O9

3.5K 666 30
                                    

Setelah kejadian pertengkaran sengit itu,  berakhir Rose mentraktir Jaefri segelas Americano di salah satu Cafe dekat kampus.

Rose membawa nampan berisi satu Americano dan Lemonade ke meja yang terletak di ujung Cafe,  tempat dimana Jaefri tengah terduduk sambil melamum menatap keluar jendela.

"Jaef" panggil Rose lalu duduk di bangku yang terletak tepat didepan Jaefri. 

Laki-laki itu menoleh menatap Rose dengan senyuman. Rose menaruh satu gelas Americano pesanan Jaefri tepat didepannya.

"Minum gih" titah Rose.

Jaefri mengangguk lalu menyesap sedikit Americano miliknya.  "Whoa, enak nih. Baru tau Americano disini enak" komentarnya.

"Gue juga baru tahu ada Cafe senyaman ini, by the way, maafin cowok gue ya Jaef, dia e-emang..." Rose memainkan jari-jarinya gugup. 

Jaefri mengangguk, "Gapapa, gue udah lega mukul dia. Kalo lo mau cerita, silahkan" Jaefri tersenyum,  mencoba menciptakan suasana senyaman mungkin untuk Rose sehingga perempuan itu bisa leluasa bercerita dengannya,  membagi sebagian bebannya kepada Jaefri. 

Setelah beberapa menit Rose diam,  Jaefri kembali membuka suara, "Jadi?" pancingnya.

"Dia baru pulang dari Lampung karena ada sebuah kegiatan disana, dan selama seminggu lebih dia menghilang enggak ngasih kabar, kemarin dia marah-marah waktu telfon gue, nuduh gue selingkuh selama dia gak ada, padahal itu gak bener.  Gue setiap hari nunggu chat atau telfon dari dia, tapi dia justru balik dengan sebuah tuduhan, s-sakit.." Air mata Rose kembali mengalir dengan deras,  membuat Jaefri kembali tidak tahan untuk tidak mengusapnya dengan tangannya. 

"Udah, gausah nangis..."

"Gimana ga nangis coba hh.."

"Nangis enggak menyelesaikan masalah, lo butuh ngobrol berdua sama dia"

"Dia gak percaya sama gue"

"Jangan takut kalo lo gak salah,  mungkin aja dia yang salah kan?"

"Hmm.."

"Udah jalan berapa bulan?"

"Sejak SMA"

Jaefri mengangguk-anggukan kepalanya. Dari cara Rose menghadapi masalahnya, Jaefri tahu Rose benar-benar tipe yang sangat setia. Andai kan dia pacar Jaefri haha

"Gue harus apa nih biar lo senyum" tawar Jaefri.

Rose tersenyum tanpa Jaefri suruh,  karena ia tak mau Jaefri melakukan hal lebih hanya untuk membuatnya tersenyum, nyusahin kesannya.

Tapi Jaefri tulus.

"Gausah Jaef, jangan susah-susah ih" tolak Rose sembari meminum lemonadenya yang menyegarkan.

Jaefri justru menpout kan bibirnya, berlagak imut.

Rose mau tak mau tertawa gemas, pengen nyubit tapi takut kalo ada mata-mata Jeka disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose mau tak mau tertawa gemas, pengen nyubit tapi takut kalo ada mata-mata Jeka disini.  Terdengar berlebihan memang,  tapi overprotective nya Jeka memang sudah sampai di tingkat itu. 

"Minta di cubit itu bibirnya? Hahaha" ancam Rose.

Jaefri justru mengeluarkan suara gemasnya, benar-benar sebuah totalitas. "Eum, kaka harus senyum duyuu~" Rose semakin tergelak karena tingkah Jaefri.

Senyumannya kembali mengembang,  pipinya naik, matanya menyipit, cantik.

"Udah senyum nihh.." ucap Rose.

Jaefri mengganti ekspresi wajahnya seperti biasa,  tersenyum bahagia karena ia berhasil membuat Rose tersenyum.

"Kita ganti topik ya,  gausah bahas cowok kamu dulu, nanti sedih lagi" tawar Jaefri,  Rose yang setuju lantas mengacungkan jari jempolnya.

Rose menikmati Lemonadenya dengan tenang sembari menceritakan bagaimana kehidupannya dengan Jeno di rumah.

"Ya gitu deh, suka galauin Siyeon dia tuh" adu Jaefri.

Rose tertawa, "Wajar kali,  berarti dia sayang banget sama Siyeon" sahut Rose.

"Iya juga ya, mereka temenan sejak kecil gitu. Sedangkan gue jomblo seumur hidup kayaknya" Jaefri menghela nafasnya panjang,  merasa payah karena kalah laku dengan adiknya sendiri.

Sebenarnya bukan tidak ada yang mau dengan Jaefri,  tapi Jaefri sendiri sibuk ini itu, jadi kurang memperhatikan mereka yang menginginkannya. 

Tapi baru kemarin juga Jaefri yang berani mencuri sedikit waktu ketika rapat organisasi untuk membalas chat mbak-mbak olshop.

Rose terkekeh pelan lalu menepuk pundak Jaefri dua kali,  "Orang baik kayak lo gamungkin jomblo lama-lama kok" hiburnya.

"Iya justru yang brengsek punya banyak waktu buat mainin cewek ya?" Rose terdiam, ia paham siapa yang dimaksud oleh Jaefri barusan. 

Rose tersenyum lalu tertawa garing,  "Ey, katanya jangan bahas Jeka dulu" kata Rose mengingatkan.

"Okedeh!  Jaefri suka nonton film Larva, Rose suka nonton apa?" Rose tersedak karena kaget dengan suara lantang Jaefri barusan.

"Uhukk-uhukk,  aduh pelan-pelan dong,  jangan ngerap"

Yang diprotes justru mengeluarkan cengirannya. "Jadi, sukanya nonton apa?" tanya Jaefri sekali lagi. 

"Apa Hayoo,  tebak dong"

"Upin-Ipin sih ini bau-baunya"

"Itu mah kesukaan Jaemin, tebak lagi"

"Jangan-jangan sama nih!  Atau sukanya Dragon Ball?"

"Bukaan"

"Kimi no nawa?"

Rose tersenyum lebar sembari mengangguk-anggukkan kepalanya antusias,  ia suka salah satu anime itu.
Ya,  siapa sih yang enggak suka?  Bagus banget! 

"Akono mamaㅡ" nyanyian Rose terpotong ketika satu jari Jaefri menempel tepat didepan bibirnya,  membungkam bibir Rose untuk sesaat. 

"ㅡett,  selain cantik bisa nyanyi juga!"

"Hahaha apaan sih jaef,  belum juga selesai lagunya"

"Mbak mau ngamen gak buat saya? Hahaha" tawar Jaefri dengan senyuman genitnya.

Rose memukul lengan laki-laki itu pelan. "Rese banget!  Masa cantik-cantik disuruh ngamen sih!" protesnya.

"Siapa tau dipungut jadi artis yakan" Keduanya tertawa, Rose terhibur untuk saat ini.  Jaefri benar-benar memiliki kepribadian yang cerah.

Cocok dengan Rose yang receh, bisa-bisa perut gadis itu kram karena terlalu banyak tertawa.

Prokk!  Prokk! Prokk!

"Oh jadi lo stranger ya?"


TBC

Terima kasih sudah mendukung cerita ini.

Semoga kalian setia nunggu ya










CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang