Kebimbangan

9 5 0
                                    

Nam Joon merebahkan dirinya di kasur. Sudah malam, ia ingin mandi tapi sangat malas. Netra coklatnya menerawang ke langit-langit kamar, ia menghirup napas panjang.

"Haahh ... untung aku bisa bersikap normal ...." gumamnya. Tangan kekar Nam Joon membuka laci, mengambil sesuatu di dalamnya.

Sebuah foto, foto wanita dan anak gadis di depan taman bermain 2 tahun lalu. Ia memandang foto tersebut di bawah sinar lampu kamarnya yang begitu terang.

"Maafkan aku, Eomma ...." gumam Nam Joon pelan.

Nam Joon memejamkan matanya perlahan.

"Sepertinya aku ingin naik wahana itu saja ..."

"Benarkah? Boleh, siapa yang mau ikut?"

"Aku tadi udah naik, Nam Joon yang belum naik apa-apa!"

"Tidak mau! Seperti anak kecil saja!"

"Dasar tua!"

"Apa kau bilang?"

"Mungkin sekali-kali kau harus naik wahana anak kecil agar kau tidak terlihat tua!"

"Hahhahaha ...."

Nam Joon membuka matanya cepat, "Aaakkh ....!" Ia meremas kuat rambutnya frustasi.

"Kenapa ...? Kenapa ...?" tanya Nam Joon pada diri sendiri. Sedetik kemudian, air mata meluncur sempurna melewati pipinya. Ia meringkuk di kasur menangis sendirian.

Nam Joon berhenti menangis, ia turun dari kasur dan memutuskan untuk berjalan-jalan.

****

Sudah satu jam Nam Joon habiskan untuk menonton TV, memutari halaman, dan ruang tamu. Tapi ia tak kunjung mengantuk bahkan matanya semakin merasa segar karena sudah memasuki jam 3 malam.

Ia berjalan melewati lorong kamar tempat para adiknya tidur. Nam Joon melihat pintu kamar Tae Hyung yang terbuka, lantas ia menghampiri dan berniat ingin menutupnya.

"Dasar tae, tidur saja pintunya---" kalimatnya terhenti, dibalik pintu berwarna biru navy tersebut Nam Joon melihat Soo Ah dan Tae Hyung yang ketiduran bersama di depan komputer.

Entah kenapa ia tak suka melihat hal itu. Nam Joon masuk ke kamar Tae Hyung dan memukul-mukul pelan adik laki-lakinya itu untuk bangun.

"Hei! Hei! Bangun! Pindah ke kasur sana!" titah Nam Joon sambil sesekali menendang Tae Hyung karena tak kunjung bangun.

Nam Joon berjongkok, ia menyingkirkan kepala Tae Hyung dari pundak Soo Ah. Alhasil, kepala Tae Hyung tersungkur ke lantai dan membuat posisinya seperti orang menungging.

Nam Joon meraih leher dan paha Soo Ah lalu menggendongnya keluar kamar Tae Hyung.

'Krak!' Nam Joon menginjak stik PS milik Tae Hyung hingga hancur terbelah.

"Hnggh ...." terdengar suara deheman, Nam Joon menengok dan mendapati Tae Hyung yang merubah posisi tidurnya meskipun berada di lantai.

"Kukira dia bangun." Nam Joon kembali melanjutkan kegiatannya.

'Bruk!'

"Nggh ...." Soo Ah menggeliat saat dijatuhkan di kasur oleh Nam Joon.

Nam Joon menatap Soo Ah yang sekarang sudah berbalut selimut, "Tiada hari tanpa merepotkan orang lain, ya?" pemuda itu menatap gadis di depannya yang tertidur pulas.

'Cantik, seperti kata orang-orang' pikirnya. Nam Joon menggeleng cepat, 'Apa-apaan aku ini! Aish, tidak tidak! Berpikirlah rasional!' batinnya.

****

My 3 Brothers || KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang