07' Ferdinand

5 0 0
                                    


Tanpa cinta hidup tak akan berarti, dan tanpa hidup cinta hanya ilusi

🔙

"Ini yang aku takutin Nath, perubahan. Aku takut perubahan. Aku takut. Aku takut hiks hiks hiks" Ucapku dengan memotong ucapan Nathan tadi. Entah kenapa aku sudah mengeluarkan air mata.

Dan langsung saja kuakhiri telpnya dan kugeletakkan ponselku di tempat tidur. Aku benar-benar lelah.

🔜

☔☔☔

Suara alarm di ponselku berbunyi dengan sangat nyaringnya. Aku langsung membuka mata dan meraih ponselku lalu kegeser keatas tombol berwarna merah itu untuk mematikan alarmnya. Kulihat jam di depan mataku yang terpasang di dinding, ternyata masih pukul 04.00 pagi. Aku masih begitu lelah untuk membuka mata. Selain karena mataku sembab aku juga masih sangat mengantuk, bagaimana tidak! Aku tadi saja tidur jam setengah 3 dan bangun jam 4?.

Duk Duk Duk Duk

Allahhuakbar Allahuakbar

Terdengar suara adzan berkumandang, segera saja aku masuk ke kamar mandi dan berwudhu. Setelah selesai aku langsung melaksanakan sholat shubuh.

Sekarang masih pukul setengah 5 pagi. Mataku terasa sudah sangat mengantuk sekali tapi entah mengapa dari tadi aku tidak bisa tidur. Jujur aku masih sangat mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. Sungguh rasanya sakit sekali. Aku benar-benar sangat mencintainya sungguh!. Aku takut untuk kehilangan Nathan! Tak terasa air mataku kembali keluar lagi. Ah akhir-akhir ini aku memang menjadi sangat melow sekali. Daripada aku terus larut begini lebih baik aku bersiap-siap untuk kesekolah dan berangkat lebih pagi juga.

☔☔☔

"Ma Ashle berangkat dulu ya" Pamitku pada Mama.

"Tumben pagi banget"

"Iya soalnya Ashle ada piket jadi harus berangkat pagi" Terpaksa aku berbohong pada mama, karena tidak mungkin aku jujur juga. Aku tadi memang berencana untuk berangkat lebih pagi karena aku masih malas untuk bertemu Nathan. Aku yakin jika Nathan akan menjemputku pagi ini.

"Kamu mau langsung berangkat dan ga sarapan dulu?" Tanya papaku sambil menikmati kopinya.

"Ga deh pa Ashle buru-buru. Yauda Ashle berangkat Assalamualaikum"

"Eh Ashle main lari aja kamu itu. Waalaikumsalam" Teriak mamaku yang dari ruang tamu sekarang aku berdiri masih terdengar.

Langsung saja aku jalan ke komplek depan perumahanku dan menunggu angkot datang.

☔☔☔

Aku sekarang sudah berdiri di depan gerbang sekolah dan kulihat jam yang bertengger di tanganku. Masih pukul 6 kurang 10 menit. Dan sekolah juga masih sangat sepi sekali. Aku langsung melangkahkan kakiku menuju kelas. Dan di dalam kelas masih sepi tidak ada siapa-siapa. Aku yang masih sedikit sembab merasa malu dan menutupi wajahku dengan menelusupkan wajah diantara tanganku diatas meja.

"Sendirian aja neng"

Langsung aku mendongakkan wajah dan menatap seseorang yang ada disampingku. Ternyata Ferdinand teman satu kelasku.

"Sejak kapan lo dateng" tanyaku yang merasa bingung karena kedatangannya.

"Gapenting buat gue jawab"

"Dasarr!"

"Tumben banget berangkat pagi?"

"Gapenting juga buat gue jawab" Aku meng-copas kata-kata Ferdinand tadi

"Copas ye mbaknya"

"Suka-suka gue"

"Dasarr"

"Eh lu juga copas astaga"

"Impas dah kalo gitu hehe"

Kring....Kring.....Kring

Suara tanda ada telepon masuk terdengar sangat nyaring. Kulihat Nathan yang menelponku. Aku tidak mengangkat teleponnya dan menaruh ponselku didalam lokerku. Untung saja aku sudah berangkat jadi pagi ini aku tidak akan bertemu dengan Nathan.

"Lu lagi ada masalah ya?"

"Sok tau"

"Bukan sok tau, tapi gue liat sendiri"

"Apa yang lu liat belum tentu juga bener"

"Ngelak aja terus!"

"Huh emang keliatan banget ya?" Aku sudah pasrah lebih baik aku jujur saja.

"Ya ga juga sih tapi dari sikap lu yang dateng pagi, mata sembab dan ga angkat telepon dari Nathan uda cukup jadi bukti kalo lu lagi ada masalah"

"Hehehehe" Asli aku bingung harus menjawab apa!.

" Lu bisa cerita ke gua tentang masalah lu. Siapa tau gua bisa bantu"

"Eh ga kok makasih. Ga nyangka gua orang kayak lu bisa jadi humble dan enak juga buat diajak cerita"

"Bisalah emang lo pikir selama ini  gua patung gitu"

"Bukan gitu tapi lu kan anaknya diem dan ga pernah keliatan ngobrol sama cewek juga"

"Apa yang lu liat belum tentu juga bener"

"Suka banget mas copas kata dari tadi!"

Kami sama-sama tertawa. Sebelumnya Ferdinand yang kukenal adalah anak yang pendiam dan jarang terlihat berkomunikasi dengan anak cewek. Tapi kali ini aku melihat sisi Ferdinand yang berbeda.

⏰⏰⏰

Vote ya hehe

(28 Maret 2019)

NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang