Setelah Bercadar

714 67 2
                                    

Allah,
Hanya Engkau yang aku punya
Hanya Engkau yang Maha Segalanya
Adakah kebahagiaan terindah diri ini selain kenikmatan iman atas-Mu?

Allah,
Andai Kau tampakkan dosa ini,
pasti tak akan ada satu pun makhluk yang ingin berteman dengan ku,
Bisa saja mereka jijik, dan mengatakan bahwa banyak sekali penyakit dosa yang menumpuk di raga ini.

Tapi Ya Rabb-ku, Engkau selalu saja memaafkan pun mengampuni aku,
Bahkan disaat aku benar-benar menyesal dengan kesalahan lalu,
Dan terkadang mengulangnya kembali di masa depan

Allah,
Laa illaha illa anta
Tiada Tuhan selain-Mu
Tempat aku mengadu,
Tempat aku berharap,
Dan tempat untukku bergantung atas segala sesuatu

Allah,
Tetapkanlah hati ku pada Din-Mu,
Jangan uji aku dengan kegoyahan IMAN,
Berkahi aku dan Ridhoi aku, pu  beserta orang tua ku 💞

.................................................

Kini aku berjalan tegap dengan cadar yang aku gunakan, banyak orang-orang bertanya dan meragukan aku dan penampilanku, tapi ya bodoamat hehe karna kan Ridho nya mama papa udah dapet.

Just for your information, mama papa ku adalah pedagang sayuran di salah satu pasar Tradisional di kampung  (banyak batt kata "di" nya wkwk), dimana lokasi toko nya itu pas banget diujung penurunan, jadi tuh tokonya bener-bener menentang matahari gitu, you know lah gais gmn panasnya ☀️

Setiap libur panjang kuliah, alhamdulillah aku masih diizinkan Allah untuk pulang kampung, temu kangen sama keluarga (ga hanya temu kangen sih, tp jg berganti peran ; dari seorang mahasiswa menjadi seorang pedagang).

Ya, selama di kampung peranku berubah dari mahasiswa menjadi seorang anak (yg harus berbakti) dan seorang pedagang sayur (yg harus jualan sayur) - - - (kalo ada reader yang orang Payakumbuh, kalo mau order sayur, kabari yak wkwk promosi deng)

Pertama kali berdagang sayur dalam kondisi bercadar itu banyak orang yang terheran-heran, sebagian mereka mungkin bertanya-tanya "nih orang sebenernya mau jualan apa mau dakwah sih? Masa jualan pake cadar." dan sebagian lagi mungkin berpikir "Yakin nih jualan sayur pake cadar? Ga panas? Ga sesek gitu?" dan sebagian lain mungkin mendoakan "Ya Allah, istiqomahkan dia." (terimakasih ibu-ibu bapak-bapak kaka-kaka Adik-adik dan semua yang mendoakan, uhibbukum:))

Jujur, sebenernya bukan hal yang mudah jualan tapi pake cadar, karna kondisinya tuh panas ya, trus berkeringat, ngep juga Kadang-kadang, tapi entah kenapa hati tetap tenang, ga pernah mempermasalahkan itu alhamdulillah. Doakan ya teman-teman, semoga aku, kamu, dan kita semua teguh dalam menjaga Din dan sunnah Rasul-Nya.




----------------------------------------------------
Mohon maap lahir dan bathin ya gais baru ngeupload lagi, terimakasih sudah menyempatkan utk membaca tulisan saya, jan lupa vote dan komentar nya yaaaa, kritik dan saran teman-teman inshaa Allah akan sangat bermanfaat bagi saya, syukran katsir wa jazakumullahu khayr ❤️

Hijrahku Butuh Air MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang