Cold 24

278 7 1
                                    

Happy reading💕

Typo bertebaran di mana-mana jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak kalian readers tercinta ku 😚

Mulmed
Shawn Mendes Camila cabello - senorita

👇👇👇

Emang dasarnya kamu ga penting jadi stop berharap menjadi prioritas utama dia

Setelah selesai melangsungkan resepsi Alexca dan Afnan dipersilahkan oleh kedua orang tua mereka untuk tinggal sementara di rumah Rea.

Sempat terjadi perdebatan karena Lixy menyuruh Alexca untuk tinggal dimensionnya begitu juga dengan Rea yang menyuruh Alexca untuk tinggal sementara dimensionnya selagi menunggu mension mereka selesai di bangun.

Alexca tersenyum dengan kelakuan momy dan mertuanya itu, namun Alexca tak bisa menentukan dimana ia tinggal karena sekarang Afnan yang berhak menentukan karena dia adalah suaminya.

Afnan memilih untuk tinggal dimension keluarganya dengan alasan kantor dan sekolah yang lumayan dekat. Lixy sempat bersedih namun ia menjadi semangat tak kala Afnan mengatakan akan sering mengunjungi mensionnya.

Disinilah sekarang Alexca berada didalam suatu ruangan dengan nuansa monokrom. Alexca sudah mengganti gaunnya dan kini dia duduk bersandar di atas kasur sambil melipat kakinya. Dia menggunakan Piyama unicorn putihnya dengan kepala yang ia tenggelamkan di dalam lipatan kakinya. Entah mengapa kepalanya terasa berat sekali karena kurang istirahat dan dia berdiri selama berjam-jam dengan hels yang tingginya mencapai 10 cm.

Cklekk

Afnan yang keluar dari kamar mandi melirik ke arah Alexca yang sepertinya tertidur dengan posisi duduk bersandar di kepala kasur , kepalanya yang ditenggelamkan di lipatan kakinya. 

Afnan yang memperhatikan Alexca berlari kearah perempuan itu saat badannya akan terjatuh kesamping, namun dengan cepat Afnan menahannya.

Dengan pelan Afnan memegang kepala Alexca dan ditaruhnya diatas bantal putih. Setelah melihat Alexca yang nyaman dengan posisinya Afnan mengambil tempat kosong di sisi sebelah Alexca dan membaringkan badannya disana.

Tangannya menarik selimut putih hingga sebatas lehernya lalu dinyalakannya lampu tidur yang berada di samping Alexca karena perempuan itu tidak bisa tidur jika dalam keadaan gelap gulita.

Afnan yang belum memejamkan mata nya menoleh kesamping dimana Alexca tidur disampingnya. Tangannya bergerak menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Alexca, dielusnya pipi Alexca dengan ibu jarinya dengan pelan.

" I love you my wife, but i'm sorry "

Bisikan terakhir Afnan sebelum ia tidur dengan posisi memeluk Alexca.

Pagi hari telah tiba, matahari tak lagi malu-malu untuk menyinari bumi itu dibuktikan dengan siluet cahaya yang masuk kedalam jendela kamar hingga membuat sang empunya terbangun karena silau.

" Hoammm "

Alexca menutup mulutnya yang menguap dengan tangan kanannya, lalu ia bersandar di sandaran kasur sebelum mengusap matanya karena bingung dengan nuansa kamar yang ia tempati.

Alexca terdiam lalu pikirannya mengingat bahwa telah menikah dengan Afnan. Alexca menoleh kesamping tempat tidurnya yang sudah kosong, tangan kanannya bergerak menyentuh tempat yang masih rapi seperti tidak ditempati.

Alexca mengambil handphonenya di atas nakas samping kirinya lalu membukanya berharap mendapat pesan dari seseorang, namun harapannya hangus seketika karena yang diharapkan tidak ada karena handphonenya berisi tentang notif sosmednya yang dimana orang orang mengucapkan selamat atas pernikahannya.

Alexca hanya tersenyum tegar lalu berdiri dari kasur dan berjalan berniat untuk membersihkan tubuhnya serta merilekskan pikirannya setelah membersihkan tempat tidurnya.

Setelah 20 menit membersihkan diri, Alexca keluar dari walk in closet bertepatan dengan pintu terbuka menampilkan Afnan yang masuk kedalam kamar. Alexca diam didepan walk in closet memperhatikan Afnan yang berjalan ke sofa sibuk dengan benda pipih yang pria itu pegang.

Tak memperdulikan keberadaan pria itu, Alexca berjalan kearah meja rias untuk mengeringnya rambutnya. Mata perempuan itu tak lepas dari cermin yang memantulkan gambar Afnan yang duduk di atas sofa dengan kaki yang diluruskan.

Setelah selesai merias wajahnya perempuan cantik itu berniat mengambil handphone miliknya yang tergeletak di nakas tepat disampingnya Afnan.

Drttt Drtt Drtt

Alexca melirik dari kaca melihat handphonenya yang  menyala karena ada panggi masuk. Iapun segera berdiri dari duduknya dan berjalan kearah Afnan untuk mengambil handphonenya.

Drttt Drtt Drtt

Afnan yang sibuk memainkan handphonenya melirik kearah handphone berwarna rose gold yang terus bergetar disampingnya. Belum sempat ia membaca id caller sang penelpon tersebut, handphone tersebut telah diambil duluan oleh Alexca dan dibawa pergi oleh perempuan itu, meninggalkan Afnan dengan alis yang mengkerut.

" Halo "

" Iya Ad ada apa ? "

" Kita bisa ketemuan gak? Dikafe biasa "

" 30 menit gue sampe "

" Oke bye "

" Bye "

Alexca menutup telponnya dan berjalan kembali kekamarnya untuk bersiap siap.

Afnan mematikan handphone miliknya saat matanya melihat Alexca yang melenggang di hadapannya tanpa melihat kearahnya.

Tanda tanya muncul di benak Afnan ketika perempuan yang berstatus istrinya itu, kini menggunakan top floral Sabrina dipadukan dengan hotpants dan Sling bag hitam.

Tanda tanya muncul di benak Afnan ketika perempuan yang berstatus istrinya itu, kini menggunakan top floral Sabrina dipadukan dengan hotpants dan Sling bag hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mau kemana "

Gerakan tangan Alexca yang menguncir rambutnya terhenti mendengar 2 kata yang keluar dari mulut Afnan. Tanpa menjawab ia mengambil tas dan handphonenya sebelum berlalu dari kamar itu.

To be continue

Setelah lama cerita ini vakum

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cloud & ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang