1 Tahun yang Lalu.
"Fiza, ayok sini buruan," Ajak Lisya.
Hafizah yang keberatan membawa Buku buku pun hanya berdecak kesal.
"Ihh sabar atuh Lilis, kamu tuh enak cuman bawa sapu sama sekop. Lah aku? Bukunya kurang banyak." dumel Hafizah kesal.
"Udah udah, taruh disini aja." Pinta Lisya, kemudian mengambil setengah buku yang sedang Hafizah Pegang. Dan meletakkannya diatas Meja.
"Ayuk, Fiz, Fiza, kamu kenapa?" Tanya Lisya.
Wajah Hafizah kini sudah berubah Menjadi biru dan disertai Mata yang tajam, ditambah Lagi Suhu tubuh Hafizah berubah menjadi dingin.
Lisya memegang pundak Hafizah, sebenarnya Lisya takut untuk mengakui bahwa temannya ini lagi digentolin oleh hantu, penunggu Gudang ini. Tapi Lisya segera menepisnya.
"Fiza, kamu jangan bercanda ya, nggak Lucu Ah, kamu kalau bercandain aku."
Hafizah tidak menghiraukan lisya yang ketakutan. Justru Hafizah semakin mendekat kearah Lisya dan mencekik Leher Lisya.
"Ha-fi-za-h l-ep-as i-ni ak-u li-s-y-a." dengan sekuat tenaga Lisya mendorong tubuh Hafizah dan berhasil melepaskan cekikan Hafizah.
Lisya berlari entah kemana, yang dia tau, dia harus segera menemui Ustadz Taufiq.
"Ustadz, Ustadz," panggil Lisya dengan Nafas yang tersengal sengal.
Ustadz Taufiq yang sedang mengajar didalam kelas 10 Ipa 2 pun segera keluar.
"Ada apa Lisya?" Tanya Ustadz Taufiq
"Hafizah Ustadz," kata Lisya
"Hafizah kenapa?" Tanya Ustadz Taufiq.
Tanpa menjawab pertanyaan Ustadz Taufiq Lisya segera pergi, dan Syukurlah Ustadz Taufiq mengikuti Lisya dari belakang.
"Ini, Ustadz, Hafizah kerasukan." Tunjuk Lisya kepada Hafizah yang tengah menelangkupkan wajahnya sambil menangis.
Ustadz Taufiq pun mendekat kearah Hafizah dan menepuk pundak Hafizah.
Hafizah mendongakkan kepalanya. Alangkah terkejutnya Ustadz Taufiq saat melihat Mata Hafizah yang kini tinggal warna Putihnya saja.
"Astaghfirullahhaladzim." Ucap Ustadz Taufiq.
"Mas Muki?" Tanya Ustadz Taufiq(Mas Muki= siapa namamu(perempuan)?)
"Ismi Siti."
Ustadz Taufiq ber'oh' ria, kini para guru sudah berdatangan ke gudang, untuk melihat apa yang terjadi.
Hafizah menjawab pertanyaan Ustadz Taufiq dengan posisi duduk, dan Mata terpejam, serta berkomat kamit, Ntah apa yang dia ucapkan Author pun tak tau.
"Siti?" Ulang Ustadz Taufiq lagi.
"Na'am."
"Bisa bahasa indonesia?" Tanya Ustadz Taufiq hati hati.
"Ya."
"Kenapa kamu merasuki Hafizah Siti? Dia tidak bersalah. Saya mohon Siti, bebaskan anak didik saya," Mohon Ustadz Taufiq.
"La, Tidak akan!"(La=tidak)
"Kenapa? Salah Hafizah apa?"
"Salah! Aku meminta bantuannya, tapi dia tidak mau membantuku!"
"Siti, memangnya apa yang perlu kami bantu?"
"Tubuh Hafizah, aku ingin meminjam tubuhnya 10 menit saja, aku ingin menunjukkan jasad ku!"
Belum sempat Ustadz Taufiq menjawab pertanyaan Siti, semua orang telah lebih dulu membaca surah Al-fatihah, yasin, dan Ayat kursi.
"Aghhhhhhhh, aku akan datang kembali! lihat saja!"
Lisya telah menceritakan Apa yang Hafizah alami satu tahun lalu, dan itu membuat semua orang disana bergidik ngeri, sekaligus takut.
Hafiz berjalan mendekati Hafizah.
"Hafiz, aduhh, jangan Fiz, jangan." Sahut Alkasyaf
"Nggak tenang aja Syaf."
Hafiz kemudian berdiri dihadapan Hafizah. Hafizah mendongakkan kepalanya, sekilas Hafiz dapat melihat Hafizah yang sedang menangis, Namun itu tak berlangsung lama, karna kini bukan lagi Hafizah melainkan Jin yang merasuki tubuh Hafizah.
Hafiz berdehem, menahan rasa takutnya.
"Okey, ini hanya Ruqyah fiz, Ruqyah, kamu pasti bisa,"
"Assalamualaikum Ukhty." Sapa Hafiz dengan mensedekapkan kedua tangannya di dada.
Wajah Pucat Hafizah, kini berubah menjadi Wajah teduh. Namun tidak menutupi kemungkinan bahwa Hantu itu telah pergi dari tubuh Hafizah.
"Waalaikumussalam." jawab Hafizah dengan Mata yang mulai terbuka.
Awalnya Hafiz terkejut melihat bola mata Hafizah yang sudah berubah menjadi Putih semua, Namun dia menyakinkan untuk tidak takut.
"Anti, siapa?" Tanya Hafiz.
"Siti."
"Ohh, ada perlu apa sama UTG ini?" Tanya Hafiz, yang masih sempat sempat nya mengejek Hafizah.
"Ck dasar ya, masih sempat sempat nya mengatai Hafizah UTG." kesal Amyrah.
"Udah, Udah sabar." kata Rafika menenangkan.
"Sudah diam, kita Doakan Hafizah sekarang." perintah Najwa.
"Iya Umi," sahut Nafisya.
"Saya, butuh bantuan dia, tapi dia menolak!" jawab Siti dengan Mata yang kini telah berubah menjadi merah.
"Memang nya bantuan apa Siti?" Tanya Hafiz yang mulai penasaran.
"Ikuti saya." perintah Siti kepada Hafiz, dan diikuti oleh semua orang.
Mereka telah sampai di bawah Pohon pisang, agak aneh memang, tapi semua orang dapat melihat gundukan Tanah disana, dan Hafiz mulai menggali Tanah tersebut. Dan alangkah terkejutnya dia saat mendapati ada tulang belulang.
"Dulu, saya adalah santri disini. Sekitar 2 tahun yang lalu....."
2 tahun yang lalu
"Aku Hamil, Ri, kamu harus tanggung jawab!" Tangis Siti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Jaga Kau Dalam Dekapan Doaku✔
Tiểu Thuyết Chung•Hafizah Syarifah• "Boleh pinjam pulpen?" •Hafizh Nofal Shafwaan• "Untuk?" •Hafizah Syarifah• "Menulis namamu disetiap Doaku." {#26 Fiksi 21-04-2019} {#1 Horor 21-04-2019} {#100% Doa 21-04-2019}