💞
💞
💞
*Ali POV*" Bagaimana kalau akhir pekan kita liburan Li " Saat aku dan Shawn sedang ada diruangan perpustakaan khusus dalam rumahku. Sepupuku itu tiba - tiba saja menyarankan untuk liburan diakhir pekan ini. Ah, Shawn memang suka sekali liburan, daripada memfokuskan diri pada tugas kuliah yang menumpuk. Ckck, dasar pemalas!.
" Gak. Tugas lagi banyak gini. Bukannya digunain buat ngerjain tugas, tapi malah mau liburan " Decakku tidak habis pikir dengan jalan pikirannya.
" Come on Li!. Hanya sekali ini saja, untuk mengrefresh otak. Memang lo gak capek selalu menghabiskan waktu dengan setumpuk buku ini?! " Aku hanya bisa menghela. Shawn memang tidak akan menyerah jika aku tidak mengiyakannya " Baiklah.. "" Yes!. Baguslah. Tinggal menunggu Alya menyakinkan Prilly untuk ikut " Tanpa sengaja aku mendengar gumamannya. Hal itu tentu membuatku menoleh " Prilly juga ikut?! " Tanyaku tak percaya. Hah, apakah liburan kali ini akan menyenangkan?.
Bukan maksudku merasa terganggu dengan adanya Prilly. Tapi taulah bagaimana gadis agresif itu jika bersamaku. Dia bagaikan prangko yang menempel pada surat. Aku pasti tidak bisa menikmati liburan jika terus ditempeli olehnya bukan?!.
Dritt. Dritt
Ali, aku ingin bertanya. Apakah benar, kau ikut liburan?. Kata Alya, kau ikut.
Apa!. Jadi Rida juga ikut?!. Seketika aku langsung menoleh pada Shawn. Menatapnya tajam. Sedangkan dia hanya mengernyit heran " Kenapa Rida juga diajak Alya?! "
" Oh, itu. Tentu saja bukan?!. Rida kan sepupunya.. " Aku mengacak rambut frutasi, melihat jawaban dengan tenang dari sepupuku yang menyebalkan ini. Bagaimana aku bisa ada diwaktu yang sama dengan kedua gadis itu?!Hanny. Kamu juga harus ikut bersama kami liburan akhir pekan ini!. Aku tidak menerima kata 'tidak'
Iyah. Aku ikut. Tapi bukankah kamu tidak bisa ikut dalam perjalanan jauh..
Hanny!!. Jangan bersikap seperti Alya!. Aku tidak selemah itu.
Tapi han, kami hanya mencemaskanmu..
Aku tidak meminta untuk dicemaskan. Sudahlah!, jangan membuatku marah!!
Aku hanya bisa tersenyum. Gadis ini begitu keras kepala. Perlu kuceritakan satu hal. Walau dia gadis yang membuatku merasa tidak nyaman dengan sikap agresifnya, tapi dia adalah gadis yang kuat. Lihatlah, betapa dia sangat kesal. Padahal kami hanya mencemaskannya.
" Kenapa lo senyam - senyum?!. Tadi aja frustasi kayak abis ditinggal bininya.. "
" Ini, Prillykan gak bisa perjalanan jauh. Tapi kenapa dia maksa buat ikut "
" Lo kayak gak tau Prilly aja!. Diakan sok kuat " Ya, Shawn benar. Sebenarnya hidup gadis itu tidaklah semudah yang kubayangkan sebelumnya. Akupun baru tau ini dari Alya.Aku baru saja keluar dari toilet. Alya sudah menghadangku didepan. Tanpa berkata, dia langsung menarikku " Al, kau mau apa?. Kau ingin membawaku kemana? " Tanyaku saat itu terlihat heran dan kualahan mengimbangi langkahnya yang terlihat terburu - buru.
Ketika kami sampai diatas gedung kampus. Alya melepaskan cengkramannya dengan kasar. Ada apa dengan gadis ini?. Aku hanya menatapnya heran. Sedangkan ia berbalik dan menatapku seperti terlihat...., marah?. Kenapa?. Apa aku membuat salah?.
" Apa mau lo sebenarnya?! " Pekik Alya tiba - tiba. Aku terkejut dibuatnya " Apa maksudmu?. Aku tidak mengerti? "
" Gue gak nyangka!, pria polos seperti lo, berubah sebejat ini " Dia tersenyum sinis padaku?.
" Aku tidak mengerti. Sebenarnya kau.... "
" LO GAK NGERTI ATAU PURA - PURA BODOH?! " Kenapa Alya harus berteriak seperti itu?. Sabar Ali, kamu tidak boleh terbawa emosi. Ingat, dia adalah seorang gadis." Lo bertunangan dengan sepupu gue. Tapi lo masih memiliki hubungan dengan Prilly?!. Sebenarnya apa mau lo?. Kalau lo gak cinta sama sahabat gue, kenapa lo gak mutusin dia?! "
" Sepupu?. Siapa? "
" Rida! "
![](https://img.wattpad.com/cover/182556030-288-k548202.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Mine 1
Fanfiction#Repost Prilly Mahisa yang begitu membenci marga Alanza ini adalah penghancur hati para pria. Semua itu dimulai sejak ia membenci enesial A, karena dulu sang ayah yang bernama Aron Dalif Alanza, pergi meninggalkannya. Hingga ibunyapun ikut pergi dar...