Pernah gak kalian mendengar kata luka kata yang tidak pernah kita tau seperti apa bentuknya, tak mampu kita sentuh. Tapi ketika luka itu menusuk hati mu, baru kita tau apa itu luka.
💔
Jujur aku masih belum percaya bahwa aku menikmati ciuman bersama pak Steven. Sial sepertinya aku harus kedokter aku merasa mulai gila."Silvi loe harus sadar, kalau pak Steven sama brengseknya dengan Revan"
Aaarrggghhhh
"Silvi saya tau kamu mengatai saya, cepat sekarang ke kamar saya"
Tuh kan apa aku bilang, kalau pak Steven adalah evil yang mengetahui apa yang aku pikirkan dan bisa mendengar suara ku yang mengatainya walaupun dengan nada pelan. Agar tidak terkena semprotan si pak bos sialan aku langsung memasuki kamarnya.
"Tolong rapikan buku dikmar ini dan pindahkan sebagian ke luar. SEKARANG!" Perintahnya seakan aku ingin membantah ucapannya.
"Bai..k pak" aduh jantungku, please jangan loncat-loncat ntar si bos sialan tau aku masih memikirkan ciuman tadi.
Tanpa pikir panjang aku langsung merapikan buku yang berhubungan dengan pekerjaan aku letakkan di lemari buku diruang kerjanya pak Steven. Wait demi apa si bos suka koleksi novel percintaan. Ternyata diam-diam si bos punya kepribadian yang menggelekian. Tawaku tak mampu aku tahan.
"Hahahaha maaf pak novelnya saya letakkan disini atau diluar pak?" Tanyaku sambil menahan tawa.
"Buang saja, itu bukan punya saya. Itu hanya milik salah satu jalang saya yang tertinggal"
Etdah ni boss masak dia bicara tanpa menoleh kearahku, dan tadi apa katanya? Milik jalangnya... Hemmm benar-benar penjahat kelamin pak Steven. Dari pada kena amukan dari pak Steven aku langsung membuang semua koleksi novel yang ada dalam kamarnya, dan menaiki lift agar lebih cepat.
"Huff ternyata kerjaan gue macam babu huaaa"
Seakan tersadar bahwa di lift ada seseorang aku langsung terdiam dan tersenyum kearah pria yang menurutku sangat WOW keren hampir sama dengan gayanya pak Steven, mudah-mudahn ni cowok enggak bangsat kayak pak Steven."Kamu pegawai baru disini?" Tanya dengan senyum yang manis. Oh Tuhan rasanya aku ingin pinsan.
"Hihi iya pak, saya asistennya pak Steven, bapak pegawai disini juga?" Tanya ku dengan tampang polos yang kampungan tanpa aku buat-buat.
"Iya saya pegawai disini" jawabnya dengan senyum tipis. Aduhh bisa bikin aku jantungan ni
Ting
"Saya permisi dulu ya pak, selamat bekerja pak"
Ucapku buru-buru berlalu dari hadpannya. Hampir saja aku nabrak pintu aww (*plak authornya lebay).Demi menghindari amukan dari bos ku yang baik hati, aku langsung bergegas kembali keruanganya.
Karena aku liat pak Steven gak ada diruangnnya jadi aku langsung saja memasuki kamar tidur dia yang tadi. Karena masih ada buku yang belum aku susun dengan rapi. Dan soal pak Steven aku rasa dia sedang mandi, karena aku mendengarkan suara percikan air di dalam kamar mandi.Ketika aku sedang menyusun buku, tiba-tiba jatuh sebuah album photo yang seukurun dengan buku tamu pernikahan. Yaelah Silvi gak ada umpaan lain apa, nampak kali jomblo yang pengen cepat-cepat nikah.
Karena rasa penasaran aku membuka album tersebut. Dihalaman pertama photo pak Steven ketika masih SMA dengan seorang gadis yang sangat cantik. Aku rasa disetiap photo ada tulisannya.Agnes dialah lentera hidupku.
"Jadi ini pacarnya pak Steven, cantik juga ya" seperti orang bego aku bicara kepada diri sendiri. Karena namanya juga Silvi si kepo akut maka aku membuka setiap lembaran photonya. Hingga di lembaran terakhir photo dimana pak Steven memakai jas pengantin di sebuah gedung yang di dekor begitu mewah. Lantas yang menjadi perhatianku bukan itu, tetapi penjelasan dari photo ini.
Agnes seharusnya hari ini kamu sah menjadi istriku. Tetapi kamu tidak datang dan meninggalkan ku tanpa penjelasan di gedung tempat dilngsungnya akad.
Astaga. Jadi pak Steven di tinggal sama mempelai wanita di hari akd pernikahan. Apa ini juga salah satu alasan mengapa pak Steven tidak bisa menghargai wanita. Dewi batinku turut prihatin.
"Sudah cukup kamu melihat privasi saya" deg. Entah sejak kapan pak Steven sudah berdiri di belakangku, dapat kurasan hembusan nafas pak Steven di daun telingaku.
"Euu, anu pak, sa..ya gak sengaja ne..muin album ini pak"
Mampus loe Silvi karir loe bakalan tamat hari ini."Karena kamu sudah mengganggu privasi saya, maka kamu tau sendiri akibatnya". Ucapnya sambil meniup leherku.
OMG. Sepertinya aku tau tanda apa ini. Tuhan tolong selamatkan aku.
Belum sempat aku menjawab, pak Steven menarik tanganku hingga sekarang aku berhadapan dengannya.
Dan tanpa aba-aba pak Steven menghimpit ku dan mulai menciumku membabi buta.Ciumannya yang begitu memabukkan begitu menggodaku.
Katakan saja aku munafik, aku membencinya. Tetapi aku menikmati ciumannya.Sadar Silvi pak Steven hanya memanfaatkan kamu saja. Teriak dewi batinku.
Seperti mendapatkan kesadaran aku menyudahi ciuman ini."Maaf pak saya harus kembali bekerja". Aku buru-buru meninggalkan ruangan pak Steven.
Aduh, kenapa gue selalu menikmati ciuman pak Steven.
Tuhan tolong jangan biarkan aku jatuh cinta kepadanya.
Dia adalah indah yang tak mampu kugenggam.
Nantinya hanya akan menjadi air mata yang tak bisa ku jelaskan.
Karena dari awal ia hanya menjadikanku bonekanya.
Tuhan tolong jaga hatiku..
Biarkan aku mendapatkan lelaki yang mencintaiku apa adanya.
Yang bisa aku sebut keluarga.
Aku ingin rasakan bagaimana rasanya makna keluarga.
Bukan seperti yang aku rasakan selama ini.💕💕💕💕💕💕💕
Akhirnya bisa update juga.
Adakah yang menunggu kelanjutan cerita ku.
Jangan lupa tekan bintang sebelah kiri ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku Dan Silva
RomanceJika aku dapat memilih, aku ingin memilih tidak di lahirkan kedunia ini. Sakit rasanya di saat aku selalu terabaikan oleh mamah dan papah. -Semua bermula dari keluargaku hingga membawaku pada sebuh kehancuran. Dan terjebak dengan lelaki yang memanfa...