Chapter 5 "Malam Keakraban"

599 84 4
                                    

Hari itu adalah hari terakhir Acara Orientasi Mahasiswa Baru. Acara dalam gedung sedikit lebih lama dari yang kemarin, sudah pukul 17.40 sore, tapi sepertinya belum ada tanda acara mau selesai.

Dalam acara tersebut masih dijelaskan tentang apa saja ekstrakurikuler yang bisa diikuti. Apa peraturan yang harus ditaati pada kegiatan ekstrakurikuler. Syarat untuk bisa mengikutinya. Dan lain-lain semuanya tentang masalah kegiatan di luar jam kuliah.

"Soobin kau mau ikut ekstrakurikuler apa?" tanya Guanlin

"Sepertinya menarik semua yang di sini.." Guanlin seperti bicara sendiri. Nampaknya Soobin tidak terlalu memperhatikannya bicara.

"Soobin-ahh.."

Sepanjang acara selepas makan siang tadi, Soobin sudah tidak konsentrasi lagi. Semua gara-gara Guanlin, tapi mungkin jika ditanya oleh seseorang, Guanlin sendiri juga tidak tahu mengapa Soobin terlihat sangat kesal dan marah.

"Heh.."

"Soobin..."

"Soobin shi, dari tadi diam saja. Ada apa sih??" Tanya Guanlin.

"Tidak apa-apa." Jawab Soobin super irit.

"Apa kau sudah lapar lagi sampai unmood begitu? Tenang sebentar lagi makan malam. Aku yakin 100%."

"Tidak, aku tidak lapar. Aku hanya kesal, seperti ingin membunuh orang rasanya." Jawab Soobin.

Guanlin agak terlihat kaget mendengar Soobin, dia tidak menyangka orang selembut Soobin bisa marah juga.

"Sudahlah, pikirkan masalahmu itu besok. Sebentar lagi acara Malam Keakraban, pikirkan saja nanti kita bisa bertemu gadis-gadis cantik." Guanlin mencoba untuk menenangkan Soobin.

"Dengan wajah seperti itu, kau malah bisa menakuti mereka lho..", tambah Guanlin lagi.

Soobin hanya melirik Guanlin dengan aura yang sangat menyeramkan. Daripada ikut jadi sasaran akhirnya Guanlin memilih tertawa kemudian memperhatikan lagi materi yang sedang dibawakan oleh panitia.

---👀👀👀---

Rasanya kesal sekali, kemarin dia berlari 43 putaran dengan sungguh-sungguh. Mengganggap dirinya memang pantas dihukum seperti itu. Bahkan rela sampai kaki hampir lepas dibuatnya.

Kemudian dia hampir kagum dengan kata-kata kakak tingkatnya Yeonjun yang terdengar bijak itu. Yaa, walaupun sebenarnya kalau boleh jujur memang yang dikatakan Yeonjun kemarin ada benarnya juga.

Hanya saja, Soobin sekarang merasa seperti orang bodoh yang gampang sekali dikerjai. Padahal dia bukan orang bodoh, nyatanya ia selalu mendapat juara umum. Dan dia bahkan masuk di jurusan kedokteran yang terkenal sangat sulit untuk bisa masuk.

Sebenarnya bukan hal yang besar sih. Tapi tetap saja dia kesal.

'Ku pikir dia orang yang baik'

Dia mengacak-acak rambutnya sendiri, nampaknya dia sudah kesal kelewat batas.

Waktu sudah menunjukan pukul 18.00 sore, panitia memberikan instruksi pada para Mahasiswa Baru untuk bisa makan malam dan 1 jam ke depan waktu bebas sebelum Malam Keakraban berlangsung.

Soobin dan Guanlin berjalan ke gedung sebelah, untuk siap mengisi perut mereka. Tapi entah mengapa, Soobin seperti masih merasa kenyang.

"Kau tidak makan apa? Mengapa bengong dengan piring kosong seperti itu?" tanya Guanlin yang sudah mengisi piringnya sampai hampir tidak cukup tempat lagi.

Our SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang