"Oppa... maukah kau berjanji satu hal kepadaku?" tanya Jennie.
"Janji? Hal apa? Aku takut tidak bisa menepatinya saja..."
"Bisa, kau pasti bisa..."
"Apa?"
"A... apapun yang akan terjadi besok... kita harus tetap saling kontak ya... nantinya..."
"Hm... apapun? Besok?"
Bagian 8 : Hilang
"Pokoknya lamaaaaaaa...." jawabku sambil tersenyum kecut ketika mobil mulai melaju, meninggalkan area rumah.
"Hmmm... lalu? Dia bercerita apa saja?" Jennie semakin penasaran.
"Hum... apa ya...-"
"Ihhh!" Jennie mendorong bahu kiriku. Mengungkapkan rasa kesalnya karena aku terkesan bermain-main saat menjawabnya.
"Kok aku jadi mencurigai kalian sih!" ungkap Jennie lagi.
"Ya pokoknya... dia akhirnya bercerita mengenai dirinya... dan dugaanku itu benar adanya, mengenai dirinya..."
"Hmm.. I... iya... aku juga sudah tahu hal itu... sebab tadi ketika kau pergi keluar... ia juga akhirnya mau membuka sisi lemah yang ia sembunyikan dariku... hmm..." di akhir ucapannya Jennie menghelakan nafasnya.
"Dan...-" ucapan Jennie terjeda.
"Dan... apa?" tanyaku.
"... Dan... Thank you... for everything... oppa..." ujar Jennie.
Aku tersenyum tipis mendengarkan ucapannya itu. "Sudahlah tidak usah sungkan... kan bagian dari servis tuan rumah juga... agar kalian memberikan testimoni yang baik untuk ku..."
"Hmh.. haha.. apakah memperbaiki kami juga termasuk dalam daftar layananmu?"
Aku semakin melebarkan senyum ku dan menggelengkan kepala. Sementara Jennie menoleh ke jendela samping. Memperhatikan daerah yang baru saja kami lewati.
"Eh, merubah topik! Kau belum menjawab ya... ngapain aja kalian sampai dia kurang tidur begitu?" Jennie menyenggol-nyenggol lenganku dan aku hanya tersenyum-senyum saja.
Kemudian ada panggilan telepon masuk. Awalnya aku tidak ingin menghiraukannya, namun nama yang muncul dibalik panggilan itu cukup mengusik diriku.
"Ya, Selamat Siang... Kyung Hoon-ssi..." terpaksa kuangkat panggilan itu.
"Iya... Iya betul... Oh...? Ck... Ssshhhh... Ck... baiklah mungkin... sekitar setengah jam lagi saya akan menuju kesana..." Aku mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Seketika pikiranku langsung tersita ke proyek. Ada permasalahan dari pihak ketiga. Kemudian ketika panggilan berakhir aku nampaknya harus segera merubah arah kendaraan dari yang tadinya hendak kuarahkan ke pantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORE [ Jennie - Jisoo - Seo Kang Joon ]
Romance[ Tamat ] "Satu" hanya butuh teman untuk berdiskusi. Kedatangan "Dua" membawa banyak cerita untuknya. Akankah muncul cinta segi-"Tiga" ?