Chapter 6 "Permintaan Maaf"

577 83 25
                                    

Di lapangan suasana masih riuh. Malah lebih ramai ketimbang ketika ada pertandingan sepak bola yang sebenarnya.

Dari orang nyanyi, orang main musik, orang nge-dance sampai ragam budaya semua digelar di panggung Malam Keakraban itu.

Sungguh panitia tidak ecek-ecek dalam menyiapkan itu semua. Mahasiswa normal pasti sangat bangga bisa jadi bagian di Universitas sehebat itu.

Tapi, bukan panggung yang jadi perhatian Soobin sekarang. Tapi seseorang yang tengah berlari-lari mengelilingi lapangan besar itu lah yang dari tadi dia perhatikan. Itu sudah yang ke 4 putaran.

Orang itu masih berlari-lari awalnya dengan kencang sekali, lambat laun dia berlari kecil. Nampak dari kejauhan kadang dia sedikit tersandung karena kelelahan. Namun dia tetap berlari.

"Baik, tunggu saja sampai dia menyerah sendiri.."

Soobin masih sedikit keras kepala, sebenarnya dia sudah hampir tidak tega melihat Yeonjun hampir terjatuh beberapa kali.

Saat itu iya sudah berputar 5 kali, disaat putaran keenamnya. Yeonjun benar-benar tidak kuat lagi. Dari pagi ia menyiapkan event itu, bahkan ketika siang, ia sampai lupa makan siang karena mengurus adik kelas yang kakinya sedang sakit. Dan malamnya bahkan dia belum sempat makan lagi karena buru-buru ingin bertemu dengan Soobin.

Matanya sudah berkunang-kunang, dia sudah lemas sekali asal tahu saja. Dia terhuyung, tersandung dan akhirnya dia...

Brukkk...

"KAU GILA HYUNG...!! "

Seseorang mendapatkannya jatuh di pelukannya. Yeonjun tersadar sendiri kemudian tersenyum dan tertawa bahagia.

"Hahahaa.. akhirnya kau memaafkanku Soobin-ahh.."

Jantung Soobin berdebar kencang sekali. Semoga Yeonjun hyung tidak mendengarnya. Soobin hanya bisa berharap.

---🦊🦊🦊---

Sebelumnya, seorang kakak tingkat tiba-tiba mengejutkan Soobin yang tengah memperhatikan Yeonjun itu.

"Hei dik, apa kau melihat Yeonjun-ahh? Kupikir jaket itu miliknya, di mana dia? Katakan padanya supaya makan dulu, sejak siang tadi, bahkan dia sudah menghilang sebelum makan. Dan saat makan malam ini dia menghilang lagi."

Orang tersebut memberikan nasi kotak, tersebut pada Soobin. Soobin jadi kaget mendengar hal tersebut, dia langsung berlari turun. Kemudian malah meninggalkan kakak tingkatnya itu.

"Loh gimana sih dia, malah pergi begitu saja."

---🐰🐰🐰---

"Tapi kita belum impas, aku belum berlari sebanyak kau kemarin. Biar kulanjutkan dulu. Duduk lagi sana.." Yeonjun mendorong Soobin keluar dari jalurnya.

"Sudah hentikan, aku sudah memaafkanmu hyung.. Iya kita sudah impas.. Kau tidak perlu melakukannya lagi." Soobin melihat wajah Yeonjun yang biasanya bersemu merah kini putih pucat, kaosnya basah dan badannya dingin tapi berkeringat. Soobin sudah benar-benar tidak tega.

"Ayo, istirahat dulu, kau bahkan belum makan juga kan sejak siang??" Soobin memapah Yeonjun. Namun sepertinya dia sudah sangat lemas. Soobin akhirnya menggendongnya di belakang.

"Aishh, dia ini malah jadi merepotkan orang saja.." Gumam Soobin.

Soobin membawa Yeonjun di gedung tempat untuk makan biasanya. Yeonjun benar-benar lemas dan nafasnya tidak beraturan. Soobin mendudukkannya di salah satu sofa. Kemudian dia mencari teh hangat.

Our SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang