Setelah perdebatan panjangnya dengan Jiyeon hingga berakhir dengan tamparan keras di pipinya, Jungkook memilih opsi untuk pergi ke bar. Menenangkan diri dari segala hal-hal yang buruk menyapa otak. Membiarkan Jiyeon untuk berdiam diri karena gadis itu juga ditimpa masalah. Tidak. Sebenarnya keduanya berada dalam masalah besar saat ini.
Jujur saja, saat merasakan tamparan dari Jiyeon yang melayang di pipinya hingga mendengar kalimat yang keluar dari mulut gadis itu. Mendadak otak Jungkook terasa kosong, tubuhnya seolah-olah melayang, sepersekon kemudian jatuh dan menghantam sesuatu yang keras sampai tulang retak. Jungkook bahkan merasakan degub jantungnya seolah-olah akan berhenti detik itu juga. Melihat Jiyeon mengeluarkan nada tinggi seperti itu kepadanya untuk pertama kali, mampu membuat Jungkook diam tidak berkutik. Memilih keluar tanpa mengatakan apapun dan pergi dari apartemen gadisnya. Karena Jungkook yakin, Jiyeon juga butuh ketenangan saat ini.
Memesan belasan minuman alkohol berkadar tinggi, mencoba melupakan segala permasalahan untuk hari ini dengan minum. Dan mengenyampingkan efek yang akan terjadi nantinya jika ia meminum sebanyak ini. Sungguh gila. Bahkan sangat gila sekali. Mengabaikan sapaan beberapa para jalang yang mencoba menggodanya, namun agaknya si Jeon tidak tertarik untuk tawaran tidur dari mereka saat ini—entahlah, Jungkook tidak bisa memastikan hal tersebut. Karena ia berencana untuk melepas segala penat dan mengistirahatkan tubuh beserta pikiran yang tidak tenang.
Pria itu melihat sebuah pesan yang datang, mencoba membaca dengan seksama. Lalu sedetik kemudian tersungging senyuman tipis—yang sarat akan puas, di bibirnya tatkala melihat isi pesan tersebut.
민윤기 (Min Yoongi)
Aku sudah bertemu dengan Park Jimin. Sesuai dengan rencana mu, aku akan menjadwalkan pertemuan kalian besok siang. Bicara baik-baik dengannya dan selesaikan dengan cepat. Jika kau membuat kesalahan lagi, aku tidak akan membantumu Jeon. Khusus untuk kisah asmara kalian. Ini memusingkan kepala. Dan jangan lupa untuk kendalikan emosi gilamu itu. Sialan.Sedikit terkekeh, karena pria Min itu begitu panjang menulis pesan. Sepertinya ia terlihat kesal, pikir Jungkook. Karena bagaimanapun, Yoongi adalah pria dingin yang hanya akan berbicara seperlunya. Menghemat tenaga, begitu ujarnya. Jarang berkomunikasi dengan para gadis—yang begitu banyak menggemarinya, karena tidak tertarik dan itu bukan suatu hal yang penting. Awalnya Jungkook menanggap bahwa Yoongi adalah penyuka sesama jenis, membuat pikiran-pikiran aneh merangsak dalam otaknya. Hingga Yoongi menyadari hal tersebut dalam diri Jungkook.
"Aku masih tertarik dengan lubang, Jeon. Bukan batangan."
Sialan.
Kekehan pria Jeon itu tampak jelas tatkala kepalanya memutar kalimat Yoongi waktu itu. Dengan raut wajah kesal dan tidak terima dengan asumsi Jungkook yang mengatakannya penyuka sesama jenis. Oh ayolah! Reputasinya akan hancur jika itu benar-benar terjadi.
Jungkook kembali meneguk minumannya, menghabiskan dua kaleng besar tanpa mempedulikan resiko yang nantinya akan ia hadapi. Kepalanya mendadak terasa pusing, semua seolah terlihat berputar-putar. Dentuman musik yang sangat keras dan juga memekakkan tidak menjadi penghalang untuk Jungkook agar bergegas pergi dari tempat terkutuk itu.
"Sendirian, Jungkook?" ujar suara berat dari seberang. Membuat Jungkook menolehkan kepalanya guna melihat siapa yang menyapa, mencoba memfokuskan pandangan dikala semua terasa buram.
Pria yang menyapa tersebut terkekeh menemukan ekspresi Jungkook seperti itu, "Sepertinya kau sangat mabuk hingga tidak bisa mengenaliku."
Mengerutkan dahi bingung, dan menggelengkan kepala pelan beberapa kali, "Sepertinya aku mengenalimu," bantahnya. Lantas kembali melanjutkan dengan nada pasti, "Namjoon Hyung? Benar, bukan?" Sebelah alis pria itu terangkat tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession or Love ✓
Fanfiction[DIBUKUKAN; Discontinue] Penuh akan kebingungan. Obsesi. Cinta. Keduanya hampir sama memenuhi segala sudut relung pikiran Jeon Jungkook. Membuatnya dilanda kebimbangan yang mendalam. © 2019 seagulltii Started : 26 Januari, 2019 Finished : 04 Mei, 20...