Sekitar sepuluh menit perjalanan tempat makan ini tak terlalu jauh dari sekolah, letaknya dekat dengan SMA N 1 kota ini. Saat mereka masuk, terlihat suasana yang sedikit ramai. Revan dan yang lainnya duduk disebuah kursi yang cukup untuk enam orang, padahal mereka hanya bertiga. Saat mereka sedang memilih menu, terdengar suara yang tak asing bagi mereka.
“Eh? Ngapain kalian bertiga di sini?” Suara khas yang sangat dikenal hampir seluruh penjuru sekolah, Tika. Dia ini anak IPA 2 dan dia adalah ketua mading sekolah dan kpopers akut.
“Weew, ternyata pangeran kesepian lagi direbutin dua orang” Desky menimpali, dia adalah ketua PMR sekolah dan salah satu teman Revan yang otaknya agak geser beberapa centimeter, dan dia sendiri anak IPS 2 yang sering kena bully, yup kelas mereka dikenal badass dan guyonan yang super kelewatan dan ramai pastinya.
“Berisik lo Ky, lo juga ngapain bawa dua istri lo ke sini? Mau pamer kalau punya dua istri?” Ucap Revan tak mau kalah
“Revan… sejak kapan gue mau diperistri sama mahluk aneh ini. Mending gue mati dalam kesepian daripada jadian sama kunyuk ini” ucap Wenda berapi-api, dia ini anak IPS 1 dan sekretaris PMR
“Oke-oke guys, nggak usah debat terus. Mending kalian gabung sama kita biar lebih seru” usul Yusuf melerai perdebatan yang absurd
“Gimana pangeran? Boleh nggak gabung?” Desky menggoda Revan
“Gue sumpel sambel lo Ky kalau nggak cepet duduk” Revan mulai misu-misu, atau berakting seperti itu? Entahlah
“hahaha...Asli lo nggak pantes ngamuk-ngamuk Van” ucap Tika sembari duduk.
Sekarang posisi duduk mereka adalah Revan di pojok kursi panjang, Dio yang sedari tadi menonton kerusuhan di sebelah Revan, dan di samping Dio ada Wenda. Sedangkan di hadapan Wenda ada Tika yang duduk bersebelahan dengan Desky yang duduk di tengah, sebelah kiri Desky ada Yusuf yang posisinya berhadapan dengan Revan
“Btw kalian bertiga ngapain emang? Pakai baju sport segala?” Wenda penasaran
“Barusan berenang di kolam sekolah, tuh pangeran yang ngajakin gue kemarin, lalu pak wakil denger percakapan gue sama pangeran dan dia mau gabung. Jadilah kita bertiga ngolam bareng” Dio yang sedari tadi pasif sekali ngomong panjang kali lebar
“Thanks banget brother atas penjelasannya” Revan menepuk pundak kanan sahabatnya ini sembari tersenyum jahat
“Nggak masalah pangeran, gue paham kok” sembari menyingkirkan tangan Revan dengan perlahan
“Jadi Yusuf yang jadi obat nyamuk nih? Atau Dio sama Yusuf lagi perang secara halus?” ucap Tika dengan entengnya sembari meminum es teh pesanannya
“Tika…. Bisa nggak lo kalo ngomong sedikit disaring dulu? Pakai saringan teh atau tahu atau pasir juga boleh deh” Revan mulai error
“Hahahaha Van, kenapa lo serius banget nanggepi kita sih? Itu sebabnya lo paling enak dipancing” Desky tertawa namun perkataannya benar juga
“Guys gue bukan obat nyamuk ya, lagian kita bertiga cuman main bareng, sama kayak kalian bertiga ini. Iya nggak king harem” ucap Yusuf sembari menepuk pundak Desky
“Dan lengkap sudah kelompok ini, ada king harem (Desky), pangeran kesepian (Revan), miss kpop (Tika), queen kepo (Wenda), dan master mesum (Yusuf)” dan dio menunjuk mereka semua satu persatu
“Dan jangan lupakan dengan profesor sebutan aneh (Dio)” Revan berkata dengan santainya sembari menepuk pundak Dio, sontak saja mereka yang tadinya masih diam seketika tertawa melihat counter dari Revan
“Hahaha…. Revan sekali nge-counter bikin emosi” ucap Yusuf sembari tertawa
“Gue setuju banget sama lo Suf, counter yang pedih hahaha” Desky menambahkan, dan Dio langsung menjepit kepala Revan dan mengacak-acak rambut panjang Revan
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, My Bromance
JugendliteraturWARNING... BERISI KONTEN YAOI. HANYA UNTUK FUJO, FUDAN DAN YANG ANTI HOMOPHOBIC. HANYA SEKEDAR KHAYALAN... JIKA SUKA SILAHKAN BACA. KALAU TIDAK SILAHKAN TINGGALKAN... Bercerita tentang kehidupan Revanka Hernandez dan percintaannya yang absurd...