Hafizah berlari meninggalkan kelas yang menurutnya benar benar menguji kesabarannya.
Hafizah menangis?
Ya, Fiza menagis, tiap kali Hafizah disuruh berfikir, pastilah Hafizah menangis, yaiyalah, coba Andaikan kalian disuruh mengerjakan soal matematika, yang sangat jarang diketahui semua orang, dan kalian dipaksa mikir! Hayo apa yang kalian lakuin? Ngamuk kah? Atau nangis? Sama kayak Hafizah?
Jadi, Hafizha nangis itu, karna dipaksa mikir, kalian jangan kaget kenapa Hafizah bisa tau arti dari lagu Adfaita. Karna prinsip Hafizah itu seperti Al-Quran, coba deh kalian cuman hafal Latinnya aja, tapi tarjimnya enggak? Nah gimana? Ya nggak bakalan ngerti kan apa yang dimaksud dari tulisan latin itu? Ya nggak? Hufff iyain aja ya biar Author nya seneng😂.
"Yak, liat aja ya kau, Dasar Akhy tukang baperr! Digituin aja baper, apalagi nanti aku lamar, euhhhh udah terbang mungkin dia ke langit ketujuh!" umpat Hafizah kesal.
"Eh? Ini dimana??" Tanya Hafizah
Sekarang Hafizah sedang berada, ditempat jauh dari jangkauan Murid murid,
"Eh? Gu-gu-dang?"
Keringat Hafizah mulai bercucuran. Dan saat Hafizah berbalik
"Aghhhhhhhhhhh, UMIIIIIIIIIIIII," teriak Hafizah, yang membuat seluruh murid terkejut,
"Eh, Fiz, ente denger suara teriakan?" Bisik Royyan.
Saat ini Hafiz dkk, masih berada didalam kelas Hafizah.
"Itu suara Fiza, ayok kita liat," Seru Rafika yang tampak panik.
Seluruh siswa pun berlari mengikuti Rafikah.
"Itu kenapa pada kabur dah?" Kesal Alkasyaf.
"Udahlah ayok kita liat, siapa tau Bidadari jatuh," kekeh Royyan.
"Ye, ente mah Bidadari Mulu." ejek Alkasyaf
"Sudah, ayok." ajak Hafiz,
Royyan dan Alkasyaf pun meletakkan Spidol yang mereka pegang, kemudian Meninggalkan kelas.
"Fiza, Fizzz, udah dong ihhh, kamu kenapa?" Tangis Lisya, saat melihat Raut wajah yang berbeda dari Fiza.
"Fizzaa, udah dong ihhh, jangan buat kita semua takuttt." Rengek Rafika.
Hafizah menatap tajam kearah Rafika, kini yang mereka lihat bukan lah sosok Hafizah. Melainkan seperti sosok seorang hantu, dengan Mata yang Merah.
"Fizaaaa, udah ihh, ayok sadar Fizzzz, istighfar fizzz, istighfar, inget kami fizz, kami semua ada disini untuk kamuu." Pinta Lisya sambil memegangi kedua tangan Hafizah.
"Aduhh, kamu panggil guru aja deh May, atau nggak Fika, soalnya aku takut Ini bukan Hafizah yang lagi nangis." Jelas Lisya.
"Ahhhhh," Lisya menjerit. Karena Hafizah segera mencekik leher Lisya dan menatapnya tajam.
"Fi-z-a-hh, ini aku Fiz, Li-sy-aa," Air mata Lisya terus saja mengalir, rasa sakit dileher nya tidak sebanding dengan Rasa sakit nya saat melihat Hafizah kerasukan lagi.
Jadi gini.....,
Cieee.,, nungguin ye....,
Uhuyyy😂😂😂.....,
Dah ah lanjut di lapak sebelah yokk😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂.
Kasihan delo ya, yang penasaran 😄.
Hehehe maaf yak, yaudah lanjot lapak sebelah👉👉
21 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Jaga Kau Dalam Dekapan Doaku✔
Tiểu Thuyết Chung•Hafizah Syarifah• "Boleh pinjam pulpen?" •Hafizh Nofal Shafwaan• "Untuk?" •Hafizah Syarifah• "Menulis namamu disetiap Doaku." {#26 Fiksi 21-04-2019} {#1 Horor 21-04-2019} {#100% Doa 21-04-2019}