"Aarghh bangsat!"
"Taehyung! Tenang dulu, bangsat!" Jungkook berteriak sembari mencoba menenangkan Taehyung. Namun sia-sia, karna lelaki itu masih saja terus membanting semua yang ada dirumahnya.
Praaangg!
Jungkook menghela nafasnya berat sembari melihat temannya -Taehyung- tengah terus melempar barang-barangnya.
"Gue sayang Nara, Juk!" teriak Taehyung frustasi.
Jungkook berdecak, "Perjuangin. Ini semua simple sebenernya, tapi lo yang bikin semuanya rumit kan pas dulu? Bro, hukum alam berlaku. Dan sekarang, choose one, cari dia lagi dan perjuangin atau lepasin dengan ikhlas, semua ada ditangan lo." ujar Jungkook.
Taehyung memukul tembok rumahnya berkali-kali untuk meluapkan segala emosinya.
"Ya gue harus cari kemana lagi?! Lo tau kota ini nggak kecil!"
"Seenggaknya lo usaha! Urusan ketemu lagi atau nggaknya, masih banyak waktu buat nyari lagi selama liburan!" kesal Jungkook.
"Alah bangsat, kenapa tadi dia harus pergi coba!"
"Karna dia nggak mau ulang luka besar yang dulu terjadi sama dia, bodoh."
Praaangg!
"Capek anjing!"
BUGHH!
Jungkook menonjok pipi Taehyung, "Ngeluh mulu lo. Besok cari bareng gue! Ngeluh nggak akan buat lo nemuin dia!"
"Ya mana mungkin ketemu lagi, anjing!" Taehyung frustasi, terus menerus melempar apapun itu kelantai dan dinding rumahnya hingga terlihat berantakan sekali rumahnya.
Bunyi-bunyi benda pecah dan lainnya terus terdengar. Taehyung menyederkan tubuhnya didinding, lalu menyusut kebawah sambil menutup wajahnya lalu menarik pelan rambutnya.
"Gue sayang sama Nara, juk. Gue harus cari dia kemana lagi? Gue capek!" eluh Taehyung.
"Lo capek? Coba lo putar masa lalu lo bareng Nara dipikiran lo. Apa dia dengan cepetnya bilang capek setelah lo sakitin berkali-kali?"
"Dia bisa capek, gue juga bisa capek. Dua tahun bukan waktu yang cepet, Juk. Gue cari dia mati-matian, gue kacau karna nggak bisa nemuin dia. Dan sekarang gue semakin kacau karna udah bisa nemuin dia dan dia pergi gitu aja asal lo tau!" Taehyung bernafas dengan begitu kasar, pundaknya naik turun begitu cepat.
"Lo kacau, begitupun dia. Nara juga pernah kacau karna lo, Tet! Gue udah bilang, hukum alam itu berlaku! Apapun yang lo lakuin di masa lampau, bakal lo rasain di masa depan!"
"Kenapa sih lo bandingin terus?!"
"Gue nggak bandingin, gue cuma kasih tau kenyataannya. Karma nggak ada, tapi hukum alam itu ada. Gue balikin apapun yang lo omongin karna emang nyatanya begitu. Lo harus sadar dan lo harus paham kalo apapun yang lo buat, mau baik ataupun buruk, semua itu ada timbal baliknya." ujar Jungkook.
Taehyung terdiam, memejamkan mata sembari mendongakan kepalanya keatas langit-langit rumahnya.
Hancur. Taehyung hancur. Kalau kalian ingin tau, lelaki pun bisa hancur karna perempuan. Taehyung hancur, Taehyung merasa kehilangan. Kehilangan sesuatu yang sebenarnya padahal tidak ia miliki.
Taehyung menendang keras meja yang tak jauh dari kakinya, membuat Jungkook yang sebelumnya posisinya hampir sama seperti dirinya mejadi menoleh kearahnya.
"Terus aja terus lo obrak abrik dah rumah lo! Bikin ketemu Nara juga nggak!"
"Ya pusing gue bangsat! Kalo nanti gue temuin Nara, dianya pergi lagi ya percuma!"
"Please lah, lo udah dewasa! Belom ngapain-ngapain udah negatif thinking aja, gimana bisa dapetin hasil yang baik kalo dari awal aja lo pikirannya udah negatif!" kesal Jungkook.
"Mau gimanapun respon Nara nanti pas ketemu lo kedua kalinya. Lo harus terima. Kalo lo nggak mau terima responnya nanti, ya lo terus aja perjuangin dia. I think, sekarang dia lagi sama kacaunya kayak lo. Dan gue yakin dia kacau karna pertahanannya runtuh karna ketemu lo lagi." lanjut Jungkook.
Tbc
Hey ho! Mampir yuk ke work baruku! Apalagi kalau kamu ngestan mark lee!🌞Kayak biasa, comment kalian
pasti aku tunggu hhehhei!😝
KAMU SEDANG MEMBACA
last chance; kth [2]
Fanfic[SEQUEL OF KAKEL•KTH] ini tentang kesempatan, kesempatan yang seharusnya digunakan dengan baik dan tidak disia-siakan. ©2019, byvlynn