Bagian 1 : Asing

1.3K 51 10
                                    

Sore itu, aku memandang lurus ke arah horizon. Menyaksikan garis batas antara langit sore dengan laut. Matahari mulai bersembunyi, cahaya lampu pun mulai nampak dari setiap pertokoan yang berada di pinggir pantai. Yang basah karena bermain air laut mulai menepi karena sudah mulai gelap.

Kemudian perhatianku tersita, kepada sosok perempuan dengan terusan berwarna putih gading yang sedang berdiri menatap ke arah barat, ke arah matahari tenggelam. Air laut sudah menyentuh dengkulnya, entah sudah mulai pasang atau memang dia berjalan perlahan. Sudah hampir satu jam ia mematung seperti itu.

"Jennie-ssi..."

Perempuan itu mendengar ketika kusebut namanya. Ia menyeka wajahnya terlebih dahulu sebelum memundurkan langkahnya dan menghadap ke arahku.

Ah, apakah dia menangis?

Aku menunggu ia mendekat. Kepalanya menunduk seakan menyembunyikan wajah dengan rambutnya. Kulepaskan sendal jepit yang kukenakan. Ia menunjuk sepatu kanvas miliknya yang kujinjing dengan tangan kanan.

"Pakai ini saja,kakimu basah..." ujarku, namun ia bersikeras merebut sepatunya. Aku pun melangkah menjauh tanpa alas kaki aku berjalan di pasir putih menuju jalanan semi aspal.

"Hey... sepatuku!" ucapnya memekik namun tak sedikitpun ku pedulikan, aku semakin melangkah cepat menuju ke trotoar jalan.

SORE

13+ | Fan Fiction | AU | Romance
Jennie | Jisoo | Seo Kang Joon

Bagian 1 : Asing

Seperti di malam-malam sebelumnya. Aku ditemani oleh bunyi jangkrik taman yang mencoba menyapa malamku, setengah cangkir kopi, dua puluh lima lembar berkas, lima lembar kertas berukuran raksasa yang menampilkan sebuah cetak biru gedung bertingkat.

Lengah sedikit untuk menikmati kopi, ada rasa menyebalkan yang kian menguat dan tak dapat kulawan lagi.

Rasa sepi, disini terlalu sepi.

Ada sebuah ide di kala itu. Membuatku langsung berselancar di dunia maya, membaca beberapa berkas persetujuan di internet. Mungkin dengan begini nanti akan ada sesuatu menarik, tidak hanya bunyi jangkrik saja yang menemani.

Dua kamar utama didaftarkan, hanya butuh beberapa hari ke depan agar benar-benar muncul di dalam website reservasi itu.

Setidaknya kalau ada orang lain tidak akan se- sepi ini.

Hanya butuh beberapa hari sampai iklan itu muncul. Tak banyak berharap, sebab masih kalah dengan raksasa hotel yang menawarkan fasilitas lebih yang tersebar di dekat wilayah sini.

Hingga tujuh kali matahari terbit terbenam, sebuah email reservasi masuk.

'Ah, tamu pertama.'

Yang melakukan reservasi, Kim Jennie. Reservasi untuk dua orang. Dan kurasa dua orang ini adalah pasangan muda yang akan menghabiskan waktu liburan mereka di pulau ini. Dan nampaknya tamu berkewarganegaraan Korea ini nampak fasih berbahasa Inggris, melalui email mereka meminta penjemputan di bandara.

Ya, kusanggupi saja permintaan itu hitung-hitung pelayanan extra untuk tamu pertama pikirku.

Hari kedatangan pasangan itu pun tiba. Terlambat sekitar satu jam dari jadwal yang telah diperkirakan. Layaknya seorang penjemput di siang itu aku membawa sebuah kertas bertuliskan, " Miss Kim Jennie ".

Setiap kaki yang melangkah keluar dari tempat mengambil bagasi selalu kuperhatikan. Satu, dua hingga lima pasangan lewat namun belum ada yang merespons. Hingga ada dua orang perempuan, dua duanya memiliki rambut yang panjang. Salah satu dari mereka menunjuk ke arahku, perempuan yang tidak memakai kacamata hitam.

SORE [ Jennie  - Jisoo - Seo Kang Joon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang