17

432 89 17
                                    

Seperti Janji Yoonbin kemarin, pagi ini ia sudah standby di depan Rumah Yeongue untuk berangkat sekolah bersama. Yoonbin masih duduk di atas motornya, menunggu di luar gerbang rumah Yeongue. Menanti sang empunya rumah keluar. Ini sudah menit ke 10 Yoonbin menunggu.

Lalu kenapa Yoonbin tidak masuk saja? Atau menelepon Yeongue untuk bergegas?

Itulah kebodohan Yoonbin gaes.

Pertama, dia sadar bahwa dia tidak memiliki nomor ponsel Yeongue. Jadi dia tidak bisa menelepon. Dia menyalahkan jantungnya yang berdebar keras kemarin karena kelelahan. Jadi dia lupa bertanya. (Oke dia masih belum sadar ya Gaes)

Oh Come on Ben, untung ganteng. Seseorang coba ingatkan Yoonbin untuk meminta Nomor ponsel Yeongue nanti.

Kedua yang dia sadari juga, Dia bahkan belum secara resmi berkenalan dengan Si Dedek Gemesh itu. Shit, Yoonbin kembali meruntuki kebodohannya. Setelah semua hal yang terjadi, dia bahkan tidak tau namanya. Dia hanya terlalut dengan panggilan Dedek Gemesh yang ia sematkan.

Sekali lagi. Tolong gaes, ingatkan Yoonbin untul berkenalan secara resmi ketika bertemu Yeongue nanti.

Sementara Yoonbin mash asik menunggu di depan rumah dengan tenang, keadaan berbeda  terjadi di rumah Yeongue.

Sejak menit ke 0 Yoonbin bertengger di atas motor di depan rumahnya, Yeongue sudah menyadari.

Karena percaya atau tidak, pagi ini Yeongue sudah rapi sejak jam setengah 6 pagi, duduk di sofa yang menghadap langsung ke halaman rumah. Menunggu Yoonbin datang.

Oke siyap, kamu juga Bucin ya Dek...

Ketika Yoonbin datang, Yeongue malah lupa dia belum memasukkan bekal makan untuk Yoonbin. Jadilah sekarang dia ribet sendiri, terburu buru karena Yoonbin sudah menunggu di depan.

"Pagi kak, maafin akunya lama" Yeongue menyapa Yoonbin yang sedang setengah melamun di atas motornya.

Ketika menoleh ke sumber suara, Yoonbin dibuat Kaget dengan penampilan Yeongue hari ini. Dedek gemesh nya itu tampak Manis dalam balutan sweater rajut kebesaran yang menutupi seragam sekolahnya. Jangan lupakan kacamata bulat yang tersemat di kedua matanya. Belum lagi, dia datang dengan senyum lebar yang membuat kedua matanya hilang.

"Shit, manis banget" Ucap Yoonbin dalam hati.

Yoonbin buru buru menyadarkan diri dari lamunannya,

"Ga apa apa, lagian saya juga lupa minta nomor ponsel kamu buat ngabarin mau dijemput jam berapa" Yoonbin membalas permintaan maaf Yeongue.

"Ini," Yoonbin memberikan Ponselnya kepada Yeongue

"Masukin Nomor HP kamu. Biar kalau kalau ada apa apa saya gampang hubungin kamu" jelas Yoonbin datar

Jangan tanya Sebahagia apa Yeongue Sekarang, bisa bertukar nomor HP dengan kakak Pujaan hatinya.

Yoonbin menatap layar HPnya, melihat nama yang disimpankan oleh Yeongue,

"Yeongue 🐇"

"Oh jadi nama Dedek Gemesh Ini Yeongue" batin Yoonbin.

"Ayo naik, nanti kesiangan" Ucap Yoonbin datar.

Yeongue kemudian naik ke atas boncengan motor Yoonbin. Setelah naik, Yeongue merasa aneh karena Yoonbin tidak kunjung menjalankan motornya.

"Saya ga akan jalan kalau kamu naik motornya begitu" Ucap Yoonbin

"Maksud Kakak?" Yeongue bertanya tanya apa maksud Yoonbin

Tanpa diduga, Yoonbin kemudian meraih kedua tangan Yeongue dan meletakkan keduanya melingkar di pinggang Yoonbin.

"Kamu pegangan, ini sudah hampir telat. Saya mau sedikit ngebut" Ucap Yoonbin yang kemudia melajukan motornya

Dibalik helm yang dikenakan, jangan tanya sudah semerah apa muka Yeongue karena malu. Semua khayalannya kemarin terwujud hari ini. 30 menit perjalanan ke sekolah ini akan menjadi 30 menit paling membahagiakan bagi Yeongue, memeluk erat pinggang sang pujaan Hati, menyandarkan kepalanya di punggung bidang sang pujaan hati.

Sementara okum di depan yang sedang dipeluk, merasakan jantungnya bedebar debar sangat kencang. Kali ini tebak apa yang terlintas difikirannya?

"Mungkin saya harus periksa ke dokter, akhir akhir ini jantung saya berdebar kencang terus. Apa saya punya kelainan jantung?"

Itulah yang difikirlan Yoonbin sepanjang jalan.

Seseorang, toloh ingatkan kebodohan dan ketidakpekaan Yoonbin.

Sudah sedekat ini, tapi masih tidak kunjung saling mengaku cinta.







Maafkeun kalo alurnya lambat dan membosankan :(
Semoga masih ada yang mau baca 🐇🐰

DIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang