part 30

2.5K 78 4
                                    


"Eh kalian tau gak dara dimna?" tanya celin kepada rey dan temannya.
"Ga lah kan dia sama kalian tadi" sahut dino.

"Iya sih no, tapi dia pergi sendiri gitu" setelah mendengar ucapan sara Varo pun pamit pergi.
Ia berjalan menuju gudang belakang karena dia tahu bahwa disana adalah tempat dewi and the genk.
"Haha pasti itu cewek udah mati" tawa dewi.
"Iya bner tuh dew, kurang tadi gue kan juga mau" ucap gadis yg varo ketahui adalah si viana.
'Kenapa dia jahat sama dara bukan kah dia pernah ditolong?'batin varo yg masih fokus mendengarkan hingga satu suara yg bikin dia terkejut.

"Mainan baru gue, jangan sampai dia bilang ke yg lain kalau gue udh gabung ke kalian berdua, gue Intan bakal buat perhitungan sama mainan gue itu" ucap intan, varo masih setia disana.

"Intan, buat dara menderita" ucap dewi.

"Lo oh tidak mksdku kalian tenang aja, gue buat mainan gue itu tunduk sama kalian umh kita, kira-kira dia masih hidup gak yah dikamar mandi" ucap intan membuat varo membulatkan matanya.
Dengan cepat ia pun berlari menuju kamar mandi

Sesampai disana ia melihat gadis tergeletak lemas dengan 'darah'.
Iya 'darah'
Tanpa ba bi bu varo langsung mengangkat tubuh darah dan membawanya keluar kamar mandi, dikoridor kelas X varo berpapasan dengan Rey dan yg lain.
'Terkejut' itu lah raut wajah mereka semua apalagi sara dan celin.

"Varo dara kena-?"
"Udah sekarang ikut gue ke rumah sakit" ucap Varo memotong omongan rey.
Mereka pun bergegas menuju RS terdekat.

Skip

"Varo, dia kenapa?" tanya Rey lirih saat dokter tengah memeriksa keadaan Dara didalam.
"Iya var, dia knp gue sebagai sahabat ga bisa jaga dia! Ini pasti salah gue kan karna tadi gue ga ikut dia" ucap celin yg tengah terisak.
Sara datang membawa botol minuman yg ia berikan kepada mereka.

Sara berjalan menuju arah Rey yg tengah frustasi,
"Minum dulu" ucap Sara menenangkan Rey.
"Hm, thx" sahut Rey.
Tak lama dokter keluar dengan wajah yang lesu.
"Dok kenapa? Bagaimna keadaan dara?" tanya Celin.

"Maaf siapa orang terdekat dari nona Dara" tanya sang dokter.
"Saya" "Saya" "Saya" ucap celin,rey dan varo secara barengan.
"Udah gue aja sama celin, lo tunggu dara aja" ucap Varo dan pergi ke ruangan dokter itu.
Sekarang tinggallah Rey dan Sara jika kalian tanya dino dimana, ia sedang kembali ke sekolah untuk melaporkan pada guru disana.

"Jangan sedih ya rey" ucap sara disebelahnya.
"Gw gapapa" ujar Rey tapi menatap arah pintu kamar inap Dara.
"Gw ga mau kalo lo harus terpuruk, gw bakal selalu ada buat lo,nyemangatin lo" ucap Sara memegang tangan Rey, yang dipegang pun cukup terkejut ingin melepaskan tetapi ditahan oleh Sara ditambah lagi sara menidurkan kepalanya dibahu rey.

Ruang dokter.

"Gimana dok keadaan temen saya?" ujar celin khawatir.
"Begini apa dia tidak pernah melakukan terapi atau meminum obatnya?"tanya sang dokter dan yg ditanyai hanya bingung.

"Memang teman saya kenapa dok?" tanya celin serius.
"Maaf jika kalian hanya teman dekat saya tidak bisa memberitahu karna ini sangat serius" ucap dokter itu.
"Tapi saya tunangannya dok" ujar varo.

"Benarkah?" tanya sg dokter diangguki keduanya.
"Jadi nona Dara....

Queen Of Bullying (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang