7%

1.9K 180 9
                                    

Chanyeol harus beberapa kali memikirkan kembali perkataan Kai. Pasalnya, sifat Kai yang jahil dan suka berbohong tak jauh beda dengan Sehun yang sering mengerjainya.

Ntah apa Kai benar dengan perkataannya atau justru hanya ingin bermain-main dengannya.

"Tak ada yang bisa di percaya disini" monolognya.

"O!Chanyeol" kepala seseorang muncul di pintu kamar nya.

"Astaga Baekhyun! Apa yang kau lakukan? " kagetnya.

"Tidak ada, hanya ingin memberitahu kalau kau dipanggil Suho hyung"

"Ada apa?" Baekhyun bisa lihat kerutan tercetak jelas didahi seluas lapangan sepak bola milik Chanyeol.

"Ada Sajangnim diluar. Sudah ya, aku akan tidur siang" kaki kecilnya berlalu dari hadapan Chanyeol menuju kamarnya sendiri.

Tidur siang adalah hal paling disukai oleh Baekhyun selain Stawberry dan memukuli Chanyeol.

Chanyeol segera menuju kearah ruang tamu dimana Sajangnim dari Agensi yang menaungi ia dan member lainnya berada.

"Ada apa mencariku?" tanya nya to the point setelah duduk berhadapan dengan Lee Sajangnim.

"Saya ingin membicarakan masalah mu dan Seohyun"

Alisnya bertautan tanda ia tak suka.

"Seohyun terus bersikeras untuk menikah secara sah denganmu-"

"Tidak! Kumohon hentikan semua ini" Chanyeol memotong ucapan atasannya itu. Ia benar-benar muak dengan mereka yang bersangkutan atas rumor palsu pernikahan bohongannya dengan Seohyun.

Untuk hari ini saja, sudah berapa orang yang membuatnya kesal. Pertama Kai, dan sekarang Lee sajangnim. Setelah ini apa, Apa dia tak bisa tenang untuk satu hari saja?

"Kami sangat ingin menghentikan semua nya, tapi Seohyun mengancam akan bunuh diri"

"Wanita Keras kepala!" Chanyeol menggeram, tangan besarnya tergenggam kuat.

"Chan kumohon tenangkan dirimu" Sedari tadi sang Leader hanya berdiri disamping nya menepuk pelan bahu Chanyeol.

Emosial dan Sentimental , begitulah sifat Chanyeol. Ia mudah marah, mudah tersinggung dan cepat emosi. Seakan sifat cerianya tertutupi dengan aura gelap yang menguar dikala ia marah.

Chanyeol beranjak , berjalan kearah kamarnya , membanting pintu kamarnya sangat kuat hingga membangunkan seseorang dikamar sebelah yang tengah terlelap.

"Astaga! apa telah terjadi gempa?!" Tubuhnya terjatuh di lantai dengan masih memeluk bantal guling bergambar Pokemon milik nya. Ia panik karna suara gedebug pintu yang begitu kuat.

"Suho hyung?" dirinya keluar sambil mengusap-usap mata sipitnya, ia masih mengantuk tentu saja.

***

Keduanya bergandengan tangan dipinggir jalan kota Seoul di malam hari , melihat kesekeliling kedai makanan yang menggiurkan. Dan berhenti pada kedai Ramyeon distand paling pojok, tidak terlalu banyak orang.

"Ahjumma kami pesan 2 mangkuk ramyeon" Kira berbicara pada seorang wanita paruh baya pemilik kedai.

"Apa ini halal?" Fahri menautkan alisnya.

"Ahjumma, tolong jangan tambahkan daging babi"

"Akan ku buatkan ramyeon halal untuk kalian berdua, silahkan duduk, tidak akan lama memasaknya, tunggur sebentar ya"saut wanita itu.

"Sudahkan , tak perlu khawatir"

"Kau memang yang terbaik" puji Fahri

"Apa hebatnya hanya memesan makanan?"

Islam in Korea (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang