Kini bel masuk sekolah telah berbunyi kami bertujuh pun memasuki kelas 10 ipa 6 , yah Kami bertujuh termasuk murid yang Rajin, Rajin mengobrol maksudnya gaiss
"Assalamualaikum," ucap kami bertujuh bersamaan.
Ya disana sekarang sedang ada Abuya mengajar.
"Waalaikumussalam." jawab para teman teman sekelas ku bersamaan.
Liat, bentar lagi Abuya pasti nanya abis dari mana.
"Dari mana?" tanya Abuya kepada kami bertujuh.
Tuhkan bener !
"Dari sholat Dhuha Abuya," jawab Nafisyah seadanya
Ya benar, kami terlambat sholat Dhuha karna siapa coba, Tuhkan Vanno lagi. ya karna Vanno, Huuh! semoga saja suatu saat nanti Aku bisa Lupain Vanno itu.
"Yasudah silahkan duduk," jawab Abuya sambil membenarkan kacamatanya, dan kembali menerangkan pelajaran.
Lalu kami bertujuh pun duduk di bangku masing masing.
"Shut shut." Lisya memberi isyarat agar aku menoleh ke arahnya. padahal kan kita sebangku, kenapa pakai isyarat segala sih. Lisya Lisya." batin ku sambil menggeleng gelengkan kepala.
"Eh sutiyem!" panggil Lisya lagi.
Aku refleks menoleh yang benar saja nama aku itu Hafizah Syarifah, jauh banget sama sutiyem.
"Apaan sih Sya, Nama aku itu Hafizah Syarifah, bukan sutiyem! Nama aku udah bagus bagus loh Hafizah Syarifah, eh malah diganti jadi sutiyem. emang mau, nama kamu aku ganti jadi SUGENG," eja ku tepat dihadapan Lisya.
Kulihat kedepan, ternyata Rafika sedang memperhatikan kami berdua. aku pun hanya memberikan lambaian tangan yang mengisyaratkan 'hai'
hancur sudah kini lambaian tangan ku yang dihentikan oleh Lisya.
"Eh sutiyem, bisa nggak sih, tuh tangan diem napa," ujar Lisya yang sedang kesal.
Yaiyalah, sekarang Lisya tengah menulis, Lisya tidak fokus menulis karna Fizah selalu bergerak kesana kemari.
"Ih nggak ganggu Kamu jugaa." Cibir Hafizah, sambil memalingkan wajahnya dan langsung mengeluarkan buku tulis dan pulpen.
"Tuh bokong bisulan ya Sutiyem, kok dari tadi gerak gerak mulu, jadinya kan aku kecoret terus." kesal Lisya yang melihat tingkah ku hahahaha.
"Iya bisulan puas!" Jawab ku Asal.
"ih orang bercanda juga, sensian amat neng." goda Lisya sambil menyenggol lengan ku.
Kayaknya Lisya seneng bener deh nyenggol sikut aku.
Lalu bangku kami hening beberapa saat. Najwa dan Widya yang sudah selesai mencatat saat itu pun, membalikkan tubuhnya kebelakang, berniat untuk mengobrol bersama kami berdua.
"Eh Fiza, Lisya, tadi si Sutiyem bisulan ya?" tanya Najwa yang setengah penasaran.Ih najwa Nguping ya...., kulihat Lisya menahan tawanya, ih ya lisya nakal ya.
"Ouhh..., Sutiyem??" ujar Lisya sambil melirikku.
"Iya sutiyem yang mana ya?" tanya Widya bingung.
"Nih." tunjuk Lisya kearah ku.
Aku yang tidak terima pun akhirnya membantah.
"Eh, jelas lah nama Aku itu Hafizah Syarifah bukan Sutiyem, lagian Lisya dapet dari mana sih nama Sutiyem," jawab ku kesal.
Kulihat Najwa dan Widya tertawa. Huft kalian berdua ya..., huaa..., belain si Sutiyem ini.
"Tuh! dapet dari Amayrah," jawab Lisya sambil menunjukkan kearah Amayrah, Amayrah yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah belakang.
"Hai kenapa?" tanya Amayrah yang wajahnya sengaja di imut imut kan.
"Idih jijik woy ngeliatnya bontet. " sambung Rafika yang ternyata dari tadi menyimak kami, ku kira dia sibuk menulis saja hahahahaha.
"Apa sih ih, pipi bolong semua ." jawab Amayrah yang tidak terima.
"Cielah, eh ya May liat Lobang idung elo ada apa. Tuh isinya keluar lagi euhhh," jawab Rafika yang tak mau kalah, dan bergidik jijik.
Kulihat Amayrah segera mengorek orek lubang hidungnya.
Kami semua menahan tawa yang melihat Amayrah sibuk mengorek orek hidungnya.
"Gimana? dapet nggak neng, emasnya?" Tanya Rafika Sambil tertawa mengatakan itu.Saat itu juga Kami pun tertawa
Rafika lucu Tapi boong hahahhahaa
Bel pelajaran pun telah usai mengisyaratkan bahwa kami telah diperbolehkan pulang.
"Yasudah sampai disini saja ya anak anak, Abuya akhiri Wassalamualaikum warhamatullahi wabarakatuh."
"Waalaikumussalam Warahmatullahi wabarakatu." jawab kami bersamaan, lalu satu persatu murid murid pun maju kedepan untuk menyalimi Abuya.
"WOY JANGAN PULANG DULU! ANGKAT TUH KURSI KALIAN MASING MASING," ya siapa lagi kalau bukan suara si Reisya Yang dikenal dengan mulut toanya.
Sontak semua anak anak pun mengangkat kursinya masing masing.
"Eh kalian duluan aja ya, aku mau piket dulu," jelas ku kepada ketujuh sahabat ku.
"Kita mau tunggu Fizah pokoknya sampai selesai piket," jawab Nafisyah.
Kulihat ke 6, sahabat ku tengah membantu ku, ada yang membenarkan kursi dan meja yang tak lurus, ada yang membuang sampah, dan ada yang menyekopi Sapuan an ku.
"Makasih ya, kalian udah bantuin aku," ucap Ku kepada para sahabat sahabat ku.
"Iya sama sama," ujar mereka bersamaan lalu kami pun mengunci kelas kami dan pulang kerumah masing masing.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Hai hai yeeee akhirnya selesai chapter 3 nya heheheh nih kalian dapat salam kasih sayang dari Rafikah yang manis eaaa, nggak lah nggak manis cuman gelep sama gelepnya kayak kopi tapi kopi pahit bedanya setelah dikasih gula kopi jadi manis , yaudah selamat membaca sampai jumpa di chapter berikutnya .
16 Maret 2019
Diperbarui jum'at 19 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Jaga Kau Dalam Dekapan Doaku✔
General Fiction•Hafizah Syarifah• "Boleh pinjam pulpen?" •Hafizh Nofal Shafwaan• "Untuk?" •Hafizah Syarifah• "Menulis namamu disetiap Doaku." {#26 Fiksi 21-04-2019} {#1 Horor 21-04-2019} {#100% Doa 21-04-2019}