part 5 - pengumuman acara

43 6 2
                                    

Yang di atas adalah pacarku ya guys, jadi jangan pada iri 😂😂😂

Gak kok cuma bercanda, mana mungkin pacarku seganteng itu, hayalan belakang itu mah 🤣🤣🤣

Oke ini serius, yang di atas adalah Beltran, pria ramah, ganteng dan calon Bapak dari anak-anakku, ea 😂😂😂(#plak) 


Heppy Reading 😘😘😘

Istirahat sudah selesai. Kini waktunya bagi para murid untuk mengikuti pelajaran kembali.

Rasa geram terus membara dihati Sila, ia memang membenci ketiga gadis yang sangat percaya diri itu.

Sejak pertama kali masuk sampai sekarang, kalau saja dia tak menyayangi kedua orang tuannya, pasti sekarang dia sudah pindah dari sini.

Kedua orang tua Sila memang kaya. Tapi ia tak ingin merepotkan kedua orang tuanya, yang selama ini bekerja keras demi kehidupannya.

Walau jarang di belai, Sila tetap tumbuh menjadi gadis yang baik dan cantik walau ada sedikit ke tomboyan dalam jiwa perempuannya.

"Sabar sil, mereka cuma bercanda, gak usah di perpanjang!" ucap Euis. Mencoba menenangkan amarah teman barunya.

"Gak bisa is. Lo gak tau seberapa bencinya gue sama mereka, dari dulu sampe sekarang mereka tetep aja sok berkuasan," amarah Sila semakin meluap-luap.

Kala mengingat dirinya pernah dipermalukan, dihadapan seluruh murid, entah itu disiram  atau mencoret mukanya, hingga ia ditertawakan seluruh sekolah.

Dan anehnya para guru sama sekali tak menghiraukannya, itu karna mereka adalah pengurus dana dari sekolah itu, jadi siapa yang berani melarang mereka bertiga.

"Udah atuh sil, teu baik membenci sesama makhluk Tuhan, ikhlasin aja sil, biar yang diatas, yang membalas," ucap Euis mulai berceramah.

Sila berpikir sejenak, tentang apa yang dikatakan Euis, ada benarnya.

Setiap perbuatan pasti ada balasannya, baru kali ini ada orang yang membuat dirinya berpikir jernih dan amarahnya mereda.

"Lo bener is, makasih ya lo udah mau jadi teman gue."

"Harusnya Euis yang bilang begitu kekamu sil."

"Selamat siang anak-anak, maaf ibu sedikit terlambat," ucap seorang wanita yang bertubuh gemuk, lengkap dengan baju hitam dan kerudung yang serupa warnanya.

"Baiklah keluarkan buku islam kalian! Bagi yang beragama lain, harap keluar dan belajar agama kalian masing-masing!"

*****

Pelajaran yang melelahkan telah dilalui, tapi entah mengapa para murid dilarang keluar, dengan alasan ada pengumuman yang akan disampaikan.

Tapi sampai sekarang tak ada satu orang pun,  yang masuk untuk mengumumkan. Pengumuman tersebut.

Kelas terdengar begitu bising ditelinga Euis, sampai-sampai ia tak bisa berkonsentrasi untuk membaca novelnya.

"Duh, lama banget sih, heran deh gue, padahal cuma mau ngasih pengumuman doang," kesal Sila, Seraya melihat-lihat kondisi diluar dari jendela.

"Mungkin mereka lagi rapat kali sil, makanya lama."

"Tapi gak selama ini juga kali is, gue laper ini mau makan baso."

Cinta EuisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang