau usaha Zhuliu dan pada akhirnya ia terkena pukulan Zhuliu, nyaris di Jindannya. Wuxian membalas serangan Zhuliu dengan Jiang Cheng di punggungnya, berbagai usaha ia lakukan untuk melindungi Jiang Cheng, namun karena ia bertarung dengan Jiang Cheng di gendongannya, membuat ia dengan cepat kelelahan, saat dimana Wuxian lengah ia gunakan untuk menyerang Jiang Cheng dan berhasil mengenai Jindannya. Wuxian yang melihat Jiang Cheng terjatuh dengan terbatuk darah langsung terburu menghampiri Jiang Cheng dan berlari sekuat tenaga yang tersisa menuju rumah sahabatnya.
Tok!! Tok!!
"Seben... Wei gongzi?" -Wen Ning.
"A-Ning, bisa kau bantu aku mengangkat Jiang Cheng, aku sudah sangat kelelahan" -Wuxian.
"Siapa A-Ning.." -Wen Qing.
"Ah nona A-Qing, bisa tolong aku untuk mengecek keadaan A-Cheng, sepertinya Zhuliu mengenai Jindannya" -Wuxian.
Tanpa menunggu, Wen Qing, sahabat seorang Wuxian mengecek keadaan Jiang Cheng, tuan muda arogan dari Yunmeng. sekalipun Wen Qing tidak sama sekali senang dengan kedatangan Jiang Cheng, namun karena ia datang bersama Wuxian mau tidak mau Wen Qing menolong pemuda itu.
.
.Seminggu sudah Wuxian dan Jiang Cheng ada dikediaman Wen Qing dan Wen Ning, Wuxian membantu pekerjaan sehari hari keluarga Wen Qing, bercocok tanam dan lain sebagainya, sebagai ganti menolong Jiang Cheng.
Hari ke 10 Jiang Cheng tertidur dalam damai, tuan dan nyonya Jiang sering berkunjung. Mereka datang kesana karena Wen Ning dan Wuxian memberitahu keadaan Jiang Cheng dan golden corenya. Tuan Jiang sempat bertanya, adakah cara yang bisa digunakan sebagai pembuat golden core baru dalam waktu cepat. Wen Qing hanya menggeleng. Wuxian dan Wen Ning sudah berhari hari diperpustakaan mencari dan membaca segala hal tentang ilmu kesehatan yang bisa mengembalikan golden core seseorang, namun setelah sekian lama hanya nihil sebagai hasil. Akhirnya Wuxian menemukan satu cara yang ia kemukakan kepada seluruh orang yang ada disana, seperti tuan dan nyonya Jiang, Yanli, Wen Qing dan Wen Ning. Perdebatan mengenai cara yang diusulkan oleh Wuxian hanya menghasilkan keputusan yang alot, hingga akhirnya untuk mencapai final mereka sepakat mengatakan yang sebenarnya kepada Jiang Cheng setelah ia sadar nanti, bagaimana sikap Jiang Cheng itu menjadi urusan Wuxian nomor terakhir, bagaimanapun juga Wuxian ingin membantu kesulitan yang dialami keluarga Jiang, terlebih Jiang Cheng adalah pewaris tunggal Yunmeng.
Hari yang dinanti tiba, setelah pengobatan yang dilakukan untuk Jiang Cheng, ia sadar setelah hari ke 29, hampir sebulan setelah prosesi pengobatan. Dirasa sehat Jiang Cheng akhiornya kembali ke keluarganya dalam keadaan bugar dan lebih bersahaja dari sebelumnya walapun masih dengan ketidak stabilan emosinya. Satu hal yang berubah, mulutnya semakin menjadi runcing dalam menghardik seseorang.
"Dimana Wuxian, ibu?" -Jiang Cheng.
"Dia sedang bermain ditempat kerabat" -Nyonya Yu.
"Kerabat? dari pihak siapa?" -Jiang Cheng.
"Sudah sudah, ayo makan dulu, JieJie sudah memasak makanan kesukaanmu adik kecil, kau baru sembuh jadi harus banyak makan" -Yanli.
"Aku bukan adik kecil Jie Jie" -Jiang Cheng.
"Hanya putra bungsu keluarga Jiang, benar?" -Fengmian.
Mendengar kalimat Jiang Fengmian membuat seluruh keluarga tertawa lepas, bagaimanapun juga Jiang Cheng atau Jiang Wanyin adalah putra bungsu keluarga jiang, adik dari Jiang Yanli dan saudara dari Wei Wuxian. Jiang Cheng yang diledek seperti itu hanya bisa mendengus kesal, sekali lagi ia berkeliling, mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan, takut takut ia akan tersedak saat makan karena dikejutkan oleh Wuxian, mengingat sifat jahil Wuxian yang mendarah daging sejak ia kecil. Namun seberapa lama dan seberapa sering ia mengedarkan pandangannya, ia tetap tak menemukan saudara menyebalkan nya itu.
"A-Cheng, makan habiskan baru boleh kembali kekamar" -Fengmian.
"Baik ayah" -Jiang Cheng.
.
.
"Bagaimanapun kita tidak bisa terus terusan mengelabuhi A-Cheng tentang Wuxian" -Nyoya Yu.
"Tapi A-Xian bilang jangan beritahu dia apapun sebelum ia kembali, ibu" -Yanli.
"Kapan anak nakal itu kembali A-Li, sudah sebulan lebih ia pergi dari Lian Hua Wu, tidak kah ia ingin kembali?" -Nyonya Yu.
"Tidak dengan keadaanya sekarang A-Zuan, kau tau dengan sangat bagaimana kondisi nya saat prosesi itu" -Fengmian.
"Ia hanya pergi sebentar katanya Fengmian, lalu sekarang sudah lebih dari sebulan ia tak juga kembali, apa anjing anjing liar mengerubunginya hingga mati di tepian jalan?" -Nyonya Yu.
"Ibu, jangan seperti itu kepada A-Xian" -Yanli.
"A-Zuan, tenanglah A-Xian akan baik baik saja, hanya mungkin saat kembali nanti ia tidak seperti sebelumnya" -Fengmian.
"Itu karna kau tidak bisa menolak dengan tegas Fengmian" -Nyonya Yu.
"Sepertinya akan panjang" -Fengmian.
"A-Die, A-Niang, bisakah kalian tidak bertengkar? A-Xian bahkan kita tidak tau kabarnya dimana, hidup atau tidak, sehat atau sakit? Apa A-Die dan A-Niang tau? Jika tidak maka diamlah, damailah untuk sesaat, fikirkan dimana A-Xian saat ini" -Yanli.
"Bukankah Wuxian sedang dirumah kerabatnya?" -Jiang Cheng.
Serempak mereka menoleh kearah datangnya suara, terkejut melihat Jiang Cheng sudah berdiri di depan pintu.
"M-maksudnya A-Cheng?" -Yanli.
"Jie Jie, bukankah Wuxian ada dirumah kerabatnya? Lalu mengapa kalian bertanya dimana Wuxian sekarang?" -Jiang Cheng.
"Ah anak nakal itu tiba tiba tidak terlihat batang hidungnya, ayahmu baru saja mendapat surat dari kerabat Wuxian" -Nyonya Yu.
"Tidak aneh kalau anak itu menghilang tanpa diketahui, nanti dia datang membawa masalah baru yang lebih besar" -Jiang Cheng.
"A-Cheng, jaga bicara" -Fengmian.
"Ah, maaf" -Jiang Cheng.
"Duduklah A-Cheng, biar kakak yang memberitahumu" -Yanli.
"Tentang apa Jie Jie?" -Jiang Cheng.
"Ah itu tentang kau dan A-Xian" -Yanli.
"Kenapa dengan anak itu?" -Jiang Cheng.
"Berjanjilah pada Jie Jie dan dirimu sendiri setelah ini kau akan bersikap biasa saja" -Yanli.
"Hah? Ini tentang apa?" -Jiang Cheng.
"Ini tentang mu dan A-Xian" -Yanli.
"Maksudnya?" -Jiang Cheng.
"Berjanjilah" Yanli.
Nyonya Yu dan Jiang Fengmian hanya bisa menunduk menutupi raut wajah yang terkesan aneh bagi Jiang Cheng. Disaat yang bersamaan, Wen Ning dan Wen Qing datang bertamu, dan menanyai dimana keberadaan seorang Wei Wuxian.
.
.
.TBC
YOU ARE READING
I Still Love You, even you didn't ( ISLY)
Fanfictionkisah para kekasih antara dia yang mencintai dia, yang lebih mencintai dia yang lain, tapi dia yang lain lebih memilih orang lain, yang pada dasarnya orang lain itu menyukai si 'dia' yang pertama. tidak akan terlalu sedih, karna saya bukan tipe oran...