Chapter 9 "Menggemaskan"

494 61 9
                                    

Sudah hampir sejam Soobin bermain dengan anak-anak anjing itu.

"Soobin.. apa kamu belum selesai? Memangnya tidak ada tempat lain yang mau kamu kunjungi lagi?" kata Yeonjun pada Soobin.

"Masih hyung, aku ingin ke toko buku mencari buku untuk persiapan kuliah besok..." kata Soobin lagi.

"Ya sudah ayo kita berangkat lagi.."

"Iya hyung.. sebentar lagi ya aku pamitan dulu.."

Soobin krasan sekali di sana sampai Yeonjun mengantuk menunggunya berpamitan dulu dengan anak-anak bulunya.

"Ayo hyung kita berangkat." Kaya Soobin menepuk bahu Yeonjun.

Yeonjun kaget hampir melonjak, karena barusan ia tertidur sambil duduk.

"Ahh iya.. kau sudah selesai?" kata Yeonjun mengucek matanya.

"He-emm..." Wajah Soobin terlihat dilipat-lipat. Nampaknya dia belum mau pergi sebenarnya.

"Benar? Kau sudah yakin?" Yeonjun meregangkan otot punggungnya, dan Soobin hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian Yeonjun menggandeng Soobin keluar dari sana. Harus digandeng nanti Soobin digoda anak anjing lagi.

"Nah, pakai helmmu.. Kita berangkat.." Yeonjun memasangkan helm untuk Soobin. Tak lama merekapun berangkat.

"Binnie.. Apa kau bisa naik motor?" tanya Yeonjun sambil mengendarai motornya, tidak terlalu kencang dan tidak terlalu lambat.

"Hmmm.. tidak bisa hyung.." Kata Soobin lagi sambil menggeleng walaupun Yeonjun tidak melihatnya. Mau bisa bagaimana, pergi saja jarang dan tentu Jin tidak akan semudah itu memberinya kendaraan 'Tidak Aman ' pasti akan menjadi alasannya.

Bahkan diapun mungkin tidak akan bisa naik sepeda jika waktu dulu dia di Amerika dia tidak nekat minta diajari oleh anak teman ayahnya yang tinggal di sebelah rumah, "Kai" namanya. Jauh lebih muda memang, tapi Kai seperti mengurus Soobin dengan baik waktu di sana.

Papanya Seokjin memang terlalu protektif dalam menjaganya. Soobin tumbuh menjadi anak sangat penurut dan pemalu. Memang Soobin menjadi anak baik, tapi karena kehidupan sosialnya yang dibatasi dia sedikit menjadi kurang pergaulan. Dia memang banyak fans, tapi bukan berarti banyak teman.

Malah beberapa teman justru kadang hanya memanfaatkan Soobin karena kepandaiannya dan perasaan tidak enakannya menolak permintaan orang lain.

"Benarkah? Tapi kau bisa naik sepedakan? Apa jangan-jangan tidak bisa juga? Wah aku seperti sedang mengantar bayi jika begitu.." tanya Yeonjun sambil sedikit menggoda Soobin.

"Enak saja, aku bisa tahu..", Soobin menjawab sambil menjitak helm Yeonjun. Bukan kepala Yeonjun yang sakit, malah jari tangannya sendiri yang sakit.

"Ha..haa..haa.. Ga sakit.. wekk.." Yeonjun tertawa.

Soobin jadi agak sebal digoda begitu. Yeonjun nampaknya menyadari ada hawa-hawa orang ngambek di belakang.

"Besok aku ajari kau naik motor yahh.." Yeonjun menawarinya.

"Duh, tapi besar gini apa aku bisa hyung.." Soobin agak ragu.

"Pasti bisa, badanmu itu juga besar tahu.. Aku saja bisa, pasti kau juga akan bisa."

"Nee..hyung.." Soobin senang akan bisa belajar sesuatu yang baru. Tapi bukan berarti dia akan bilang pada papanya tentang hal ini, bisa dikeluarkan dari Daftar Kartu Keluarga nanti.

"Aku akan mengajarimu, apa saja hal yang aku bisa, bahkan sampai kau lebih bisa daripada aku." kata Yeonjun lagi

Soobin hanya tersenyum-senyum saja di belakang.

Our SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang