enam

3.5K 470 57
                                    

Seharian sudah Taehyung mencari Nara, namun tak kunjung menemukan Nara. Dengan putus asanya, ia menepikan mobilnya dipinggir jalan.

Pikirannya hanya tertuju pada Nara. Nara memang hebat dalam mengendalikan pikirannya untuk dua tahun lamanya ini.

Tiba-tiba Taman Lasea terlintas dipikirannya. Mungkin, untuk meredakan rindunya pada Nara, ia harus ke taman itu, taman terakhir kali mereka bertemu.

Taman yang menjadi saksi bisu bahwa kisah mereka berdua telah usai pada dua tahun silam.

Dengan cepat, ia melajukan mobilnya ke taman itu. Tak butuh lama untuk sampai disana.

Baru saja ia masuk ke dalam Taman Lasea, ia menemukan seorang gadis yang sangat familiar dipikirannya bertahun-tahun ini.

"Nara!"

Panggilan itu lantas membuat sang gadis yang bernama Nara menoleh ke sumber suara.

Kali ini, Nara tidak menghindar lagi, tidak memasang wajah dan tatapan yang begitu dingin lagi.

Taehyung tersenyum senang, merasa bahwa ada sedikit harapan bahwa Nara telah memaafkannya, lantas dengan cepat ia berlari menghampiri Nara.

"Maaf."

"Iya, udah kan?"

"Hah? Udah apanya?"

"Ya udah, cukup ganggu-ganggu lagi, udah dimaafin juga kan lagian."

Taehyung sedikit kaget dengan ucapan Nara. Entahlah, ucapan Nara sedikit membuatnya terluka.

"Kamu," Taehyung menjeda sebentar ucapannya, "Masih marah ya sama aku? Masih kecewa sama aku karna kejadian dua tahun lalu?"

Nara menatap Taehyung dengan kedua alis yang menunjukan bahwa ia sedang bingung, "Apa sih kak? Emang ada apa sama lo dan gue di dua tahun lalu? Sadar, lo sama gue nggak ada apa-apa dua tahun yang lalu. Jadi, apa alasan gue marah dan kecewa hingga sekarang? Gaada."

Lagi-lagi, Nara berhasil membuatnya terbungkam.

"Nar-

"Apa sih kak?"

"Ijinin aku, buat perbaikin semuanya dari awal lagi."

"Gue capek, bisa udahin obrolan ini? I must go home."

"Aku anter." ucap Taehyung.

Nara terdiam, tak tau harus apa. Sungguh, hatinya kembali goyah. Obrolan dengan waktu yang lumayan lama seperti ini bersama Taehyung hanyalah membuat pertahanannya semakin runtuh.

Dengan cepat Nara mengubah mimik wajahnya, lalu membuang pandangannya ke sembarang arah untuk menetralkan dirinya.

"Pertama, lo nahan-nahan diri gue beberapa waktu lalu dan lo minta maaf sama gue. Kedua, lo udah ketemu gue, gue nggak pergi kayak waktu itu dan udah gue maafin juga. Dan sekarang, urusan gue sama lo udah selesai sampe disini."

"Gausah anterin gue, gue bisa sendiri." lanjut Nara.

Nara langsung pergi meninggalkan Taehyung. Jangan ditanya, jelas Taehyung tak akan melepaskan Nara kali ini.

Ia langsung berlari mengejar Nara yang jaraknya belum terlalu jauh dari  lalu mengambil tangan Nara yang membuat langkah Nara terhenti.

Taehyung menarik tangan Nara, hingga Nara membalikan tubuhnya kehadapannya. Dengan cepat Taehyung menarik Nara kedalam pelukannya.

"Jangan, jangan kemana-mana lagi."

Suara Taehyung, bahkan ucapannya. Sukses membuat kejadian dua tahun lalu terputar kembali di pikiran Nara.

Itu ucapan terakhir Taehyung dua tahun lalu, sebelum Nara menyudahi semua tentang dirinya dengan Taehyung, sebelum Nara pergi menghilang dari hadapan Taehyung.

Iya, bagi Nara, Taehyung memang cocok untuk disebut pematah hati paling hebat.

Karna akhirnya, pertahanannya selama dua tahun kembali runtuh. Tangisnya pecah saat itu juga di dalam pelukan Taehyung.

Taehyung memeluk tubuhnya begitu erat, namun Nara tak membalas pelukan Taehyung.

Tubuh Nara bergetar hebat, suara tangisnya begitu pilu. Udara malam benar-benar menusuk kulitnya.

Di taman ini, kisah mereka berdua usai dua tahun yang lalu. Dan di taman ini juga, mereka kembali bertemu.

Semesta memang suka bercanda pada makhluk-makhluknya.

"Nara, jangan nangis karna aku lagi, please. Udah cukup dua tahun lalu aja kamu nangis terus karna aku."

Taehyung mengusap rambut Nara begitu lembut, mengecupnya sesekali untuk menyalurkan rasa rindunya.

Ucapannya yang barusan, justru membuat tangis Nara semakin terdengar.

"Hei, aku tau aku begitu salah di dua tahun lalu, aku sadar dan aku paham. Aku tau, begitu banyak kesempatan yang aku sia-siain. Banyak luka yang aku kasih ke kamu, sedikit bahagia yang aku kasih ke kamu. Aku belajar dari kesalahan itu semua, Ra. Karna itu aku mau perbaikin semuanya."

"Luapin semuanya yang kamu rasain ke aku. Katain aku brengsek, katain aku pengecut karna nggak bisa nentuin pilihan di dua tahun lalu." lanjut Taehyung sembari mengusap punggung Nara untuk menenangkannya.

"Kasih aku kesempatan sekali lagi, kalo kali ini aku emang masih nggak bisa manfaatin kesempatan itu sebaik mungkin. Kamu boleh tinggalin aku lagi, Ra. Aku janji, aku nggak akan ganggu lagi setelah itu."

"K-kak! Cukup!" Nara melepaskan pelukan Taehyung, menatap Taehyung dengan tatapan yang begitu sendu.

"I give you one more chance. Kalau kali ini nggak terbukti apapun, i'll leave you, lagi."

Tbc

hy luv ak kgn bgt gile sm
kalen. komen dong, maw
liat siapa aja yg masi simpen
ini work diperpustakaannya :(

last chance; kth [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang