Bagian 11 : Kapan

188 27 4
                                    

"Heh Kang Joon!" bentak ayahku.

Seketika perhatianku, Seo Hyun dan Shi Hoo tersita ke arah ayah yang bersuara lantang.

"Ini... Jennie mau kok kalau menikah denganmu... sudah bulan depan saja! Sebelum kamu kerjain itu proyek di Singapura!" ucap ayahku. Sementara Jennie hanya duduk diam sambil memasang raut wajah menahan tawa karena diapit oleh kedua orang tuaku.

 Sementara Jennie hanya duduk diam sambil memasang raut wajah menahan tawa karena diapit oleh kedua orang tuaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SORE 11 - Kapan

"Apa Jisoo membenci diriku?"

Jennie tak bergeming ketika kulemparkan pertanyaan itu. Tangan kirinya bergerak, meraih bahu kananku untuk memeluk.

"Y... ya..." ucap Jennie dengan suara amat perlahan seperti berbisik.

Rasa penasaran itu pun terpuaskan dengan jawaban singkat dari mulut Jennie. Entah mengapa aku menghelakan nafas lega, seakan belenggu yang selama beberapa saat ini berada di dalam perasaan dan pikiran ini terlepas. Ternyata benar, adanya.

"Kecewa terhadapmu... lebih tepatnya..." ucap Jennie lagi.

"Ke... Kecewa?" tanyaku dengan ragu.

Jennie menarik nafasnya dalam-dalam, "Dia... kecewa dengan ucapan terakhirmu itu..."

"Tolong... tolong... kalian selesaikan kesalahpahaman yang terjadi pada kalian... sebab... sebab aku... aku ini bukan siapa-siapa untuk kalian... aku hanyalah orang asing yang sedang menemani kalian berlibur... dan lupakanlah hal-hal yang terjadi disini, ketika bersamaku... dan ku tegaskan lagi... bahwa aku... aku tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan kalian setelah ini, setelah kalian, pulang..."

Kutekan kedua pelipis dengan ibu jari dan jari tengah tangan tangan kananku. Saat mengingat semua ucapan terakhirku itu. Sambil bernafas dengan berat kemudian tangan kananku menghalangi sebagian wajahku. "Ssh..." aku sedikit bergeleng dengan kedua mata separuh terbuka sambil menatap lurus ke depan. Pikiranku pun seakan melayang entah kemana akibat mendengar kata 'Kecewa terhadapmu'.

Mungkin aku menjadi sangat sensitif apabila mengetahui kalau aku mengecewakan orang, dalam semua hal. Mungkin di mulai ketika aku memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah di kedokteran dan mengambil jurusan lain. Disitu setiap harinya aku mendengar cibiran dari kedua orang tua ku kalau mereka kecewa dengan segala keputusanku. Puncaknya ketika hubunganku dengan Seolhyun kandas. Ia juga kecewa dengan diriku yang kerap tidak bisa memberikan kepastian hubungan kami. Membuatnya memilih jalannya sendiri dan meninggalkanku. Dan dari situ aku kerap menekan diriku sendiri, untuk tetap terus bekerja, agar orang-orang yang sudah menitipkan kepercayaan dan tanggung jawab tidak kubuat kecewa.

Mungkin karena perasaan enggan mengecewakan itu terus tertanam, membuatku lupa untuk membangun batas di antara mereka berdua ketika keduanya datang sebagai orang asing yang menumpang untuk singgah sementara. Terlalu dekat dan akibat keadaan hati yang lemah membuat kami bertiga terlalu intim. Saat aku menyadari kalau batas itu harus dipertegas, malah membuahkan rasa kecewa karena perasaan yang mungkin sudah mulai tumbuh.

SORE [ Jennie  - Jisoo - Seo Kang Joon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang