PIYORIN's
"Aku baru tahu kalau toilet laki-laki tidak memiliki cermin," kata Yanda sambil memperhatikan kiri dan kanan.
Saat ini kami berada di toilet laki-laki dan wujud kami kembali seperti semula. Tampaknya hanya sementara, sebab jika kami keluar dari sini, kami akan kembali bertukar tubuh.
"Hush, tidak perlu terlalu diperhatikan, lagipula kau tidak akan masuk ke sini lagi setelah selesai," kata Vampix sambil mencoba mengalihkan pandangan Yanda.
Diskusi baru saja akan dimulai, beberapa dari mereka sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing, sedangkan aku memilih mencoba menggunakan kekuatanku.
Aku harus mencobanya, terlebih kini aku telah kembali ke tubuh asalku.
Dan kuputuskan untuk mengeluarkan sayap.
Aku merasakan sesuatu yang berat di punggungku, membuatku senang.
Kekuatanku!
Kekuatanku bisa di--
"Uhm, Piya, bukannya berniat membuatmu kecewa, tapi itu sayap kelelawar." Yanda menyahut dari sampingku, membuatku lesu kembali.
Fakta bahwa kekuatan kami masih teracak-acak membuatku bingung. Sepertinya hanya wujud kami yang kembali selama di dalam WC, tapi kekuatan kami tetap saja diacak seperti ini.
"Hmm, berarti sekarang aku bisa menggunakan kekuatan Yanda ya?" Vampix memperhatikan telapak tangannya sendiri dengan agak cemas.
Yanda melemparkan senyuman manis yang jahil, "Iya, Ketua. Mengontrol itu mudah kok, selama kau bisa mengontrolnya."
"Tidak perlu mengulangi kata-katanya sampai sama persis, kan?" jawab Vampix sambil mengusap kepala Yanda.
"...tolong jangan pacaran di toilet laki-laki," kata Light dengan nada sumbang.
Vampix terbatuk mendengarnya, "Oke, jadi apa rencana kita selanjutnya? Ada yang mau memberi saran?"
"Kau masih punya hak untuk melakukan siaran suara di sekolah, kan? Kan kau ini ketua." Light menanyakan pada Vampix.
"Hmm, bisa, tapi harus di tubuh asliku sih, jadi ..." Vampix menahan kata-katanya, lalu melirik ke arahku. "Piya, kau hafal mantra--"
"Aku sudah melupakan semua mantra kecuali mantra give pocket, mantra sapu terbang dan mantra kunci kamar." Aku berbalas singkat.
"Sudah kuduga." Vampix menatapku cemberut. "Kau belajar apa saja sih, waktu di Junior?"
"Belajar bertahan hidup," balasku sembari memutar bola mata.
Vampix menghela napas dan memutuskan untuk mengabaikanku, "Kita akan atur strategi supaya kita bisa menghubungkan semua rantai kita."
"Ya! Benar! Dan pertama-tama, kita harus mencari tubuhku dulu!" potongku dengan semangat.
"Bagaimana kalau kita berpencar saja?" Sonic memberikan saran.
"Akan sulit berkumpul lagi," ucap Light. "Kalau menurutku, kita jangan berpencar."
"Hm, bagaimana menurutmu, Ketua?" imbuh Yanda sambil menoleh ke Vampix.
"Kita akan baik-baik saja selama kita menentukan titik kumpul kita. Kurasa agar lebih cepat, sebaiknya kita berpencar saja." Vampix memberikan jawaban final dan sepertinya mau tidak mau semuanya harus menuruti perkataannya.
"Sekarang tinggal menentukan tim dan titik temu, kan?" tanya Kayaka. "Aku mau satu tim dengan Piya."
"Aku juga mau satu tim dengan Kayaka!" balasku semangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/164119535-288-k58964.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sorcery : HIDE and SEEK [Telah Diterbitkan]
FantasyHalloween tahun ini datang lagi! Permainan yang diberikan oleh Trax dan Odione sebelum pesta halloween malam nanti adalah Hide and Seek. Tapi, bagaimana kalau tantangan itu justru malah membuat masalah baru? *** ©2018 Halloween, Cindyana H