Nightmare

304 22 2
                                    

💞
💞
💞
Perlahan kakinya melangkah menyentuh marmer disetiap lorong sebuah gedung yang baru saja dipijaki. Disetiap langkahnya, diiringi oleh senyuman yang mengembang dikedua sudut bibir. Melempar kebahagiaan sederhananya pada mahasiswa - mahasiswa yang dilewati.

" Siapa cowok itu?. gue gak pernah ngeliat dia dikampus ini.. "
" Oh, mungkin mahasiswa baru "
" Dia gans banget... "
" Senyumnya!. masyallahh.., bikin melelehhh... "
" Ah, lebay lo!. Tapi emang bener sih.., bikin hati nyes - nyes "
Begitulah bisik - bisik para mahasiswa.

Pria itu hanya menanggapinya dengan senyuman. Sudah biasa seperti itu sejak ia lahir. Rumah sakit saja sampai heboh saat sang ibu melahirkan seorang pangeran. Ah, lebay!. Tapi memang benar. Yang lebay itu para penghuni rumah sakit yang berkerumbun diluar ruangannya, hanya untuk melihat bayi yang menggemparkan seluruh bumi. Waduh,,

DUBRAKK
Tanpa ada yang menduga. Entah siapa yang sialannya menaruh sebuah kursi panjang di depan sebuah kelas. Hingga pria itu terpelentang, karena kakinya tidak sengaja mengait kursi tersebut. Terjadilah kejadian tak terduga yang memalukan sepanjang masa.

Orang - orang sekitarnya dengan kurang ajarnya mengeluarkan cekikikan dan berusaha menahan tawa. Sedangkan Ali hanya menundukkan kepalanya, tidak mempunyai keberanian untuk mengangkat wajah. Itu memalukan,, bayangkan saja, tadi dengan gagahnya berjalan melewati mereka, lah sekarang nyumsep. Untung gak masuk kolong.

" Kamu gak papa? " Seorang gadis dengan berani mendekatinya dan membantunya bangun. Di ikuti oleh gadis lainnya. Niatnya mau modus dulu, wkwk.
" Sini aku bantu " Tawar gadis lainnya.
" Terima kasih " Ali berucap dengan sungkan.
" It's okey! "

" Huh!, apa yang terjadi tadi itu memalukan?. Untung gak masuk tong sampah " Ali bergumam. Setelah menjauh dari para gadis.
Pria itu kembali melangkah tanpa fokus melihat jalan. Rupanya ia masih menyesalkan kejadian memalukan tadi. Imagenya hancur dihari pertama. Hah, yang benar saja!.

Tiba - tiba tanpa ada angin. Tubuhnya terhempas membentur tembok samping pintu sebuah kelas. Hal itu tentu membuat sang empunya terkejut.
Tak lama ada dua gadis dan satu pria, berdiri di depannya dan dengan kompak bersedekap. Mengangkat dagu dengan angkuhnya " Ini yang akan jadi mangsa lo selanjutnya? " Tanya gadis disamping kiri.
" Ya! "
Pria samping kanannya menilai penampilan Ali " Tidak buruk. Dia ganteng, tapi masih gantengan gue " Tuturnya dengan begitu percaya diri.

" Apa yang kalian katakan?. Aku?, mangsa?. Mangsa siapa?. Kalian memiliki binatang peliharaan?. Tapi kenapa aku yang menjadi umpannya?. Kalian gak punya uang buat beli yah? " Cerocos Ali dengan polosnya. Hal itu tentu membuat mereka tertawa, kecuali gadis yang berdiri ditengah. Gadis itu terus menatapnya tanpa henti. Seperti ingin mengulitinya.

Perlahan gadis itu melangkah maju. Hingga Ali merasa seperti ada magnet diantara mereka. Seperti pernah terhubung sebelumnya. Atau memang dialah jodohnya. OH COME ON ALI!, berhenti memikirkan kisah yang sering diceritakan mommymu dari buku dongeng semasa kecil. Itu konyol!.

Gadis itu mencengkram rahangnya " Bibir ini. Sepertinya belum pernah disentuh oleh siapapun " Ucapnya sambil mengusap bibir Ali dengan gerakan seksual.
Ali merasa bulu kuduknya meremang " Apa yang kau lakukan?. Aku memang belum pernah berciuman. Kalau itu yang ingin kau tau.. " Jawab Ali.

Seringai penuh makna seketika muncul. Ali menelan ludahnya susah payah " Oh, beruntung sekali aku yang pertama " Bisik gadis tersebut, tepat didepan wajahnya. Bayangkan saja, kini jarak diantara mereka hanya beberapa senti. Hal itu membuat Ali susah bernapas.

" Apa yang.... " Ali tak mampu meneruskan perkataannya, karena sekarang ia merasakan sesuatu yang lembab menyentuh bibirnya. Matanya reflek membulat tak percaya. Apalagi kini gadis itu menggantikan kecupan itu dengan lumatan. Seakan ingin melahap habis bibirnya.

Only Mine 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang