"Pantas saja Namjoon hyung tak pernah memberikannya padaku. Ini enak, Tae."
Tae dan Aemi hanya menggeleng heran, Jimin seperti sedang kelaparan. Sangat bahkan.
1 box cupcake yg berisi 8 buah, sudah habis setengahnya hanya dalam waktu 20 menit. Hebat sekali memang orang ini.
" Enak ya? Habiskan saja, Jim. "ujar Taehyung menggeser boxnya lebih dekat dengan Jimin.
Jimin mengangguk semangat, menikmati gigitan demi gigitan cupcake yg masuk ke dalam mulutnya.
" Hem. Habiskan saja, Jim. Setelah itu kupastikan besok melihatmu mengelilingi lapangan selama 2 jam, hingga kau mungkin akan pingsan lagi."
Uhuk.
Taehyung tertawa puas saat Jimin tersedak, malah ia menyembunyikan botol air milik temannya itu.
"Uh, Tae. Botol minumku! " ujarnya.
"Aku tidak melihatnya." ujar Taehyung acuh.
Uhuk..
Uhuk..Jimin menepuk nepuk dadanya, guna menetralisir batuk yg membuat wajah pemuda itu memerah.
"Nih, minum."
Tidak langsung menerimanya, Jimin justru memandangi uluran sebotol air mineral untuknya.
"Cepat minum, nanti mati konyol kamu itu."
Aemi menubrukan botol itu ke dada Jimin.
Jimin yg baru sadar, langsung meminumnya dengan senang dan Taehyung kembali tertawa puas.
Melihat dua temannya ini saling peduli tapi terlalu menutupinya, itu menghibur bagi Taehyung.
" Cupcake seberantakan ini ajah enak ya, Jim?"
Jimin mengangguk, "Hem. Sepertinya dia harus buka toko cupcake deh, jangan jadi dispatch kampus lagi mending."
Plak.
"Aw!"
Taehyung kembali tertawa melihat Jimin mengaduh.
"Kalau bicara tuh dipikir dulu. Kalau bukan Ahrin, lalu siapa? Kau? Cih, itu tidak mungkin." ujar Aemi.
Taehyung menahan tawanya dan memandang ke arah lain, sebelum ia kembali terkikik.
"Senang bukan, Tae? Kau mempunyai hiburan saat ini." ketus Jimin.
Taehyung menatap polos, lalu menggeleng.
"Senang saat kalian bisa bersama lagi. Sungguh." ujarnya dengan v sign di tangan kirinya, karena yg satunya masih memegang cupcake.
Memang adegan tadi pagi adalah hal yg disengaja, dimana Jiminlah yg menjadi informannya. Ia memberi tahu kedatangan Namjoon dan Taehyung yg mengatur kejadiannya. Lalu Aemi? Sudah pasti gadis itu yg mengajarkan cara Ahrin untuk menutupi kegugupannya, yaitu dengan menjadi seperti dirinya. Itulah kenapa seorang Ahrin mampu menjawab seperti itu saat Namjoon menahannya.
"Jangan bicara omong kosong, Sunbae. Kau tidak tau apapun." celetuk Aemi sinis.
"Jika kau tau, kau mau memaafkannya?" timpal Taehyung.
"Tidak, terima kasih. Sekali saja bodohnya, jangan terulang lagi." ucap Aemi.
"Mi, salahku dimana memangnya?"
Akhirnya Jimin pun ikut menimpali dengan pertanyaan yg memang belum ia temui jawabannya.
"Entahlah, aku memang tidak ingin mengulangnya saja. Cukup sekali, Jim. Walaupun belum terbilang itu sekali bagimu." jelas Aemi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cupcake
Fanfic"Lagi hyung?" "Yups, sepertinya si pemberi ingin aku mati terserang diabetes dan jantung. Hahahha" Cover by @RiMa_La (Thanks sistah uwu) Story by @Kyrin17