12

3.1K 577 29
                                    

Setelah kejadian itu, Rose dan Jaefri memang bisa dibilang jadi lebih dekat dari sebelumnya. Dan Jeka, masih berstatus samaㅡpacar Rose.

Rose tak langsung memutuskan hubungannya dengan Jeka, walaupun ia sempat menghadapi kemarahan Jaemin.

<>

ㅡRose menangis, Jaemin yang terus menanyakan apa yang terjadi lama kelamaan jadi jengkel, ia tahu bahwa ini karena Jeka-Jeka itu, maka dari itu menunggu kakaknya untuk jujur benar-benar membuang waktu.

Karena tak tahan harus mendengar tangisan Rose yang tak berujung, Jaemin memilih bangkit dan pergi keluar rumah dan duduk di teras.

Jaemin meraih ponselnya, mencari kontak Jeno hingga sambungan telfon itu terhubung dengan seseorang disana.

"Gue mau ngomong sama Abang lo bisa?" ucapnya to the point.

Jeno heran diujung sana, ini temennya kenapa deh. "Kenapa?"

"Bawel eh, buruan anjay"

"Iya-iyaa..!"

"Hemm.."

Tak selang begitu lama, terdengar suara yang samar-samar menunjukkan adik kakak itu tengah beradu bacotnya. Sampai akhirnya, Jaemin mendengar suara Jaefri diujung sana.

"Halo, Assalamualaikum Jaem, ada apa?" tanya Jaefri.

"Wa'alaikumsalam Bang, Kak Rose nangis, Bang Jaef tahu kenapa?" tanyanya to the point.

"Haduh kok nangis lagi"

"Iya, Bang Jaef tau penyebabnya engga?"

"Tadi dia berantem sama cowoknya, gue ada disana jadi gue sempet culik dia ke cafe, terus gue tenangin" mendengar hal itu, Jaemin berdecak kesal karena apa yang ia khawatirkan selama ini terjadi.

"Dia main tangan?" tanya Jaemin.

Jaefri diujung sana dilanda kebingungan harus jujur atau tidak, tapi akhirnya ia berkata iya demi kebaikan Rose.

"Makasih Bang, jangan lupa dateng ke pemakamannya ya"

"Heh! Jaemin! Gausah aneh-aneh, jangan bikin kakak lo makin stress"

"GUE GA TAHAN LAGI BANG! DARI DULU DIA UDAH GITU TERUS!" Tanpa sadar air mata Jaemin ikut mengalir, rasa sesak memenuhi dadanya.

Jaemin tak tahan lagi harus melihat kakaknya tersakiti untuk waktu yang lebih lama, tapi Rose juga tidak memberikannya ijin untuk bertindak lebih.

"Masalah engga selalunya harus diselesaikan pakai emosi" Sedangkan Jaefri di ujung sana mencoba tenang, agar Jaemin tak merasakan bagaimana emosinya dirinya mendengar Rose kembali menangis.

Aneh memang, Jaefri masih bisa dibilang stranger untuk Rose, tapi sudah bisa merasakan click yang selama ini ia cari ada pada pandangan Rose.

"Ya terus lo mau gue gimana?! Disaat kakak gue nangis kayak gini, gue gabisa diem lagi. Dari dulu gue lihat kebusukan itu cowok tapi gue masih berusaha ngejaga perasan kakak gue, hubungan mereka, gue gak tahan lagi" Jaefri dapat mendengar isakan tangis Jaemin di ujung sana.

"Iya-Iya, gue tahu tapi please biarin gue ikut selesaiin masalah ini. Kasih gue waktu"

"Gue percaya sama lo Bang, tapi Kakak gue..ash! Bisa-bisanya dia macarin cowok bangsat kek dia"

"Jaemin!"

". . . ."

"Tolong kasihin telfonnya ke Rose"

CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang