2- Bagian Dua

2K 230 38
                                    

Proyeksi-proyeksi di penjuru Kota Athorios menampilkan sesuatu yang sedang hangat dibicarakan. Gas Racun Y, sementara kami menamainya, tidak hanya meledak di Hydrocarbon School. Dua lainnya meledak di Kantor Pemerintah dan toko buku kecil "Ruang Kata". Gas ini menewaskan dua orang dewasa dan satu anak kecil. Pak Randy -berat ketika harus menyebutnya-, salah satu pegawai pemerintah, dan satu anak pemilik toko buku "Ruang Kata". Polisi masih menyelidiki gas beracun itu, namun mengimbau warga untuk bersiaga menyiapkan masker jika suatu kali terdapat gas beracun yang lain.

Instagram dipenuhi hashtag "Save Athorios" dan video-video detik-detik meledaknya Gas Racun Y di tiga tempat di Kota Athorios.

Beberapa waktu lalu aku berencana mengajak Ran ke toko buku Ruang Kata. Karena biasanya aku membeli buku atau keperluan sekolah disana. Aku tidak kenal pemiliknya tetapi cukup hafal dengannya dan para karyawannya. Mendengar berita duka itu membuatku terpukul juga.

Setelah sebuah musibah terjadi di Hydrocarbon School, esoknya sekolah diliburkan. Tetapi pagi hari libur itu Ran malah meneleponku untuk mengajakku jalan-jalan.

"Gila, Ran. Athorios sedang berduka, dan gas itu bisa saja muncul lagi dimana saja, lalu, kamu mengajakku beli es krim?!" seruku, sedikit sinis.

"Hei, tenang. Gas itu tidak akan muncul lagi. Lagian, kita cuma mau beli es krim kan?" diujung sana Ran tertawa mengejekku.

Sementara aku terdiam tetapi Ran menerjemahkannya sebagai persetujuanku. "Okay, aku ke rumahmu sebentar lagi."

Tak lama Ran datang diantar ibunya. Akhirnya kami berjalan kaki ke mall karena hari ini transportasi umum terbatas pengoperasiannya.

Jalanan tetap ramai karena dunia kerja tak dapat dihindarkan. Hanya sekolah-sekolah yang sepi. Beberapa menit sekali drone bulu ayam beterbangan menampilkan proyeksi berita meledaknya Gas Racun Y di Kota Athorios bergantian dengan proyeksi calon walikota nomor urut satu dan juga dua. Akhir-akhir ini pemilihan walikota sedang hangat diperbincangkan disetiap sudut kota. Di kedai makanan, pasar, kantor, bahkan sekolah. Tahun ini memang berbeda. Tahun-tahun lalu selalu ada lebih dari dua calon walikota. Dan tahun ini, hanya ada dua. Masing-masing sama-sama kuat, susah ditaklukkan. Tetapi dengan karakter masing-masing.

Kejadian sehari lalu juga banyak dihubungkan dengan dunia politik Kota Athorios. Terutama Pemilihan Walikota ini. Banyak isu beredar tentang kemungkinan strategi yang disusun salah satu calon walikota, demi memenangkan pihaknya. Tetapi masih banyak juga yang meragukan hal tersebut karena Gas Racun Y tidak meledak di tempat-tempat yang seharusnya dapat memusnahkan seseorang yang berpengaruh terhadap kemenangan salah satu calon walikota. Hanya ada satu yang meledak di kantor pemerintah, itu pun bukan di bagian yang paling penting atau utama, sama sekali tidak akan berpengaruh. Lalu Hydrocarbon School? Toko buku "Ruang Kata"? Apa pengaruhnya?

Tapi sedikit janggal buatku karena Gas ini bukan gas biasa, yang membuatnya benar-benar orang yang jenius. Meledaknya pun di tempat yang tak terduga. Sebuah sekolah, toko buku, dan kantor pemerintah. Atau mungkin ini ketidaksengajaan, terlepas dari semua prasangka burukku.

Kami memasuki mall yang tetap ramai meskipun sehari lalu terdapat musibah. Memang musibah itu tidak dapat diperkirakan, karena asal gas tersebut belum diketahui dan diperiksa seluruh kota dalam keadaan aman.

"Heran, gasnya kok bisa, ya, meledak di sekolah kita. Di kelas kita lagi. Kenapa? Dari mana.." Ran sambil menjilat es krim nya mengemukakan pendapat. Aku sudah berpikir sejak kemarin. Aku bisa saja berpikir gas itu adalah kecelakaan saja, ketidaksengajaan, tetapi melihat dua yang lain meledak bersamaan di tempat yang berbeda, sepertinya itu bukan kecelakaan.

"Sudahlah Ran, jangan terlalu dipikirkan. Semuanya akan berlalu," kataku, ketika aku sedang keras memikirkannya.

Ran kembali menjilat es krimnya lalu membuka ponsel. Aku yakin ia akan mengunggah gambar es krim yang di genggam tangan lentik Ran di instagram. Dan beberapa detik kemudian, banyak like dan comment yang masuk.

DIGITAL WAR [Completed] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang