"Kita bertemu karena ke tidak sengajaan dan larut begitu saja dalam ke tidak pastian. Terkadang memaksa kan kehendak untuk bersama, namun skenario yang Allah buat tidak bisa di ubah tanpa kehendak nya" wanita itu menatap lurus kedepan.
"Jadi, biarkan hati ini tenang, hidup lah dengan caramu sendiri. Aku juga punya kehidupan. Disana, dia suamiku, tidak sepantas nya aku atau kita kembali bertemu dengan alasan cinta yang lama" lanjutnya masih memandang hamparan langit biru nan luas, diikuti suara ombak yang menabrak batu karang.
Selama sebulan, dia berusaha merubah takdir, merubah jalan hidup nya hari demi hari agar tak ada sesuatu yang membuatnya bertemu dengan pria itu.
Membatasi dirinya untuk pergi kesana kemari, hanya pergi ke rumah sakit setelah itu langsung pulang.
Selama dirinya berusaha menjauh, tak ada hal yang berubah. Hati nya masih terasa gundah, untung nya Fahri memaklumi isi hati istrinya itu. Tidak banyak menuntun dan marah atas sikap Kira yang seperti remaja labil. Meski ada rasa takut di hati Fahri, jika saja Kira sampai berpaling dari nya. Tapi seakan kekhawatiran nya berhasil di tepis oleh Kira. Seperti sekarang, dia meminta izin menemui pria itu ditemani oleh Fahri.
"Aku sudah mendengar kabar tentang mu dan Seohyun"
"Kau tahu?" Kerutan tercetak jelas di dahi pria itu.
"Kai, adikmu itu selalu menyempatkan waktunya datang kerumah sakit, entah itu membawa Raeon atau datang sendirian. Dia selalu bercerita banyak hal unik, dan itu membuatku senang saat dia datang. Aku jadi punya teman" Kira tersenyum membayang seantusias apa Kai saat bercerita denganya di kantin rumah sakit. Bahkan tentang cerita cinta nya sendiri.
"Sebanyak apa dia cerita tentangku? " tanya pria itu.
"Sebanyak yang tak pernah kau bayangkan" Kira tersenyum jahil
"Aku tau kau tidak akan suka semua cerita ku, terlebih lagi jika Kai yang menceritakannya"
"Tidak apa, semuanya sudah selesai, kau sudah mendengarkan ku dan kuharap kau paham apa maksudku"
Pria itu menghela nafas berat "Terima kasih"
"Tolong jangan membuat fans mu khawatir, kembalilah menjadi Chanyeol yang mereka kenal" ucapnya sambil menatap Chanyeol.
Yanh di tatap hanya tersenyum, kemudian berbalik meninggalkan Kira. Sampai kedua bahu tinggi nan lebar itu berdiri sejajar. Chanyeol menepuk nya. "Tolong jaga teman saya, karena mulai saat ini saya tidak akan mengganggu ketenangan kalian"
Ya, Park Chanyeol tersangka utama nya.
Rasanya sangat lega saat melangkah kan kaki nya lagi, beban yang selama ini ia pendam akhirnya tersampaikan.
Begitu juga dengan Kira, pikirannya tidak terbebani lagi dengan pemikiran bagaimana jika mereka bertemu lagi, atau bagaimana dia harus menyikapi Chanyeol nantinya.
Syukurlah, mereka masih diberikan waktu untuk menyelesaikan masalah hati.
Kira merasakan tubuhnya ditarik dan sedetik kemudian merasakan dahi nya tertabrak dada bidang seseorang. Fahri memeluk nya dalam diam, dia tahu istri kecil nya ingin ketenangan sejenak. Dielus nya kain jilbab warna biru tua itu, dan meletakan dagunya tepat di pucuk kepala Kira.
"Kau sudah melakukan yang terbaik" katanya menyemangati.
***
"Tidak ada yang tertinggal? " tanya Fahri sambil menarik satu koper besar ditanganya.
"Tidak, aku sudah siapkan semuanya"
Keduanya sampai di bandara dan sesaat lagi akan melakukan penerbangan menuju Indonesia. Kali ini kedua nya lebih cepat satu setengah jam dari waktu yang ditentukan.
"Sudah satu tahun lebih rupanya" ucap Kira.
"Syukurlah kau betah disini"
"Aku jadi ingin tugas di negara lain lagi. Uruk misalnya, atau sudan?" tanya nya antusias.
"Wow wow, slow down. Aku akan semakin sulit mengunjungimu"
"Jadi kau tidak setuju? "
"Aku memikirkannya beberapa kali mungkin"
Jika memang benar, entah kisah apa lagi yang akan mereka jalani. Serupa dengan Film Ayat ayat cinta, atau malah sebalik nya?
Inti nya saling percaya.
Tidak ada asap kalau tidak ada api.
Tidak ada yang masuk jika tuan rumah tidak membukakan pintu.
Dan tidak ada penghianat yang menolak penggoda.Aku tidak menunjuk mereka yang berpacaran beda pulau, negara, atau kasta.
Khusus untuk pasangan halal yang sedang berjauhan, percaya satu sama lain, komunikasi itu penting.
Sepertinya itu saja, sekian~.
Kira menyelesaikan siaran nya. Fahri yang melihat itu hanya tersenyum geli. Istirnya kenapa suka sekali menasehati orang lain tapi sendiri nya saja suka keras kepala dan mager jika mengangkat telfon. Apa itu komunikasi?
.
.
.
.
.
.Finally eps terakhir. Rada gak nymbung, maaf untuk semua kekurangan nya. Dan terima kasih sudah mampir. Jangan lupa klik gambar bintang di bawah kalau kamu suka cerita ini. Nantikan ceritaku yang insyallah selanjutnya akan di publish, ada saran? Silahkan letakkan ide kalian di komentar jika mau.
I hope u like it.
See u next story~Annyeong~

KAMU SEDANG MEMBACA
Islam in Korea (Park Chanyeol)
FanfictionChanyeol , ketertariakannya pada seorang perempuan asal indonesia dengan kain penutup kepala dan baju panjang membuatnya Jatuh Cinta sekaligus ingin mendalami Islam demi mendapatkan Hati Syahkira Jieun , perempuan Indonesia-Korea yang tak sengaja sa...