lima

3.8K 453 30
                                    

Seminggu telah berlalu, namun Taehyung belum menemukan Nara lagi sampai sekarang. Ia tak menyerah mencari Nara, sampai sekarang ia masih mencarinya.

Matanya fokus mencari Nara disepanjang jalan kota, tangannya fokus menyetir mobilnya. Jungkook menengok kearah Taehyung, sedikit sedih melihat kondisi sahabatnya yang lumayan kacau.

"Sabar. Gue yakin dia ada disekitar sini, cari pelan-pelan." ujar Jungkook sembari menepuk-nepuk lengan Taehyung.

Taehyung berusaha mengontrol emosinya yang sudah menggebu-gebu. Ia kesal, kesal tak bisa menemukan Nara sampai sekarang.

"Biasain hadapin apapun jangan pake emosi. Doa sama Tuhan. Trust me, pasti Nara bakal ketemu." Jungkook terus berusaha menenangkan sahabatnya.

"Ya gimana gue nggak emosi kalo sampe sekarang gue nggak bisa nemuin dia, Juk?!" punggung Taehyung naik turun menahan emosi yang ingin meledak.

"Lo nggak sabaran amat dah? Belom aja gue bilangin bang Namjoon supaya kepala lo dijedotin tembok. Ngeluh sama emosi doang bisanya, goblok."

"Auah!" Taehyung menonjok setir mobilnya pelan.

"Makanya, kalo dikasih kesempatan jangan disia-siain. Giliran semua kondisi udah berbalik aja, baru lo begini!"

"Gue nggak butuh ocehan lo ya brengsek!"

Jungkook tertawa, "Santai aja sabi?"

ddrrtt ddrrtt

Jungkook melirik ponselnya yang tengah bergetar dan menunjukan nama Jimin dilayarnya.

Dengan segera Jungkook mengambil ponselnya, lalu mengangkat telfon tersebut dan di loud speaker.

"Halo? Ngapa Jim?"

"Lo dimana Juk?"

"Anterin Tetet, nyari Nara. Katanya, dia kemaren ketemu Nara."

"Laaahh sumpah lo? Terus kok dicari lagi? Kan udah ketemu, goblok."

"Naranya gamau ketemu Taehyung." Jungkook terkekeh sembari menengok kearah Taehyung yang tengah kesal dengan keadaan.

"Gue juga kalo jadi Nara ogah ketemu Taehyung. Malesin banget!" Jimin tertawa diseberang telfon.

"Lo ngapa nelfon?"

"Oiya! Ini, bang Namjoon ngajak ngumpul. Gue mau nanya lo sabi atau nggak, kalo sabi ya mau gue jemput. E taunya lo lagi nemenin Taehyung. Yaude skip aja."

"Yaudah."

"Anjing, gitu doang jawaban lo?"

"Lo ikut Jimin ngumpul aja sama anak bangtan. Gue bisa cari Nara sendiri." Taehyung menimpal obrolan Jungkook dan Jimin.

"Serius lo? Halah! Ntar tau-tau ada berita lagi kalo ada mobil sengaja nabrak pembatas jalan!" ujar Jungkook.

Taehyung tersenyum kecil, "Bajingan!" Candanya.

"Jim, gue ikut. Jemput gue, lokasinya ntar gue share loc."

"Oke. E Tet! Semangat cari Nara!"

"Thanks gan." jawab Taehyung.

Pip

Sambungan terputus, dan Jungkook langsung menoleh kearah Taehyung. "Gue turun dicafe deket sini aja." pintanya.

Taehyung mengangguk, lalu dengan cepat menepikan mobilnya dicafe dekat sana.

"Udah, nyarinya jangan pake emosi. Semangat, sabar! Usaha nggak akan pernah khianatin hasil!" Ujar Jungkook.

Taehyung tak menjawab. Jungkook langsung membuka pintu mobil, bermaksud untuk segera turun dari mobil milik Taehyung.

"Tapi inget, walaupun usaha nggak khianatin hasil, tapi hasil selalu khianatin usaha. Yang nggak pernah khianatin kita itu Tuhan, jadi lo jangan banyak usaha aja, tapi doa juga. Kalo hasil khianatin lo, lo masih punya Tuhan yang nggak akan pernah khianatin lo."

"Gue duluan." lanjutnya sembari menepuk pundak Taehyung, lalu bergegas keluar dari mobil Taehyung.

tbc

besok UH mtk, bukannya belajar
malah nulis wattpad. dasar aku.
mav dikit wordsnya yh,,,

last chance; kth [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang