Kau membutuhkan kekuatan, hanya saat kau ingin melakukan sesuatu yang berat. Sementara cinta? cinta sudah cukup
🔙
"Udah jangan nangis lagi. Tenangin diri lu. Dan cerita aja gua siap dengerinnya" Ferdinand tiba-tiba langsung mendekat dan menarik kepalaku. Aku langsung menenggelamkan wajahku di dada bidangnya sambil masih terus terisak.
"Guee ........
🔜
☔☔☔
"Gua takut Nand. Gua bener bener takut hiks hiks"
"Udah jangan nangis dan tenangin diri lo dulu" Ferdinand masih membekapku dalam pelukan di dada bidangnya sambil terus mengelus punggungku untuk menenangkanku.
Aku malah semakin menangis tidak karuan. Sampai sekitar 15 menit kemudian tangisku mereda. Aku segera menjauh dari badan Ferdinand.
"Lu udah tenang?" Aku hanya menganggukan kepala saja.
"Gua pusing banget Nand" Tak lama pandanganku semakin kabur dan aku sudah tidak merasakan apa-apa lagi.
☔☔☔
Ferdinand's POV
Aku sangat kaget melihat Ashle yang tiba-tiba pingsan. Aku bingung mau membawa Ashle kemana karena aku tidak tau dan tadi tidak sempat juga bertanya pada Ashle dimana alamat rumahnya. Akhirnya aku memutuskan untuk membawanya pulang saja.
☔☔☔
"Hngg...." Erangan suara seseorang yang terbaring ditempat tidurku membangunkanku.
"Gua ada dimana?"
"Lu dirumah gua"
"Kok bisa? "
"Tadi lu pingsan dan karena gua ga tau alamat rumah lu jadi gua bawa lu kerumah gua"
"Ahhhhs kepala gua pusing banget Nand"
"Tadi kata dokter lu kedinginan parah dan akhirnya lu jadi demam" Ucapku dengan mengambil kompresan yang ada dijidat Ashle lalu menggantinya dengan kompresan yang baru lagi. "Udah ga sepanas tadi sih ini"
"Makasih ya Nand gua jadi ngerepotin lu"
"Ga kok gua ga ngerasa direpotin"
"Tapi Nand baju gua kok bukan seragam lagi ya? apa jangan-jangan lu..... Aaaaaaaaaaaaaa mesum ih Ferdinand mesummmm " teriak Ashle sambil menaikkan selimutnya.
"Ssstttt jangan teriak-teriak Ashleee" Aku memperingatkan Ashle dengan sedikit lebih maju dari posisiku tadi.
"Aaaa gausa deket-deket dasar mesumm ih"
"Ssttttttttsss diem ga atau gua bakalan ngelakuin hal aneh-aneh beneran sama lu?" Seketika Ashle langsung diam mendengar ancaman kebohonganku tadi hehe.
"Udah sekarang lu tenang aja. Yang gantiin baju lu tadi nyokap gua bukan gua. Jadi apa yang ada dipikiran lu itu ga bener"
"Beneran nih?"
"Kagak"
"Ishhh tuh kan"
Aku menghela nafas cukup kasar. "Ya bener lah Ashle. Gua kagak boong. Bukan gua yang gantiin lu tadi. Ga percaya tanya aja sama nyokap gua"
Kulihat Ashle yang langsung terdiam mendengar jawabanku."Makanya jangan suka negatif thingking dulu"
"Iyaiya sorry"
☔☔☔
Ashle's POV
Setelah tadi aku yang meminta maaf, dari luar terdengar suara yang mengetuk pintu kamar ini dan mengucapkan salam.
"Assalamualaikum"
Kulihat dari balik pintu munculah seseorang yang umurnya sudah cukup tua atau kisaran seumur mamaku. Dari melihat wajahnya saja aku sudah bisa mengetahui jika itu pasti ibunya Ferdinand, bagaimana tidak? mereka sangat mirip sekali. Mulai dari bentuk wajahnya yang sedikit oval mata yang sedikit lebih besar dari umumnya. Warna kulit yang bisa dikatakan putih. Dan rahangnya yang sangat memperjelas jika mereka ada hubungan keluarga. Dan harus kuakui ibu Ferdianand sangat pintar merawat tubuhnya karena masih terlihat seperti anak usia 30-an"Bunda masuk aja" Suara Ferdinand yang mempersilahkan ibunya untuk masuk.
Ketika masuk wajah ibu Ferdinand menuju kepadaku dan tersenyum lalu aku juga membalas dengan senyuman."Eh kamu udah bangun?"
"Orang udah bisa melek bun masa pake nanya lagi sih! Aneh-aneh aja deh bunda ini" Aku hanya terkekeh mendengar jawaban dari Nathan.
"Ish ferdinand kamu ga bantu mama sih? biar mama ada topik ngomong sama calon kamu ini" Ucap bunda Ferdinand sambil mengerlingkan matanya.
"Cuman temen bun"
"Kalo lebih juga gapapa kali Nand bunda setuju kok. Tapi keenakan kamunya dapet yang cantik gini. Kalo dianya dapet rugi"
"Bunda ngelantur" Mama Ferdinand tertawa cukup keras sedangkan Ferdinand sudah terlihat sangat kesal sekali. Dan aku hanya terkekeh mendengarnya.
"Eh nama kamu siapa nak?" Tanya bunda Ferdinand padaku.
"Ashle tante"
"Oh cantik banget namanya persis kayak orangnya"
"Ah tante bisa aja" Dari beberapa menit saja aku sudah bisa menebak jika bunda Ferdinand orang yang suka bergaurau dan lucu serta pintar mencairkan suasana juga.
"Oh iya kepala kamu masih pusing?"
"Masih sih tan tapi Ashle ngerasa udah lebih mendingan kok"
"Ohh bagus deh"
"Bun Ashle mau tanya tadi, yang gantiin bajunya Ashle tadi bunda kan?" Ah kenapa Ferdinand malah menanyakan ini. Padahala aku sudah percaya tadi. Aku jadi sungkan dan malu sendiri.
"Iya kok nak, tadi tante yang gantiin kamu baju"
"Hehehe maaf ya tante Ashle jadi ngerepotin"
"Ga kok nak, tante justru seneng soalnya Ferdinand bawa cewek kerumah, ini pertama kalimya loh Ferdi bawa cewek kerumah. Tante juga jadi ga kesepian lagi" Ucap bunda ferdinand yang tak lain pasti untuk menggoda Ferdinand saja.
"Bunda mendingan keluar aja deh daripada ngelantur sana sini"
"Yee bilang aja kalo kamu mau berduaan kan sama Ashle?. Yee modus kamu Nand"
"Tuh kan, ngelantur lagi"
"Hahah yasudah bunda keluar lagi ya mau masak. Dada Ashle"
Kubalas dengan melambaikan tangan juga pada bunda Ferdinand."Gausa didengerin ya omongan bunda gua suka ngelantur kadang"
"Lucuu kok gua jadi terhibur"
"Dasarr! Yauda gua mau mandi dulu lu tiduran dulu aja"
"Iya"
⏰⏰⏰
(1 April 2019)
Vote yee:v
Klik aja bintang dipojok kiri bawah 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan
RomanceDiantara perjumpaan dan selamat tinggal, kau dan aku pernah berjuang menyatukan perbedaan. Sekuat apapun badai menyerang benteng pertahanan, semua hanya akan runtuh oleh kekuatan 'rasa' yang telah kau dan aku satukan. Diantara perjumpaan dan selamat...