"nara.." panggil taehyung sembari meraih tangan nara.
gadis itu -nara- menatap kearah taehyung begitu dingin, tanpa senyuman atau mimik wajah yang bahagia.
ia menghempaskan tangan taehyung, kemudian langsung berdiri tegap yang setelah itu juga diikuti oleh taehyung.
baru saja nara ingin berlalu pergi meninggalkan taehyung, namun tangan taehyung menahan lengannya untuk pergi.
taehyung berdiri dihadapan nara, berusaha ingin menarik nara kepelukannya. namun sayang, yang ingin dipeluk justru memundurkan langkahnya.
"jauh-jauh." ujarnya dingin lalu kembali menghempaskan tangan taehyung yang tadinya masih tertaut dilengannya.
"ra.. aku kangen." ujar taehyung.
pertahanan nara selama dua tahun hampir runtuh, dengan segera ia meninggalkan taehyung pergi sebelum pertahanannya bukan lagi hampir runtuh, tapi menjadi sangat amat runtuh.
"NARA!" teriakan taehyung terdengar disepanjang jalan.
nara tak perduli, ia lebih memilih terus berlari meninggalkan taehyung. lelaki dimasa lalu yang sangat amat memberinya luka besar.
taehyung juga tak henti mengejar nara, "NARA! BERHENTI DULU!" teriaknya, tak perduli dengan pandangan orang-orang yang sedang berlalu lalang disana.
taehyung terus mengejar nara, tetapi lari nara juga tak kalah cepat. ia terus saja berlari tanpa henti untuk menghindarkan dirinya dari lelaki yang sangat ia tidak ingin temui sejak dua tahun lalu.
sejujurnya, nara rindu dengan taehyung. tapi sama sekali tak berniat untuk kembali pada taehyung, sama sekali tak berniat untuk mengulang kesalahan yang sama di masa lalu.
seseorang memang berhak mendapat kesempatan. tapi coba pikir kembali, sudah berapa kali nara memberi kesempatan dan peluang bagi taehyung untuk memperbaiki semuanya?
dan sudah berapa kali taehyung menyia-nyiakan kesempatan itu?
seseorang berhak mendapat kesempatan, tapi tidak untuk kesalahan yang sama.
bagi nara, taehyung hanyalah sekedar masa lalu yang cukup dikenang. tak perlu diulang dan tak seharusnya nara rindukan lagi.
grep!
"lepasin, brengsek." ujar nara begitu dingin setelah tangannya berhasil digapai oleh taehyung.
"ra, aku tau aku salah, tapi apa salahnya sih kita belajar buat perbaikin semuanya lagi dari awal?" tanya taehyung.
mata nara dan mata taehyung bertemu, membuat keduanya sama-sama memandang satu sama lain.
nara memandang taehyung begitu dingin, sedangkan taehyung memandang nara dengan begitu sendu.
"lepasin."
taehyung menggeleng, "nggak mau. aku capek-capek nunggu kamu dua tahun lebih gini, sekalinya ketemu masa iya aku harus lepasin kamu dengan segampang ini?"
"dulu udah sering lepasin, gausah kaget dong harusnya? ini cuma minta lepas tangan doang susah banget sih." sahut nara.
"aku minta maaf dulu sering tarik ulur perasaan kamu. aku minta maaf kalo aku selalu lepasin kamu demi yang lain. aku minta maaf, nara." ujar taehyung begitu tulus.
"mau jelasin kayak apapun, udah gaakan ngeubah apapun lagi. udah cukup, lepasin!"
taehyung tak bergeming, berusaha menahan tangan nara sedemikian kuat.
"lepasin, gabisa denger?"
"ra?"
"butuh alat denger?"
"nara, cmon! udah dua tahun berlalu, lupain kejadian dulu. kita bangun lagi semuanya dari awal."
nara hanya mendecak malas, berusaha menguatkan dirinya di hadapan taehyung padahal mati-matian menahan tangisnya yang hampir pecah.
"sekali lagi, please?" taehyung memohon.
"lepasin tangan saya. denger kan? saya yakin kamu nggak budeg sih." ujar nara sembari memutuskan kontak matanya dengan taehyung.
"apa sih saya-sayaan segala?"
"terus maunya apa? lo-gue? aku-kamu?" nara berdecak malas.
"itu sama sekali nggak cocok, buat kita yang udah asing." lanjutnya sambil menarik paksa tangannya sendiri.
nara kembali berlari meninggalkan taehyung dengan berjuta perasaan dan pikiran yang kacau.
taehyung ingin mengejar nara, namun jejaknya sudah hilang karna keramaian kota.
tbc
follow instagram aku gengs.
@amndaaslsby the way, aku lebih suka di spam comment sama kalian. hehe, bye love.

KAMU SEDANG MEMBACA
last chance; kth [2]
Fanfic[SEQUEL OF KAKEL•KTH] ini tentang kesempatan, kesempatan yang seharusnya digunakan dengan baik dan tidak disia-siakan. ©2019, byvlynn