part 8 - latihan

59 3 2
                                    

Anna kini membawa setumpukan baju ke kamar mandi, ia hendak mencuci baju-baju itu, di mesin cuci.

Jangan tanyakan dimana asisten rumah tangganya berada! sebab Anna adalah wanita yang mandiri, ia hanya ingin menghabiskan waktu, saat suaminya tak ada di rumah, itu saja.

Saat air dirasa cukup, wanita paruh baya itu memasukkan sabun, lalu kemudian baju-bajunya.

Ditekannya tombol start di mesin cuci itu, tanpa aba-aba lagi, mesin itu mulai bergerak dan mencuci semua pakaian yang ada didalamnya.

Sedangkan sang supir yang kepedasan karna memakan rujak,  yang biasa ia beli didepan rumah, masuk kedalam untuk meminum air.

Dengan mulut khas orang kepedasan, ia masuk kedalam rumah dengan heran.

Pasalnya, ia melihat Euis tengah melamun dengan wajah kecut bin asem, yang sungguh membuat siapa saja, merasa terheran-heran.

Karna panas yang sudah membakar lidahnya, Albert berusaha tidak bertanya pada Euis, dan melanjutkan perjalanannya untuk meminum air.

Sesampainya di dapur, ia segera mengambil gelas di rak dan menyalakan dispenser.

Air meluncur cepat kedalam gelas Albert. setelah dirasa penuh, dengan cepat Albert menenggak seluruh isi gelas itu hingga habis.

Anna yang sedari tadi memperhatikan supirnya, merasa aneh dengan tingkah Albert.

Karna dirinya tak pernah memperhatikan sang sopir, walau sudah hampir 2 tahun Albert bekerja di rumahnya.

Kini Albert merasa lega, serasa surga sudah menjadi miliknya kini.

Panas yang tadi melanda kini Perlahan-lahan menghilang, karena air yang dirinya minum tadi.

"Kamu kenapa bert?" tanya Anna dengan tiba-tiba.

Karena terkejut, Albert menunduk hormat pada majikannya,  "saya kepedasan, nyonya," balas Albert.

Anna menepuk jidatnya kasar, "emangnya kamu abis makan apa?"

"Rujak, nyonya,"

"Bisa gak? Gak usah formal! Santai aja sama saya!" ucap Anna menjelaskan.

"Maaf nyonya! saya tidak bisa."

"Terserahlah," ucap Anna, lalu berbalik hendak meninggalkan Albert.

"Tunggu nyonya!" ucap Albert, mencoba menghentikan, langkah nyonya besarnya.

Anna berhenti, "apa?"

"Saya tadi melihat, Euis tengah muram," balas Albert.

Anna berbalik dengan muka terkejut, "dia kenapa?" tanya Anna.

"Saya tidak tau, coba saja nyonya tanyakan!" balas Albert.

*****

Anna kini berjalan kearah ruang tamu, untuk menemui keponakan tercintanya.

Sesampainya di sana, Anna segera duduk disamping Euis, dan itu, membuat gadis manis itu terkejut.

"Tante?!"

"Kamu kenapa neng?" tanya Anna.

"Euis teh bingung tan, karena Euis jadi tokoh utama di pentas, ulang tahun sekolah nanti,"

"Loh kenapa kamu bingung, itu bagus dong sayang,"

"Euis teh orangnya maluan tan, jadi da moal berani iyeh, naik diatas panggung,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta EuisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang