Kehamilan Jes sudah memasuki minggu ke-35. Davis tidak tega menyuruh ia terus bekerja dan kuliah. Jadi waktu Jes lebih banyak digunakan untuk beristirahat dirumah dan kuliah malam.
Resepsi pernikahan mereka sebentar lagi, memang Jes ingin resepsi pernikahan nanti Ia mengenakan gaun pengantin cantik yang menonjolkan perutnya yang buncit. Persetan kata orang. Mereka melakukan foto pre-wedding saat usia kehamilan Jes memasuki 34 bulan.
Selain foto pre wedding, maternity photos juga nyempil.
"Jes, aku pulang!" kata Davis dengan ceria. Jes muncul dari kamarnya mengusap-usap perutnya yang membesar. Davis langsung memeluk dan ikut mengusap-usap perut istrinya itu. Kecupan-kecupan kecil ia berikan.
Merekapun makan malam bersama.
"Kak, baju hamil pesanan aku udah datang semua, mau lihat?" kata Jes bersemangat
Davis mengangguk dengan tersenyum.
Davis duduk di sofa ruang tengah dan melihat Jes keluar masuk.Baju pertama, merupakan dress ketat yang sempurna membentuk bentuk perut, payudara dna bokong seksi Jes. Berbahan strech dan berwarna nude. Panjang roknya hanya setengah dari paha Jes.
Jes menggoda Davis dengan duduk dipangkuannya, membuat Davis berusaha menarik dress itu keatas dan mengelus2 perut buncit dan paha Jes.
Beberapa detik, jes lekas berdiri dan masuk ke kamar. Meninggalkan Davis yang frustasi beberapa bulan tidak menyentuh Jes.
Jes muncul lagi, kini dengan kaos dan celana pendek. Kaos itu sepertinya bukan untuk ibu hamil karena perut buncit Jes hanya tertutup setengahnya. Davis buru-buru berdiri mencium Jes dengan penuh gairah sambil mengusap-usap perut Jes dibalik kaos itu. Membuat kaosnya naik-turun dan kemudian terangkat hingga menampilkan bra milik Jes.
Lagi-lagi jes melepaskan diri
"Ini bukan baju ibu hamil ya?" tanya Davis.
"Emang bukan hihi" kata jes sambil masuk ke kamarnya lagiBaju berikutnya adalah dress bertali satu yang bagian bawahnya longgar dan akan terbang tertiup angin. Jes berputar-putar menunjukkan bahwa dibawah pakaiannya itu, ia hanya mengenakan bra, tanpa celana dalam.
Sebelum Davis 'menerkamnya', Jes buru-buru masuk ke kamar.Kini Jes mengenakan kemeja panjang yang sangat pas dibadannya, kancing kancing kemejanya berjuang keras untuk saling berpegangan. Ia memakai kemeja itu tanpa celana dan celana dalam. Paha mulusnya terekspose setelah sekian lama. Perlahan ia membuka kancing di bagian dadanya, dan menonjolkan payudaranya yang membesar. Ia tidak mengenakan bra.
Terkahir, Jes keluar dengan mengenakan baju berbahan kain transparan renda-renda. Kita Jes sama sekali tidak mengenakan Bra maupun celana dalam. Bagian tengah bajunya terbuka menonjolkan perutnya yang buncit. Dibagian putingnya terlihat jelas puting Jes yang mulai berwarna coklat.
Kali ini jes mendekat, langsung duduk dipangkuan Davis. Perut buncitnya memisahkan mereka berdua. Rambut-rambut kemaluan Jes dirasakan dengan jelas oleh Davis yang hanya mengenakan celana pendek.
Davis langsung mencium Jes tanpa ampun, sebelum ia kabur lagi. Kemudian ciumannya turun ke payudara Jes yang samar-samar terlihat dari balik dress? transparannya. Berlanjut menciumi perut buncit Jes yang terbuka tanpa sehelai kain.
Jes berdiri, memberikan kesempatan pada Davis untuk membuka celana pendeknya
"Is it okay right now?"
"Dokter bilang sekarang udah boleh, tapi ga boleh terlalu cape"
Davis segera meloloskan celananya, dan Jes kembali duduk dipangkuannya, membelakangi Davis.
Davis memeluk terus menggerayangi tubuh Jes. dari payu daranya, perutnya dielus-elus sepuasanya, sambil batangnay sudah kembali menyatu dengan vagina jes setelah sekian lama.
Mereka berdua menikmati saat-saat intim bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Wedding
Romance"Musuh dan Halangan terbesar adalah diri kita sendiri" - NN Jes dan Davis pasangan muda yang baru merasakan apa itu hubungan wanita-pria mengalami berbagai kesulitan. Banyak kesulitan itu berasal dari diri mereka sendiri. Apakah mereka bisa mengatas...