Malam menyambut dunia bersama senyum rembulan, menyapa semua makhluk yang masih terjaga saat yang lainnya terlelap. Dibawah pohon di tepi danau terlihat Revan sedang duduk sembari menggambar diterangi rembulan yang temaram.
Namun saat dia sedang menggambar sembari sesekali mengamati sisi lain danau, samar ia melihat seorang dengan wajah yang rupawan, mata yang indah, alis tebal yang sempurna. Revan seperti tak asing dengan orang itu, namun siapa dia?
Tak lama setelah itu, Revan mendengar suara yang mengganggu pikirannya, dan suara itu adalah…. Alarm hp miliknya.
“Argh… sial… baru saja aku bermimpi, memangnya jam berapa sekarang?” dan ia pun melihat layar ponselnya yang menunjukkan pukul 04.07 dini hari.
“Aahh.. pantas saja… aku lupa kalau setting alarm jam segini” Revan akhirnya duduk di depan meja belajarnya sembari mengingat wajah dalam mimpinya yang samar itu dan dia segera mengambil kertas dan pensilnya dan bergegas menggambar.
Tak terasa ia menghabiskan waktu sekitar satu jam, ia akhirnya bergegas bersiap untuk ke sekolah. Pukul 06.15 ia sudah berada di halte dekat rumahnya, hawa dingin pagi ini terasa berhembus di wajah remaja SMA kelas XI IPS itu, dan tepat pukul 06.45 ia sampai di gerbang sekolahnya. Ia berjalan santai sambil memakai earphone yang tersembunyi dibalik hoodie miliknya.
“Oi, hati-hati kalau jalan” ucap Revan refleks saat ditabrak oleh seseorang dari belakangnya.
“Ouw… maaf gue lagi buru-buru” ucap orang itu.
“Eh? Tunggu…. Gue belum pernah ngeliat lo sebelumnya? Kelas berapa lo?” Revan melepas earphone miliknya sembari mengamati orang di depannya ini.
“Emmm… gue kelas XI IPA, tapi nggak tau kelasnya. Lo bisa nganter gue ke kantor guru?” Ucap orang yang lebih tinggi dari Revan beberapa centimeter itu.
“Hmmm…. Anak baru rupanya, iya udah ayo gue anterin ke kantor guru” ucap Revan sembari berjalan di depan orang itu.
“Thanks ya, btw kita belum kenalan. Gue Yusuf dan lo?” mengamati Revan
“Gue Revan, kelas XI IPS 3”
“Oke, salam kenal Van” sambil menyalami Revan
“Salam kenal juga Cup” menjabat tangan Yusuf
“Lo panggil gue apa tadi?” Yusuf terkejut
“Cup, Ucup. Kepanjangan kalau gue panggil Yusuf” Revan berkata santai
“Baru juga kenal, udah kasih panggilan akrab aja lo”
“Ya kan kita udah jadi temen satu sekolah, wajarlah”
Dan akhirnya Revan mengantarkan Yusuf ke kantor guru dan meninggalkannya di sana.
"Ya udah, gue ke kelas dulu ya. Good luck buat hari pertama brother"
"Thanks udah nganter gue"
"Santai lah pak " Revan bernajak
*09.30*
Jam istirahat tiba, dan seperti biasanya Revan menuju perpustakaan sembari membawa binder berisi kertas polos dan kotak pensil berisi alat tulis, dan juga earphone pastinya. Memilih duduk lesehan di bagian ujung yang agak sepi dan memasang earphone di salah satu telinganya agar ia tetap bisa mendengar bel istirahat berakhir.
Saat ia sedang menyelesaikan sketsa gambar yang tadi pagi ia gambar, tiba-tiba sesosok mahluk menghentikan ia menggambar.
“Lo lagi ngapain Van?” Ucap Yusuf sembari memperhatikan gambar Revan
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, My Bromance
Подростковая литератураWARNING... BERISI KONTEN YAOI. HANYA UNTUK FUJO, FUDAN DAN YANG ANTI HOMOPHOBIC. HANYA SEKEDAR KHAYALAN... JIKA SUKA SILAHKAN BACA. KALAU TIDAK SILAHKAN TINGGALKAN... Bercerita tentang kehidupan Revanka Hernandez dan percintaannya yang absurd...