Siti berjalan menuju ke sekolah, karna sesuai pesan Fahri yang tertera di ponsel nya.
Siti pun mulai menyusuri koridor sekolah dengan rasa takut yang semakin menjadi jadi, karena saat ini di sekolah Siti tidak ada orangnya.
"Apa Fahri berbohong?" Tanya Siti yang memberhentikan langkahnya.
"Lihat saja jika di berbohong." tambah Siti lagi kemudian melanjutkan langkahnya.
Derup langkah Siti berbunyi di sepanjang koridor. Namun kali ini langkah kaki Siti dihentikan olehnya, Siti bergidik ngeri, Dia sedang tidak berjalan sekarang, lalu Siapa yang sedang berjalan?
Siti menoleh kearah belakang, ternyata sudah ada sosok manusia berjuba Hitam dan memakai topeng Anymouse nya, Serta parang besar yang dia gesekkan dilantai sekolah, Yang semakin membuat Siti bergidik ngeri.
Dengan segara Siti berlari dari sana, kemudian berbelok lagi, Siti tidak tau harus kemana lagi, sekarang jalanan yang dia lewati adalah jalan buntu. Siti merongo rok sekolahnya kemudian mengambil Ponselnya, Siti bingung harus menelfon siapa, karna disana hanya Nomer keluarganya semua dan Nomer Fahri.
Siti baru teringat kalau Siswi yang bernama Hafizah Syarifah itu memberikan nomer ponselnya.
Dengan segera Siti mencari nomer Hafizah dan menelfonya. Namun sayang, Nomer Hafizah tidak dapat dihubungi.
"Ya Allah, apakah ini Akhir dari kisah Hamba? Apakah ini adalah kebahagiaan terakhir yang engkau berikan untuk hamba? Dimana kebahagiaan itu ialah dengan hamba pergi dari dunia ini? Ya Allah, sebelum engkau mencabut nyawa hamba mu ini. Izinkan hamba terlebih dahulu untuk Sholat ya Allah, dengan begitu hamba akan meninggal dalam keadaan Suci. Meskipun diri hamba tidak Suci lagi." tangis Siti semakin pecah. Dengan segera Siti menyalakan Senter Hp nya kemudian berwudhu dengan cara Tayyamum.
Tayyamum adalah berwudhu menggunakan Dinding, debu, dan pasir. Intinya Tayyamum yaitu wudhunya tidak menggunakan air, Tayyamum sering dipakai seseorang dalam keadaan darurat. Seperti Siti sekarang, yang tidak dapat menemukan air di sekolah ini.
Dengan Modal Koran yang ada di gudang, serta pakaian yang panjang, Siti segera Solat.
Siti Sholat dengan sangat Khusyu, bahkan dia tidak menyadari bahwa sedari tadi ada seseorang dibelakang nya yang siap mengapak kepalanya kapan saja.
Fahri menggeram kesal, dengan sigap dia langsung menebas tubuh Siti yang tengah bersujud dengan kapaknya.
Siti terjatuh lemah, dengan dilumuri dari di seragam sekolahnya, Siti menangis, bukan karena Dia dalam bahaya. Dia menangis karna Allah masih mengizinkannya menyelesaikan Solat terakhirnya.
"dengan begini, aku akan hidup tenang di alam sana. Tapi aku tidak membiarkan mu tenang Fahri. Aku akan mencari Hafizah untuk menemukan jasad ku. Aku akan meminta pertanggung jawabannya nanti Fahri, nanti bukan sekarang. Sekarang biarlah kau menikmati Drama hidup mu dulu." itu adalah kalimat terakhir Siti. Dan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Siti mengucapkan kalimat Syahadat terlebih dahulu.
"Asy-hadu, Anlah~~, ila~haillaullah. Wa asyhadu anna muhammaddarrosulullah."(aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi, Nabi Muhammad adalah Utusan Allah)
(maaf..., kalau latinnya ada yang salah ya, karna masih proses belajar, kalau ada yang salah tolong diingatkan)
(~) saya menggunakan tanda itu karna untuk kalimat yang saya anggap 2 harakat ya.
Fahri membuka topeng Anymouse nya, kemudian tertawa Puass, dengan segera Fahri menyeret tubuh Siti. Kemudian menguburkannya dibawah pohon pisang.
"Maafkan Aku Siti, aku bukanlah lelaki yang baik. Tapi ini juga kesalahan mu, jika saja engkau tidak mengundang Syahwatmu, maka aku tidak akan Khilaf terhadap mu." setelah mengatakan itu Fahri pun membersihkan Sekolah, agar aksinya tidak diketahui siapa pun. Serta sidik jari nya yang masih melekat di Kapaknya dia kubur.
Fahri tidak tau, jika di gudang juga terdapat CCTV, namun CCTV gudang jarang di periksa.
Fahri hidup tenang dalam 2 minggu terakhir, Fahri mencari cari informasi tentang Siti dan tersenyum miring.
"Sekarang beres."
Fahri pun pergi dari gudang.
"Fizz, Fiza, kamu ih, kita itu disuruh Pak Syahrul ngambil buku yang tidak terpakai. Kemudian diletakkan digudang." omel Lisya.
"Hmm, ayok." dengan segera Hafizah dan Lisya pergi ke ruang Pak Syahrul dan mengangkat semua barang barang yang tidak terpakai.
Siti mengawasi Hafizah, Siti memiliki firasat bahwa Hafizah melihat nya, tetapi dia berpura pura sekarang.
Hafizah, aku butuh bantuan mu.
Siti pun mendekat kearah Hafizah yang sedang menyusun bukunya.
"Hafizah." panggil Siti.
Hafizah pun menoleh ke arah belakang, dia terkejut melihat sosok kuntilanak dihadapannya.
"Pergi! Pergi! Aku mohon." Pinta Hafizah sambil menundukkan kepalanya.
"aku hanya meminta bantuan mu Hafizah, itu saja."
"Tidak! Kau adalah Hantu! Aku tau! Kau pasti akan menipuku." Hafizah pun pergi dari hadapan Siti. Siti yang kesal pun akhirnya merasuki Tubuh Hafizah. Dan kejadian 2 tahun lalu, terulang kembali.
Kembali lagi ke dialog Dimana Siti menceritakan masa lalunya.
semua orang terdiam mendengarkan Cerita Siti. Mereka semua terdiam! Dan mereka sungguh tidak tau bahwa ada siswi perempuan yang meninggal disekolah ini.
Salsa, Tina, dan Tasya pun gelagap ketakutan. Karena menyesal telah menghina kakak kelasnya yang dia ketahui sekarang, kakak kelasnya itu telah menjadi hantu.
"Saya menunggu Hafizah hampir 2 tahun, saya menunggu janji Hafizah yang berkata akan membantu saya, namun Apa? Hafizah menolak bantuan saya!!!"
Siti pun melayang diudara, dia juga kesal dan marah sekarang dengan Hafizah!
"Tidak! Tidak Siti! Mungkin Fiza sedang sibuk saat itu Sitiii, maafkanlah Hafizahh, kami semua juga minta maaf Siti." tangis keenam sahabat Hafizah.
Siti tertawa lantang layaknya kuntilanak.
"Maaff?? Heiii, kata Maaf tidak akan mengembalikan apa pun!"
Lisya, Amayrah, Nafisya, Najwa, dan Widya pun menangis dengan sangat keras. Apalagi yang harus mereka lakukan?
"Cepat panggil para guruu!!!" perintah Lisya.
Dan dengan segera Widya berlari dari sana.
Hafiz menghembuskan nafasnya gusar, kemudian kembali untuk Rileks.
"Siti, bukannya kamu bilang hanya meminjam tubuh Hafizah selama 10 menit? Tapi sekarang hampir 3 Jam! 3 jam Siti!!!" Kata Hafiz kesal.
Siti menurunkan tubuh Hafizah, namun tidak menampakkan kakinya di bumi.
"Hahahahahahaha, maaff, Aku sedikit egois sekarang!" kata Siti sambil tertawa lantang.
Salsa, Tina, dan Tasya, yang ketakutan pun segera pergi. Namun sayang, Siti telah melihat mereka bertiga kemudian langsung mengangkat mereka bertiga ke Udara.
22 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Jaga Kau Dalam Dekapan Doaku✔
Narrativa generale•Hafizah Syarifah• "Boleh pinjam pulpen?" •Hafizh Nofal Shafwaan• "Untuk?" •Hafizah Syarifah• "Menulis namamu disetiap Doaku." {#26 Fiksi 21-04-2019} {#1 Horor 21-04-2019} {#100% Doa 21-04-2019}