Epilog

514 14 3
                                    


"Lo udah tau jawabannya kan? Nggak usah tanya lagi" Revan mulai tenang dan berhenti terisak sembari Dio mendekap sahabat yang kini menjadi pacranya ini.

Sejak hari itu Revan dan Dio resmi berpacaran, dan Yusuf? Yusuf masih menyendiri, dia sedang tak ingin berurusan dengan cinta, dan kini sedang fokus ke kegiatan OSIS sebagai wakil ketua. Dan kini dia bersahabat dengan Revan dan Dio, walaupun masih sering ribut dengan Dio mengenai hal kecil atau bahkan tentang Revan. Seperti suatu hari di sekolah

"Woiii Yusuf.... mau lo bawa kemana Revan?" ucap Dio dari kejauhan yang melihat Revan dirangkul oleh Yusuf

"mau gue culik ke ruang OSIS" ucap yusuf sembari tersenyum nakal

"hadeh, mulai lagi kan lo berdua" Revan seperti sudah terbiassa menghadapi kedua mahkluk yang otaknya sama gesreknya ini

Desky? Dia masih jadi tokoh pendukung yang selalu bisa Revan andalkan, dan dia sahabat yang menerima baik buruk Revan, bahkan yang lainnya. Karena Desky paham, setiap orang itu unik. Kita tidak bisa merubah karakternya, kita hanya bisa menerimanya atau memilih menjauhinya. Dan kini dia sedang dekat dengan seorang adik kelas bernama Laras, bahkan kabarnya mereka sudah berpacaran.

Tika tetap jadi emak-emak rempong di antara enam orang ini, dan pastinya kpopers akut yang kalau sudah halu nggak bisa bedain yang nyata dan yang plastik, ehm... maksudnya yang khayalan. Walaupun dia sempat di dekati oleh seseorang, dia jengah dengan cara orang tersebut dan tetap pada oppa-oppa korea semua khayalanya berlabuh.

Wenda masih stay calm saja, dia tetap tak terlalu mencolok diantara mereka berenam. Meski begitu dia adalah penengah yang sangat baik dan bisa diandalkan saat semua orang di rombongan itu mulai lepas kendali, dalam artian dia yang paling lurus-lurus saja. Walaupun kadang stres sendiri dan ikutan halu dengan Tika.

Mereka berenam akhirnya tetap jadi sahabat yang akrab, bahkan saat kelas dua belas, mereka sering kumpul di rumah Revan untuk belajar bersama. Revan, Desky dan Wenda berdiskusi soal-soal IPS. Sedangkan Dio, Yusuf dan Tika membahas soal IPA, dan Tika yang sering menjadi penengah saat Yusuf dan Dio berdebat, bahkan soal hal nggak penting sekalipun.

Dan begitulah cinta, kita tak pernah tau akan datang ke siapa, bagaimana caranya, kapan ia datang dan pergi. Jadi nikmati saja semua yang ada di hidupmu. Siapa tau cinta yang kau cari selama ini adalah orang yang ada di dekatmu. Siapa yang tau?

~The End~

I Love You, My BromanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang